Biaya Maintenance Website dan Rincian Harganya [2024]

Setelah membuat website, ada beberapa hal yang masih harus menjadi perhatian Anda ke depannya. Ya, website tidak hanya cukup dibuat saja, tapi juga perlu maintenance. Sayangnya beberapa user masih sering lupa menganggarkan biaya maintenance website ini.

Total biayanya akan bergantung pada jenis website yang Anda miliki. Tenang, kami akan membantu Anda menghitung rata-ratanya, mulai dari website bisnis kecil hingga toko online.

Di artikel ini kami juga akan menjelaskan perbandingan harga jasa maintenance website sendiri atau dengan menyewa jasa profesional agar Anda bisa memilih opsi yang paling sesuai. Langsung saja, yuk mulai pembahasannya!

Biaya Maintenance Website dalam Rincian Singkat

Biaya maintenance website rata-rata adalah sekitar Rp200 ribu – Rp50 juta/bulan ($5–$5.000) atau Rp2 juta – Rp200 juta/tahun ($60-$60.000). Untuk website skala besar dan populer seperti Amazon atau Netflix, biaya yang perlu dikeluarkan tentu lebih banyak lagi.

Platform, fitur, dan layanan yang digunakan menjadi beberapa hal yang paling memengaruhi biaya perawatan website secara keseluruhan. Misalnya, website eCommerce besar sudah pasti membutuhkan dana lebih besar daripada website portofolio kecil.

Sebagai gambaran, ini biaya maintenance website bulanan rata-rata untuk beberapa jenis website:

Jenis WebsiteBiaya Maintenance per Bulan
Website pribadi
Portfolio digital, blog pribadi, dan website hobi
Rp100 ribu – Rp400 ribu atau $5–$25
Blog Profesional
Blog dengan traffic sedang – tinggi
Rp500 ribu – Rp1,2 juta atau $25–$75
Website Bisnis UMKM
Website untuk restoran, landing page perusahaan sederhana, dan lembaga pendidikan kecil – menengah
Rp700 ribu – Rp6 juta atau $35–$500
Website Perusahaan/Korporat
Website bisnis populer dan institusi pendidikan dengan skala besar
Rp3,5 juta – Rp70 juta atau $200–$4,500
Website Hiburan dan Multimedia
Website majalah digital populer
Rp5 juta – Rp30 juta atau $300–$2.500
Website eCommerce
Toko online
Rp15 juta – Rp70 juta atau $750–$5.000

Biaya yang kami cantumkan di sini mencakup harga dalam kurs dolar karena beberapa aspek website yang perlu maintenance biasanya juga membutuhkan jasa freelancer atau agensi dari luar negeri.

Harga Maintenance Website untuk Aspek Terpentingnya

Sebelum membahas harga jasa maintenance website, kami akan menjelaskan tiga kategori utama untuk mengelompokkan biaya-biaya yang perlu Anda keluarkan:

  • Wajib – Setiap website memerlukan nama domain dan paket web hosting yang harus diperpanjang secara rutin.
  • Penting – Aspek seperti desain dan dukungan teknis juga diperlukan untuk meningkatkan traffic dan fungsionalitas website.
  • Opsional – Elemen khusus bagi website tertentu, seperti fitur dan plugin untuk website toko online.

Di bawah ini kami akan menguraikan rincian biaya maintenance website menurut 9 elemen utama dari tiga kategori di atas.

1. Nama Domain

  • Biaya rata-rata: sekitar Rp0 – Rp311 ribu/tahun ($0–$20) untuk pendaftaran dan Rp155 ribu – Rp1,4 juta/tahun ($10–$90) untuk perpanjangan
  • Tingkat kebutuhan: Wajib

Setiap website pasti membutuhkan nama domain, dan harga rata-rata untuk perpanjangannya adalah Rp155 ribu – Rp1,4 juta/tahun ($10–$90). Beberapa provider hosting menawarkan domain gratis dengan paket hostingnya sehingga Anda bisa lebih menghemat budget.

Domain terdiri dari dua elemen, yaitu nama website dan ekstensinya. Misalnya pada nama domain Hostinger.co.id, nama website kami adalah Hostinger, sedangkan .co.id adalah ekstensi yang juga disebut Top Level Domain (TLD).

Harga domain akan berbeda-beda tergantung ekstensinya. Ada tiga TLD yang paling populer:

  • Generic top-level domain (gTLD) – Website apa pun bisa menggunakan gTLD, dan biayanya bervariasi tergantung popularitasnya. Beberapa gTLD yang paling populer adalah .com, .net, dan .org, kemudian selain itu ada juga .info, .news, dan .biz.
  • Country code top-level domain (ccTLD) – Ekstensi untuk website khusus negara, seperti .us untuk Amerika Serikat atau .jp untuk Jepang.
  • Sponsored top-level domain (sTLD) – Merupakan ekstensi untuk website milik agensi, lembaga, atau untuk tujuan tertentu. Contohnya termasuk .edu untuk lembaga pendidikan dan .int untuk organisasi atau perjanjian internasional.

Berikut harga maintenance website untuk beberapa TLD terpopuler:

TLD Registrasi Perpanjangan Transfer
.com Rp294800.00 Rp399800.00 Rp156900.00
.co.uk Rp114900.00 Rp171900.00 Rp15900.00
.info Rp62900.00 Rp392900.00 Rp266900.00
.net Rp660700.00 Rp755700.00 Rp235900.00
.xyz Rp31900.00 Rp219900.00 Rp156900.00

Faktor lain yang memengaruhi biaya ini adalah registrar. Jadi, penting sekali bagi Anda untuk memilih registrar yang tepercaya untuk menghindari penipuan atau timbulnya biaya lain yang tidak diungkapkan. Untuk menemukan registrar terbaik, lihat daftar registrar terakreditasi dari ICANN.

Setelah memutuskan TLD yang ingin dipakai, gunakan tool cek domain di bawah ini untuk mencari tahu ketersediaan nama domain incaran Anda:

Cek Domain Murah

Ketik nama domain yang diinginkan dan segera cek ketersediaannya

Saat Anda membeli nama domain, jangka waktu kepemilikan minimal yang ditetapkan biasanya adalah satu tahun. Anda harus memperpanjang domain sebelum masa berlakunya habis agar tetap bisa menggunakannya.

Penting! Harga perpanjangan domain pada umumnya lebih mahal daripada biaya pendaftaran awal. Namun, registrar biasanya akan memberikan diskon kalau Anda melakukan perpanjangan untuk periode yang lebih lama.

Selain itu, sebaiknya tambahkan juga biaya layanan perlindungan privasi domain dalam rencana Anda. Fitur ini sangat penting untuk melindungi informasi pribadi dan detail kontak pemilik nama domain.

Khusus bagi user Hostinger, Anda bisa mendapatkan layanan perlindungan privasi domain secara gratis!

2. Web Hosting

  • Biaya rata-rata: sekitar Rp31 ribu – Rp1,2 juta/bulan ($2–$80), tergantung pada jenis web hosting dan periode langganan
  • Tingkat kebutuhan: Wajib

Web hosting adalah layanan untuk mengonlinekan website di internet. Jadi, provider web hosting akan menyewakan ruang di server fisik miliknya untuk menyimpan data website pengguna.

Provider web hosting dan paket yang dipilih akan sangat memengaruhi biaya maintenance website. Paket yang ditawarkan memiliki harga yang bervariasi, dan beberapa provider juga mungkin memiliki harga yang berbeda untuk paket serupa karena fitur dan infrastrukturnya pasti tidak sama.

Selain itu, platform website perlu masuk dalam rincian budget maintenance website Anda. Contohnya, sebagian besar website builder sudah menyertakan web hosting dalam harga paketnya. Namun, apabila menggunakan CMS seperti WordPress, Anda bisa memilih provider hosting sendiri.

Pertimbangkan biaya hosting website untuk jangka panjangnya sebelum memilih paket hosting yang tepat. Total budget Anda akan dipengaruhi periode langganan yang dipilih. Misalnya, jangka waktu yang lebih pendek seperti pembayaran bulanan memerlukan biaya yang lebih tinggi daripada tahunan.

Contohnya, harga paket Hosting Premium dari Hostinger dimulai dari Rp24990.00/bulan. Kalau memilih paket 48 bulan, biayanya akan tetap sama selama empat tahun, lalu berubah menjadi Rp29.900/bulan saat diperpanjang.

pilihan durasi paket yang ada di hostinger

Beberapa jenis layanan web hosting yang paling populer adalah:

Hosting Premium

Hosting Premium sangat cocok untuk website skala kecil hingga menengah, seperti website portofolio dan blog. Jenis hosting ini memiliki biaya bulanan yang paling murah karena Anda bisa berbagi resource server dengan website dan user lain.

Biaya shared hosting di Hostinger dimulai dari Rp24990.00 – Rp45900.00/bulan. Kalau baru pertama membuat website, paket hosting murah ini mungkin adalah yang paling cocok untuk Anda.

VPS Hosting

Virtual Private Server atau VPS adalah pilihan yang tepat untuk website skala menengah karena menyediakan resource khusus di server bersama. Dengannya, user juga bisa lebih leluasa mengontrol pengaturan server sehingga layanan ini cocok bagi user yang memiliki pengalaman teknis.

Harga paket VPS murah kami dimulai dari Rp91900.00 – Rp312900.00/bulan, tergantung pada RAM, ruang disk, dan bandwidth yang disediakan.

Cloud Hosting

Cloud hosting menyimpan data website dalam sekelompok server untuk memaksimalkan uptime. Jadi, cloud hosting adalah layanan yang sangat ideal untuk website dengan traffic yang padat dan potensi perkembangan tinggi. Selain itu, cloud hosting cukup user-friendly karena proses maintenance teknisnya diurus oleh pihak penyedia web hosting.

Biaya paket cloud hosting dari Hostinger bervariasi, mulai dari Rp150000.00 – Rp490000.00/bulan.

Dedicated Hosting

Dedicated Hosting sangat sesuai bagi bisnis besar yang memiliki budget tersendiri untuk memaksimalkan peforma website. Jenis hosting ini mengalokasikan server khusus untuk setiap website sehingga user bisa bebas mengontrol seluruh file dan pengaturan server.

Biaya dedicated hosting bisa mencapai Rp1,2 juta – Rp4,6 juta per bulan, dan secara keseluruhan merupakan layanan hosting yang paling mahal.

WordPress Hosting

Jenis hosting ini dioptimalkan untuk website berbasis WordPress, biasanya menyediakan tool dan fitur maintenance tambahan. Opsi ini sangat sesuai bagi pemula karena pengelolaannya tidak memerlukan skill teknis tingkat lanjut.

Harga WordPress hosting dari Hostinger berkisar antara Rp24990.00 – Rp45900.00/bulan.

3. Sertifikat SSL

ssl gratis di hostinger
  • Biaya rata-rata: sekitar Rp0 – Rp15 juta/tahun ($0–$1.000)
  • Tingkat kebutuhan: Wajib

SSL (Secure Sockets Layer) adalah protokol transfer data yang berfungsi untuk melindungi komunikasi antara server dan browser melalui metode enkripsi.

Penggunaan sertifikat SSL akan meningkatkan keamanan website dan perlindungan privasi data, serta memaksimalkan performa di mesin pencari. Semua website yang memproses data pribadi pengguna seperti password atau nomor kartu kredit harus memiliki sertifikat SSL.

Harga SSL bervariasi tergantung pada jumlah domain atau subdomain yang dicakupnya. Untuk SSL single-domain, harganya dimulai dari Rp100 ribu – Rp13 juta/tahun ($7–$860). Sertifikat SSL Wildcard yang mampu melindungi beberapa subdomain tersedia seharga Rp780 ribu – Rp15 juta/tahun ($50–$1.000).

Untuk menghemat biaya maintenance website, dapatkan paket web hosting yang sudah dilengkapi dengan sertifikat SSL gratis. Misalnya, Hostinger menawarkan sertifikat SSL gratis seumur hidup dengan semua paket.

Untuk mengecek apakah website sudah memiliki sertifikat SSL, coba buka website di browser lalu cari ikon gembok di sudut kiri kolom alamat atau protokol ‘HTTPS’ sebelum nama domain. Ketika Anda mengklik gembok tersebut, akan muncul informasi bahwa Sertifikat SSL website valid.

4. Layanan Email

  • Biaya rata-rata: sekitar Rp15 ribu – Rp28 ribu/user/bulan ($1–$18)
  • Tingkat kebutuhan: Wajib

Email hosting profesional memungkinkan pemilik website untuk membuat email @nama perusahaan dengan nama domain sendiri, misalnya dukungan@domainanda.com.

Email khusus seperti ini bisa membantu bisnis Anda mempromosikan branding secara lebih luas, tampil lebih profesional di antara para kompetitor, dan meraih kepercayaan pelanggan.

Google Workspace Hostinger menawarkan layanan email premium populer seharga Rp89.000/bulan per mailbox.

Pilihan lainnya adalah mencari provider hosting yang menggabungkan layanan email gratis dengan paket hostingnya. Misalnya, beberapa paket di Hostinger menawarkan hingga 100 alamat email berbasis domain.

Hostinger juga menyediakan layanan hosting email Indonesia untuk bisnis, yang dilengkapi dengan scanning virus otomatis dan kalender bawaan. Harga Paket Business Starter hanya sekitar Rp15 ribu/bulan, dan Paket Business Premium sekitar Rp36 ribu/bulan.

Durasi paket yang dipilih tentu akan mempengaruhi total biaya maintenance website Anda. Misalnya, periode 48 bulan akan dikenakan biaya Rp14.129/bulan, sedangkan untuk periode satu bulan dikenakan biaya Rp31.255/bulan.

Elemen lain yang memengaruhi harga maintenance layanan email adalah jumlah mailbox yang Anda butuhkan. Memiliki lebih banyak mailbox saat pembelian sudah pasti akan menambah biaya total yang perlu dibayarkan.

5. Dukungan Teknis

  • Biaya maintenance: Rp31 ribu – Rp4,6 juta/bulan ($2-$300)
  • Tingkat kebutuhan: Penting

Memiliki akses ke layanan pelanggan akan berguna ketika Anda menjumpai masalah yang mungkin terjadi pada website. Baik bagi pemula maupun user tingkat lanjut, dukungan teknis benar-benar membantu untuk mengatasi masalah sesegera mungkin.

Dukungan teknis bisa diberikan melalui beberapa cara, seperti:

  • Live chat – Memberikan bantuan cepat melalui obrolan. Opsi ini berguna ketika website Anda mengalami crash, form kontak tidak bisa diakses, atau terdapat pelanggaran keamanan.
  • Sistem tiket email – Menggunakan email dan sistem tracking online untuk permintaan bantuan teknis. Opsi ini cocok apabila Anda memerlukan riwayat layanan dengan tim Customer Support.
  • Layanan telepon – Memberikan solusi langsung, cocok bagi user yang lebih nyaman berbicara langsung dengan perwakilan tim customer service.
  • Knowledge base/artikel bantuan – Biasanya berbentuk tutorial atau panduan bagi user yang lebih suka riset dan mencoba mengatasi masalah sendiri.

Sebagian besar provider hosting menawarkan fitur live chat dan dukungan email gratis dengan setiap paketnya. Saluran dukungan ini sudah cukup memadai bagi Anda yang mengonlinekan website pribadi atau bisnis kecil.

Untuk website yang lebih besar seperti toko online, akan lebih baik apabila menggunakan layanan dukungan khusus. Layanan seperti ini akan membantu Anda mengatasi masalah segera sebelum traffic dan UX website telanjur menurun.

Beberapa provider juga menawarkan dukungan berbayar opsional untuk layanan instan dan personal. Misalnya, layanan dukungan prioritas Hostinger disediakan mulai dari Rp22 ribu – Rp170 ribu per bulan, tergantung pada periode langganan Anda.

Tentu saja, biaya maintenance website untuk layanan dukungan teknis yang perlu dimasukkan dalam rencana Anda juga akan bergantung pada kebutuhan website Anda sendiri.

6. Desain Website

  • Biaya rata-rata: sekitar Rp0 – Rp264 ribu/bulan ($0–$17) kalau mendesain sendiri, atau biaya desain Rp50 juta ($6.000) dan maintenance rutin Rp7,7 juta – Rp15 juta/tahun ($500–$1.000) dengan jasa profesional
  • Tingkat kebutuhan: Penting

Desain website adalah representasi visual digital bagi suatu brand. Elemen ini menjadi salah satu yang pertama dilihat pengunjung sebelum mereka memutuskan apakah konten Anda cukup menarik untuk dilihat-lihat lebih lanjut.

Selain itu, desain web yang menarik akan turut berdampak positif pada SEO website dan bisa membantu meningkatkan traffic. Biayanya bervariasi, tergantung apakah Anda mendesain website sendiri atau menyewa jasa desainer.

Desain Sendiri

Opsi ini cocok untuk website berukuran kecil hingga menengah, seperti blog pribadi. Anda bisa mendesain website dari nol menggunakan tool gratis atau premium. Anda juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal, umumnya maksimal $17/bulan (Rp264 ribu).

Kalau belum memiliki skill coding, Anda bisa menggunakan website builder seperti Hostinger Website Builder, Squarespace, atau Weebly.

Website builder biasanya sudah menyertakan template profesional dengan paket premiumnya. Sebagian besar builder juga memiliki fitur drag and drop agar Anda bisa mendesain website hanya dengan mengklik elemen dan mengatur posisinya.

mengedit tampilan website di hostinger website builder

Bagi pemula yang memerlukan opsi lebih fleksibel tapi tetap mudah digunakan, coba gunakan CMS seperti WordPress untuk membuat dan mendesain website. Dengan WordPress, Anda bisa memilih, menginstal, dan mengupdate tema website.

WordPress menawarkan 9.000+ tema gratis di galeri resminya, dengan beberapa pilihan tema keren seperti Neve dan Ultra. Kalau membutuhkan lebih banyak fitur penyesuaian, Anda bisa membeli tema premium.

Biaya rata-rata tema premium WordPress adalah sekitar $5–$17/bulan (Rp77 ribu – Rp264 ribu). Sebelum membeli tema, cek dulu skema pembayarannya. Anda bisa membeli beberapa tema dengan biaya lisensi sekali beli, sementara ada juga yang menggunakan langganan.

Menyewa Jasa Profesional

Web developer profesional biasanya sudah berpengalaman dan sangat memahami tren desain masa kini. Mereka bisa membuatkan kode website yang sesuai dengan spesifikasi khusus Anda.

Developer juga bisa membuat website yang menarik dengan ciri khas tersendiri menggunakan bahasa skrip seperti JavaScript. Beberapa bahkan menyediakan jasa maintenance website, seperti update software, dukungan teknis, dan optimasi fungsi.

Namun, biaya untuk menyewa desainer profesional tentu saja akan berbeda jauh dibandingkan dengan mendesain website sendiri.

Harga jasanya juga bervariasi tergantung pada jenis website Anda. Rata-rata, mereka dibayar mulai dari Rp5 juta – Rp90 juta untuk proyek dasar, sedangkan harga jasa maintenance website untuk aspek desainnya adalah Rp3 juta – Rp15 juta/tahun (sekitar $200–$1.000).

Karena biayanya yang mahal, opsi ini lebih cocok untuk website besar dengan traffic yang padat.

7. Plugin

  • Biaya rata-rata: Rp0 – Rp9,2 juta/bulan ($0–$597)
  • Tingkat kebutuhan: Opsional

Plugin adalah software yang berfungsi untuk menambahkan fungsionalitas tertentu pada website. Saat ini, ada 59.000+ plugin WordPress yang tersedia di library resminya. Instal beberapa plugin dibawah ini untuk membantu mengoptimalkan website Anda:

  • Contact form plugin. Plugin ini menyediakan fitur-fitur terbaik untuk menerima pesan dari pengunjung website. Harga versi premiumnya antara $40-$300/tahun (Rp600 ribu – Rp5 juta).
  • Page builder. Berfungsi untuk menambahkan antarmuka drag-and-drop di editor website Anda. Harga maintenance website rata-rata untuk page builder premium adalah $20-$350/tahun (Rp300 ribu – Rp5 juta).
  • Plugin Keamanan. Membantu mengamankan website Anda dengan firewall, malware scanner, perlindungan brute-force, dan perlindungan login. Harga versi premiumnya dimulai dari $50-$500/tahun (Rp800 ribu – Rp8 juta).

Untuk membantu menjaga website tetap online dan menghemat biaya, Anda bisa menginstal plugin caching gratis seperti W3 Total Cache.

Ada juga plugin full premium seperti WP Rocket dan OptinMonster. Dibandingkan dengan plugin freemium, plugin ini memiliki lebih banyak fitur dan lebih aktif dikelola oleh developernya.

Biaya maintenance WordPress untuk plugin berbayar bervariasi, antara $4–$49/bulan (Rp600 ribu – Rp800 ribu).

8. Fitur eCommerce

buat website toko online hostinger
  • Biaya rata-rata: Rp300 ribu – Rp16 juta/bulan ($18-$1.000)
  • Tingkat kebutuhan: Opsional

Tidak seperti website lainnya, website eCommerce perlu biaya tambahan untuk beberapa fitur. Dalam hal ini, manajemen inventaris dan payment gateway adalah beberapa di antaranya. Fitur opsional seperti dukungan khusus dan email marketing juga bisa menambah biaya.

Namun kembali lagi, biaya maintenance website toko online akan bergantung pada fitur khusus yang digunakannya. Misalnya, tool manajemen inventaris mungkin tidak diperlukan kalau Anda menjual produk digital seperti e-book atau online course.

Beberapa fitur penting yang perlu dipertimbangkan untuk eCommerce adalah:

  • Platform eCommerce. Mencakup semua fitur dasar kalau Anda baru memulai cara jualan online. Sejumlah website builder menawarkan paket eCommerce untuk membuat website toko online, dengan harga antara Rp150 ribu – Rp200 ribu/bulan ($9,90–$14,90).
  • Manajemen inventaris. Menyediakan fitur untuk mengelola produk dan layanan Anda. Plugin seperti WP Inventory Manager tersedia seharga Rp0 – Rp800 ribu/bulan ($0-$49,99). Software manajemen inventaris lainnya seperti Zoho atau Ordoro juga tersedia untuk berbagai platform dengan harga Rp0 – Rp16 juta/bulan ($0-$999).
  • Gateway pembayaran. Membantu Anda membangun kepercayaan pelanggan dan meningkatkan jumlah transaksi. Gateway pembayaran yang aman seperti PayPal tersedia seharga Rp200 ribu – Rp400 ribu/bulan ($15-$25) untuk toko online skala menengah.

Perlu diingat bahwa harga tersebut mungkin akan berbeda-beda tergantung pada ukuran dan traffic website toko online Anda.

Untuk website biasa yang baru mulai menjual produk atau layanan, biaya rata-rata fitur eCommerce adalah sekitar Rp200 ribu/bulan ($15). Jumlah ini bisa bertambah seiring Anda menjual lebih banyak produk atau layanan.

9. Marketing dan SEO

mailchimp untuk email marketing
  • Biaya rata-rata: Rp0 – Rp160 juta/bulan ($0-$10.000)
  • Tingkat kebutuhan: Penting

Budget untuk marketing dan SEO juga cukup penting karena kedua strategi ini akan membantu meningkatkan traffic website Anda. Jangan sampai Anda melewatkannya dalam rencana biaya maintenance website.

Menerbitkan konten terbaru dan berkualitas seperti artikel, video, dan foto sangat penting untuk menjangkau target audiens. Konten yang bagus akan membangun kredibilitas, menaikkan ranking SEO, dan menarik calon pelanggan.

Untuk mempromosikan brand Anda, pikirkan tujuan jangka panjang sesuai niche website. Kemudian, pertimbangkan strategi digital marketing berikut saat menentukan budget maintenance website:

  • Search Engine Optimization – Membantu meningkatkan peringkat website Anda di halaman hasil mesin pencari atau SERP. Beberapa contoh tool optimasi website adalah Ahrefs, Ubersuggest, dan Moz. Tersedia opsi gratis yang bisa dipilih, atau opsi berbayar antara $12–$150/bulan (Rp200 ribu – Rp2 juta).
  • Content Marketing – Dengan strategi content marketing, Anda membuat konten terbaik dan relevan yang mampu menarik, melibatkan, dan menggaet pembaca setia. Anda bisa membuatnya sendiri atau melalui agensi digital marketing dan freelancer. Biayanya tergantung pada jenis konten, tapi rata-rata sekitar Rp50 ribu – Rp900 ribu untuk satu artikel atau Rp800 ribu – Rp50 juta/proyek ($50-$3.000).
  • Email marketingEmail marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan mengirimkan update kepada audiens melalui email. Beberapa opsi terpopuler adalah Mailchimp, Constant Contact, atau plugin WordPress seharga $0–$310/bulan (Rp0 – Rp5 juta).
  • Social media marketing – Media sosial untuk bisnis menargetkan audiens yang lebih luas. Rata-rata perusahaan menghabiskan biaya sekitar $6.000–$1.500/bulan (Rp90 juta – Rp160 juta) untuk marketing tool, iklan, dan social media manager.

Agar bisa lebih hemat budget maintenance website, Anda tidak harus menerapkan semua strategi di atas. Website skala kecil bisa mulai dengan teknik SEO sederhana, email marketing, dan content marketing.

Mana yang Lebih Baik, Maintenance Sendiri atau Sewa Jasa?

Baik menyewa jasa profesional maupun maintenance sendiri, kedua metode ini punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Harga jasa maintenance website keduanya juga akan berbeda.

Menyewa Jasa Profesional

  • Biaya rata-rata: Rp300 ribu – Rp70 juta/bulan ($200-$4.500)

Pemilik website bisa menghemat waktu dan tenaga dengan menyewa jasa profesional untuk maintenance web. Opsi ini tersedia melalui agensi atau freelancer.

Agensi bisa membantu menangani aspek website yang lebih kompleks dan teknis. Mereka juga bisa update software secara rutin, memantau keamanan, dan mempercepat performa website.

Biaya agensi profesional tentunya akan lebih mahal karena mereka biasanya punya tim sendiri. Sementara itu, kalau menggunakan jasa freelancer, Anda akan menghemat biaya tapi hanya bisa mengandalkan satu orang.

Agensi jasa maintenance website bisa mengenakan biaya sekitar Rp300 ribu – Rp70 juta/bulan ($200-$4.500). Di sisi lain, freelancer ahli mungkin memasang tarif $18-$20/jam (sekitar Rp300 ribu). Namun, jumlah biaya yang perlu dibayarkan per bulan akan kembali pada perjanjian Anda.

Maintenance Website Sendiri

  • Biaya rata-rata: sekitar Rp200 ribu/bulan ($20)

Biaya maintenance website sendiri tentu akan lebih terjangkau. Opsi ini cocok bagi Anda yang hanya menyiapkan sedikit budget, atau memang lebih suka mengutak-atik website sendiri.

Ada banyak resource dan materi yang tersedia online tentang maintenance website. Misalnya saja, kami punya artikel tentang cara backup website WordPress yang bisa Anda akses gratis kapan saja.

Maintenance website sendiri juga bisa membantu Anda meningkatkan skill dan mengonfigurasi website sesuai keinginan. Namun, Anda perlu mendedikasikan waktu untuk mempelajari berbagai hal baru dan cara melakukannya dengan benar.

Belum lagi, mengurus hal-hal teknis pada website juga bisa sangat melelahkan. Website builder mungkin bisa menjadi pilihan bagus bagi pemula karena penyedia tool tersebut biasanya menyediakan tim dukungan khusus.

Seberapa Sering Website Perlu Maintenance?

Tidak ada aturan tetap untuk hal ini. Selain itu, beberapa prosedur maintenance juga membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk diselesaikan.

Misalnya, domain dan hosting memerlukan biaya maintenance website tahunan. Di sisi lain, strategi marketing dan SEO biasanya memerlukan biaya per tiga bulan.

Anda bisa membuat checklist maintenance website bulanan untuk memastikan semuanya berjalan lancar dan tanpa masalah. Selain itu, hal ini bisa memastikan agar biaya maintenance website Anda tidak kelewat tinggi.

Maintenance rutin juga bisa membantu mencegah error dan mengidentifikasi celah keamanan. Misalnya, mengupdate WordPress memungkinkan Anda menemukan bug dan menghindari dampak negatif pada performa website.

Kalau memiliki budget maintenance website lebih, Anda bisa menyewa jasa profesional. Mereka akan membantu dengan hal-hal yang lebih teknis, seperti pencadangan, firewall, core update, dan penyelesaian masalah.

Kesimpulan

Harga jasa maintenance website akan berbeda-beda tergantung pada skala dan jenisnya. Namun, rata-rata Anda perlu biaya antara Rp200 ribu – Rp50 juta/bulan ($5–$5.000) atau Rp2 juta – Rp200 juta/tahun ($60-$60.000). Jumlah pastinya akan kembali lagi ke jenis dan kebutuhan website Anda.

Di artikel ini, kami sudah membahas beberapa aspek utama dalam biaya perawatan website, termasuk pendaftaran domain, sertifikat SSL, dan hosting. Elemen lainnya seperti desain dan strategi pemasaran bisa lebih fleksibel.

Secara keseluruhan, ada dua pilihan utama untuk maintenance website:

  • Melakukan maintenance sendiri. Cocok untuk website bisnis kecil atau blog pribadi. Beberapa pemilik website yang memilih opsi ini tidak keberatan menghabiskan lebih banyak waktu untuk hal-hal teknis karena bisa lebih hemat budget maintenance website.
  • Menyewa jasa professional. Memanfaatkan skill dan efisiensi dari agensi atau freelancer profesional, tapi dengan harga yang lebih mahal. Opsi ini memungkinkan pemilik website untuk fokus pada aspek lain, seperti strategi marketing bisnis.

Beberapa jenis website seperti toko online mungkin perlu biaya maintenance website tambahan. Diperlukan sistem pembayaran, plugin manajemen inventaris, dan tool lainnya agar bisnis online berjalan dengan lancar.

Nah, jadi, sekarang adalah saat yang tepat untuk menentukan budget maintenance website Anda. Jangan lupa, pertimbangkan tujuan jangka panjang Anda dan buat checklist perawatan website rutin. Semoga berhasil!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.