April 20, 2020
3min Read
Nadia A.
Jika Anda memiliki sebuah website, maka Anda mengerti akan pentingnya nama domain untuk online branding. Apakah Anda tahu jika nama domain tersusun dari beberapa elemen yang berbeda? Pada artikel ini, kami akan mengulas salah satu dari elemen tersebut dan menjawab pertanyaan tentang apa itu TLD.
Daftar Isi
Top-level domain adalah bagian akhir dari nama domain Anda, elemen ini berada setelah tanda titik atau dot terakhir pada domain. Karena top-level domain ini berada pada akhir nama domain, ini disebut juga dengan domain suffix.
Sebelum mengenal TLD lebih lanjut, Anda harus tahu bahwa nama domain dibagi menjadi tiga level – subdomain yang berada pada bagian depan atau kiri, second-level domain atau label yang berada di tengah, dan top-level domain yang terletak pada akhir atau bagian paling kanan nama domain.
Nama domain yang memiliki second dan top-level domain disebut dengan Fully Qualified Domain Name (FQDN).
Untuk lebih jelasnya, mari ulas lebih dalam lagi contoh dari nama domain sub.example.com.
Semua level domain ini dipisahkan dengan titik atau “dot”.
Seperti yang terlihat pada contoh, top-level domainnya adalah .com – yang menunjukkan bahwa situsnya adalah situs komersial.
Mengapa seperti itu?
Aspek nama domain, terutama TLD, diatur oleh The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers atau ICANN.
ICANN mengawasi semua jenis top-level domain berdasarkan apa yang berhubungan dengan website tersebut. Sebagaimana top-level domain dari suatu website harus sesuai dengan tujuan dan isinya, Anda dapat mengetahui tipe suatu website melalui TLDnya.
ICANN mengelompokkan TLD ke dalam empat kategori berdasarkan tujuan, pemilik dan lokasi geografis website, sebut saja:
gTLD adalah domain paling umum yang memungkinkan berbagai macam user untuk menggunakannya. Contoh umum dari tipe top-level domain ini adalah:
Namun, ada gTLD yang hanya boleh digunakan oleh user tertentu: domain ini disebut dengan sponsored top-level domain.
sTLD adalah jenis generic top-level domain yang digunakan oleh organisasi privat. User yang ingin mendaftarkan situsnya dengan domain ini harus mengikuti aturan tertentu. Berikut adalah sebagian contoh dari sTLD:
Country code TLD mencantumkan kode ISO lokasi atau wilayah pada domainnya. Kode ISO adalah kode dua huruf yang menandakan nama dari suatu negara atau wilayah.
Contoh umum dari jenis TLD ini adalah:
ARPA adalah satu-satunya infrastructure top-level domain yang ada. ARPA merupakan singkatan dari Address and Routing Parameter Area. Domain ini disediakan oleh IANA untuk IETF atau Internet Engineering Task Force. Maka dari itu, domain ini hanya digunakan untuk mengelola isu teknis infrastruktur.
Terlepas dari contoh-contoh top-level domain yang disebutkan di atas, Anda dapat mengakses daftar lengkap TLD pada situs web IANA (Internet Assigned Numbers Authority).
Karena top-level domain dikategorikan berdasarkan apa yang berhubungan dengan situs tersebut, maka top-level domain dapat digunakan untuk mengidentifikasi tujuan, pemilik, atau lokasi geografis situs web tanpa harus melihat konten situs web.
Misalnya, TLD .edu menunjukkan bahwa situs web digunakan untuk tujuan pendidikan atau dimiliki oleh lembaga pendidikan.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah beberapa situs web dapat memiliki nama yang sama tetapi top-level domainnya berbeda. Jadi, dapat dikatakan bahwa “contoh.com” tidak sama dengan “contoh.edu“.
Sekarang, Anda dapat membedakan “WordPress.org” dengan “WordPress.com” meskipun mereka memiliki second-level domain yang sama.
Saat mendaftarkan nama domain, Anda harus memastikan nama mid-level domainnya tersedia dan pilihlah TLD yang sesuai untuk situs web Anda.
Intinya, top-level domain, atau TLD, adalah akhiran dari nama domain Anda. TLD dapat mengidentifikasi tujuan situs Anda dan bahkan lokasi geografisnya.
Ada empat kategori utama TLD yang dikelompokkan oleh ICANN, dan masing-masing kategori ditentukan oleh tujuan situs web. seperti:
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui dan memahami apa itu TLD, sehingga nantinya Anda dapat memilih domain yang paling tepat untuk situs web Anda.
Semoga setelah membaca artikel ini Anda dapat lebih berhati-hati dalam memilih nama domain situs Anda – terutama TLD Anda.
Ketik balasan