March 5, 2021
23min Read
Ariata C.
Bagi pengguna baru, pasti sering bertanya-tanya, apa itu cPanel? cPanel adalah salah satu control panel berbasis Linux yang paling banyak digunakan di akun web hosting. Melalui panel ini, Anda bisa dengan mudah mengelola semua layanan dalam satu tempat. Saat ini, cPanel merupakan panel standar yang populer dan sebagian besar web developer sudah sangat familiar dengan tool ini.
Selain intuitif dan mudah, cPanel juga memungkinkan Anda untuk mengelola akun web hosting dengan maksimal. Membuat FTP user dan alamat email baru, memonitor resource, membuat subdomain, dan menginstall software merupakan beberapa kegunaan cPanel.
Daftar Isi
Sebelum menggunakan cPanel, Anda harus mengetahui pengertian cPanel terlebih dulu, apalagi kalau Anda masih baru di dunia web hosting. Pada umumnya, cPanel merupakan web hosting Linux yang menyertakan instalasi cPanel. Meskipun ada kelebihan dan kekurangannya, cPanel merupakan pilihan yang tepat jika Anda mencari control panel yang cepat dan andal. Berikut kelebihan cPanel dan kekurangannya:
Mulai langganan paket web hosting murah sekarang juga dan nikmati DISKON hingga 90%! Penawaran terbatas!
Ada ribuan alternatif cPanel. Karena setiap provider hosting memberikan layanan yang berbeda-beda, penting bagi Anda untuk mengecek control panel yang mereka gunakan.
Di Hostinger, kami mengembangkan control panel sendiri yang tersedia di semua paket web hosting. Control Panel Hostinger memiliki banyak kesamaan dengan cPanel dan memungkinkan kami lebih fleksibel dalam mengatur dan mengelola kebutuhan klien.
Untuk paket Premium dan Bisnis, klien akan memperoleh satu gratis domain dan juga fitur canggih lainnya. Jadi, Anda cukup membeli satu paket saja untuk membuat dan mengonlinekan website.
Selama semua kebutuhan website dapat tertangani dengan baik, Anda bebas untuk memilih antara cPanel dan alternatifnya. Hanya saja, jika Anda menginginkan fungsi atau fitur spesifik, lebih baik tanyakan dulu pada provider hosting tentang control panel yang Anda gunakan.
Setiap cPanel memiliki metode instalasi dan fitur berbeda. Banyak sumber daya di internet untuk mempelajarinya.
Setelah masuk ke akun, akan ada metrik penggunaan resource (seperti penggunaan CPU, memori, dan penyimpanan). Data ini penting untuk memantau performa website.
Berikut module cPanel yang biasa digunakan:
Anda bisa mengunggah dan mengelola file langsung dari cPanel tanpa FTP client. Anda juga bisa menentukan level privasi, backup, dan lainnya. Berikut module yang biasa digunakan:
Anda bisa mengustomisasi layout instalasi cPanel. Berikut module yang sering digunakan:
Jika menggunakan CMS, website membutuhkan database untuk menyimpan post, pengaturan, dan lainnya. Bagian ini menunjukkan informasi terkait pengelolaan database. Berikut module yang sering digunakan:
Anda bisa menginstal berbagai software, mulai dari blog dan portal hingga CMS dan forum. Berikut modul yang sering digunakan:
Sebagian besar pemilik website punya banyak situs atau menambahkan subdomain dan pengalihan di akun hosting. Berikut module yang umum digunakan:
Module metrics berkaitan erat dengan performa website, karena akan membantu Anda menentutkan cara mengelola website. Berikut module yang cukup populer:
Module ini membantu Anda mengelola keamanan akun hosting. Berikut module yang sering digunakan:
Sebagian besar software dalam modul ini memuat bahasa pemrograman PHP dan Perl. Module ini tidak begitu Anda perlukan, kecuali bagi pengguna tingkat lanjut. Berikut module yang sering digunakan:
Pengaturan di module ini khusus untuk user profesional (advanced). Berikut module yang sering digunakan:
Tidak semua paket web hosting memiliki module ini. Jika ada, Anda bisa mengelola semua akun email. Berikut modul yang sering digunakan:
File Manager adalah tool manajemen file dasar di cPanel. Selain mengunggah dan mengekstrak file, File Manager juga dapat Anda gunakan untuk membuat file dan folder, memberikan hak akses (permission), dll.
Pada dasarnya, tool ini memiliki fungsi yang sama dengan FTP client meskipun memang tidak begitu canggih.
Catatan: Folder yang digunakan hanyalah public_html. Sistem membutuhkan folder lainnya untuk memastikan layanan cPanel berfungsi dengan baik.
Di sebelah kiri akan terlihat bagian yang memuat daftar folder, sedangkan di sebelah kanan menampilkan isi folder. Untuk melihat isi folder, klik salah satu folder yang ada di daftar pada menu sebelah kiri. Misalnya, klik folder public_html untuk mengecek kontennya, yaitu .well-known, cgi-bin, robots.txt, dll.
Cara lain, ketik nama lengkap folder di kolom pencarian. Setelah itu, klik Go.
Beberapa fungsi navigasi:
Selanjutnya, kenali fitur-fitur manajemen file. Meskipun tersedia toolbar, Anda bisa, lho, hanya dengan mengklik kanan di item tertentu untuk mengakses sebagian besar fitur.
Anda sudah tahu fitur manajemen dan navigasi dasar di File Manager. Selanjutnya, kami akan membahas penggunaan bandwidth yang merupakan salah satu aspek penting di layanan hosting.
Bandwidth adalah data atau trafik masuk dan keluar yang ditransfer di akun hosting. Penggunaannya tergantung pada sejumlah faktor, seperti jumlah pengunjung, komunikasi dengan email, dan koneksi FTP.
Secara berkala, cek penggunaan bandwidth karena erat kaitannya dengan paket hosting Anda. cPanel akan mengirim notifikasi email otomatis jika penggunaannya hampir mendekati batas kapasitas.
Setelah login ke cPanel, Anda bisa langsung melihat info singkat penggunaan bandwidth di panel kanan di bawah bagian statistics.
Untuk mengetahui info statistik secara lengkap, klik link Bandwidth seperti pada langkah pertama. Cara lain, ketik nama bandwidth di fitur pencarian.
Setelah mengklik link bandwidth atau mengetikkan namanya di fitur pencarian, layar baru akan terbuka. Di layar ini, Anda bisa melihat penggunaan harian, mingguan, dan bulanan serta total seluruh penggunaan.
Berikut contoh penggunaan bandwidth harian di situs kami.
Berdasarkan tangkapan layar di atas, cPanel memantau trafik masuk dari sumber (source) ini:
Dengan mengetahui penggunaan bandwidth, Anda bisa mengantisipasi jika suatu saat kapasitas hampir mencapai batas.
Penggunaan disk space merujuk pada jumlah semua data di akun hosting, termasuk file website, database MySQL, dan pesan email.
cPanel akan mengirimkan peringatan otomatis ke email jika Anda sudah mencapai 80%, 90%, 98%, dan 100% penggunaan disk. Untuk mengganti email di cPanel, masuk ke bagian Preferences.
Masuk ke cPanel. Di sisi kanan, terdapat info singkat Disk Space Usage.
Info selengkapnya tentang Disk Space Usage bisa Anda akses dengan mengklik Disk Usage. Menu ini ada di bagian Files cPanel.
Scroll ke bawah dan klik > untuk melihat detail selengkapnya di setiap folder, seperti berapa banyak ruang disk yang sudah Anda gunakan.
Untuk menghapus file, klik di folder dan File Manager akan terbuka di web browser.
Dengan mengetahui penggunaan Disk Space di cPanel, Anda bisa mencegah kalau-kalau kapasitas hampir mencapai batasnya.
Data yang tersimpan di akun cPanel sangat penting. Untuk mengamankannya, Anda harus mengaktifkan autentikasi dua-faktor (Two-Factor Authentication).
Penggunaan autentikasi dua-faktor akan meningkatkan keamanan akun. Anda juga bisa menerapkan algoritma kata sandi sekali pakai berbasis waktu (time-based one-time password – TOTP). Dengan menjalankan software ini, user harus memasukkan satu kode agar bisa mengakses akun.
Klik Go Back untuk kembali ke jendela login. Masukkan enam angka token yang muncul di aplikasi Authy. Lakukan ini setiap kali Anda login.
Dengan menambahkan lapisan keamanan, akun Anda akan lebih aman bahkan dari user yang sudah punya password-nya sekalipun.
Add-on domain adalah domain tambahan yang berfungsi sebagai subdomain dari domain situs utama. Melalui cPanel, Anda tidak perlu mengaktifkan akun baru untuk membuat dan mengelola banyak domain. Cukup satu akun saja untuk mengoperasikan tool Addon Domains.
Pertama-tama, masuk ke akun cPanel. Dari dashboard utama, cari dan buka tool Addon Domains.
Lengkapi informasi yang diminta:
Klik tombol Add Domain.
Unggah file website ke subfolder baru yang tersimpan di folder File Manager di akun cPanel.
Domain yang Anda tambahkan akan muncul di daftar Modify Addon Domain. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing fungsi:
Melalui akun yang sama, kini Anda sudah bisa mengunggah file dan melakukan pengaturan backend.
Subdomain merupakan ekstensi domain. Karena fungsinya tidak sama dengan domain utama, subdomain bisa Anda gunakan untuk mengonlinekan website tambahan. Format subdomain: subdomain.domain.com.
Misalnya, Anda punya domain mywebsite.com dan berencana untuk membuat forum dan blog yang terhubung ke situs utama. Maka formatnya akan seperti ini: forum.mywebsite.com dan blog.website.com. Subdomain juga bisa menggunakan format ini: mywebsite.com/forum dan mywebsite.com/blog.
Untuk membuat subdomain, buka bagian Subdomains di cPanel.
Hubungi provider hosting apabila mengalami kendala atau terjadi error tidak terduga saat pembuatan subdomain.
Semua file atau script harus Anda unggah ke direktori Document Root. Direktori ini dibuat secara otomatis di public_html dan dapat diakses melalui File Manager di akun cPanel. Apabila subdomain dibuat menggunakan Addon Domain, subdomain Document Root akan dibuat di dalam direktori root addon domain. Misalnya: public_html/addon_domain_root/subdomain_root.
Jika tidak lagi digunakan, atau namanya salah, Anda bisa menghapus domain kapan saja. Masuk ke cPanel -> Subdomains dan klik Remove.
PENTING! Direktori root dan file subdomain tidak akan terhapus. Anda harus melakukannya secara manual menggunakan File Manager atau FTP client lainnya.
Subdomain bisa jadi alternatif murah untuk membuat website tambahan karena Anda tidak perlu membeli domain baru. Dengannya, Anda juga bisa membuat halaman tertentu yang akan terhubung ke website utama, seperti forum, blog, toko online, dll.
Memiliki domain yang berbeda-beda bisa jadi salah satu solusi untuk ‘melindungi’ brand Anda. Dengan kata lain, jika ingin mengonlinekan bisnis, Anda perlu membeli beberapa nama domain.
Misalnya, Anda membuat website dengan nama domain yourdomain.com. Sebagai langkah untuk memproteksi bisnis dan brand, Anda perlu membeli TLD lain, misalnya .org, .net, dan ekstensi suatu negara (contoh .us jika ingin memperluas bisnis ke kawasan Amerika Serikat atau .jp untuk Jepang).
Jadi, kalau pengunjung salah mengetikkan alamat website yourdomain.org, ia tetap akan diarahkan ke domain utama, yaitu yourdomain.com. Istilah untuk pengaturan ini adalah parking domain. Untuk mengaktifkannya, gunakan tool Aliases yang tersedia di cPanel.
Pertama-tama, masuk ke akun cPanel. Lihat bagian Domains dan buka tool Aliases.
Masukkan nama domain baru di Create a New Alias dan klik Add Domain.
Misalnya, kami memasukkan nama domain hostinger-dev-cp-1.tech sebagai alias. Nah, apabila pengunjung mengetikkan URL tersebut di kolom alamat, mereka akan dialihkan ke hostinger-dev-cp-1.xyz yang jadi domain utama.
Domain di sini harus berasal dari registrar yang valid. Jika tidak, pesan error akan muncul. Cari tahu juga informasi nameserver dan panduan untuk mengarahkan DNS dari registrar.
Pro Tip: Gunakan tool cek domain untuk mengecek ketersediaan nama domain dan mendaftarkannya.
Domain yang Anda tambahkan akan muncul di daftar alias. Klik Manage Redirection.
Untuk mengalihkan alias, masukkan domain utama di kolom ini. Klik Save.
Perlu Anda ketahui, propagasi DNS membutuhkan waktu hingga 24 jam.
cPanel memiliki dua tipe Zone Editor, yakni Simple DNS Zone Editor dan Advanced DNS Zone Editor.
Tool ini memiliki interface sederhana yang di dalamnya terdapat empat opsi tindakan (action).
Meskipun fungsi utamanya adalah untuk menambahkan A Record ke nama domain, opsi ini juga bisa berfungsi untuk: 1) mengarahkan alamat IP dari layanan hosting; dan 2) menyediakan redundansi domain, yaitu dengan menambahkan banyak A Record di domain yang sama.
Untuk menambah A Record, klik tombol yang tersedia dan masukkan informasi yang diminta. Misalnya, di kolom Name, masukkan hostname record. Sementara itu, di kolom Address, masukkan alamat IPv4 untuk mengarahkan A Record. Klik Add an A Record.
Canonical Name, atau CNAME, berfungsi untuk mengarahkan nama alias ke nama domain sebenarnya. Selain itu, CNAME juga bisa Anda gunakan untuk mengarahkan subdomain, seperti www atau mail, ke konten yang terhubung ke nama domain utama. Cari tahu juga CNAME Record untuk Google Suite.
Klik CNAME Record. Pada kolom Name, masukkan hostname record. Sementara itu, di kolom CNAME, masukkan nama subdomain.
Server mail menggunakan Mail Exchange (MX) Record untuk menentukan lokasi pengiriman email. Gunakan informasi yang sama baik untuk MX Record maupun A Record. Kedua record ini bekerja berdampingan.
Untuk menambahkan MX Record, klik tombol MX Record. Pada kolom Priority, masukkan value atau angka. Besarnya angka memberikan informasi pada record untuk memprioritaskan lokasi ini. Sedangkan untuk Destination, gunakan informasi yang sama seperti untuk A Record.
Tool ini untuk mengedit dan mengatur value TTL untuk setiap record. Penggunaannya tidak begitu sulit, apalagi kalau Anda hendak mengedit record dari domain yang sudah tidak aktif. Berikut beberapa record lain yang bisa Anda buat menggunakan tool ini:
Setelah mengetahui cara menggunakan Zone Editor, kini Anda bisa menambahkan, mengedit, dan menghapus record di domain.
SRV Record berfungsi untuk membuat sambungan dari lokasi layanan tertentu ke lokasi layanan lain. Biasanya record ini berfungsi untuk menghubungkan website dan layanan yang dionlinekan secara terpisah. Beberapa layanan yang memakai record ini adalah IMAP/POP3/SMTP, server Minecraft, Teamspeak 3, dll.
Berikut beberapa detail atau informasi di SRV Record yang harus Anda lengkapi. Informasi tersebut berdasarkan layanan, protokol, dan host yang Anda gunakan.
Di tutorial ini, kami menggunakan Minecraft sebagai contohnya. Hubungi penyedia layanan agar mereka memberikan informasi SRV record untuk Anda.
Setelah login akun cPanel, buka tool DNS Zone yang ada di bagian Domains.
Record baru akan ditampilkan di daftar Zone Record. Biasanya perubahan yang terjadi di SRV Record hanya memerlukan waktu kurang dari 15 menit. Namun, kadang kala prosesnya bisa mencapai 24 jam.
Apabila SRV Record tidak juga aktif dalam kurun waktu 24 jam, segera hubungi provider hosting untuk memastikan informasi sudah dalam format yang benar dan nomor port tidak diblokir.
Setiap website membutuhkan tempat atau ruang untuk menyimpan datanya. Nah, di sini Anda akan mempelajari cara membuat database website. Selain itu, kami juga akan membahas cara membuat dan memberikan hak akses ke user agar bisa mengakses database yang Anda buat.
Setelah masuk ke akun cPanel, pilih tool MySQL Databases.
Masukkan nama (tanpa spasi) ke kolom yang ditentukan dan klik Create Database. Setelah itu, klik Go Back.
Scroll ke bawah dan cari Add New User. Lengkapi informasi yang diminta. Di bagian username, masukkan nama tanpa spasi. Masukkan password dan konfirmasi sekali lagi.
Gunakan Password Generator untuk membuat kombinasi password yang lebih kuat. Klik I have copied this password in a safe place dan pilih Use Password.
Jika sudah mengisi semua kolom, klik Create User.
Klik Go Back dan isi informasi di Add User To Database. Pilih user dari menu dropdown, dan tetapkan database yang boleh diakses user tersebut.
Klik Add, dan layar Manage User Privileges akan terbuka.
Jika user yang dibuat memiliki peran (role) admin, tandai ALL PRIVILEGES dan klik Make Changes.
Perlu Anda ketahui, di tutorial ini kami hanya mencontohkan pembuatan database kosong (belum berisi file apa pun). Jadi, Anda masih harus membuat atau mengimpor semua tabel dan entri ke database tersebut.
Ada beberapa alasan mengapa fitur remote MySQL harus diaktifkan, salah satunya adalah diizinkannya host remote (server yang berbeda-beda) untuk mengakses database MySQL. Misalnya, mengizinkan layanan pihak ketiga, seperti aplikasi keranjang belanja, untuk menggunakan database.
Masuk ke akun cPanel dan pilih tool Remote MySQL® di bagian Databases.
Masukkan hostname atau alamat IP di kolom Host. Gunakan alamat IP (cek di sini) jika ingin database diakses melalui localhost. Cara lain, masukkan nama domain, misalnya www.3dcart.com, lalu klik Add Host.
Catatan: Gunakan karakter (%) sebagai wildcard. Misalnya, untuk memberikan akses ke semua IP yang diawali dengan 192.168.0, cukup masukkan 192.168.0.%.
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menghapus akses yang sudah diberikan:
Untuk alasan keamanan, jangan berikan hak akses ke user yang tidak berwenang.
Berikut cara membuat akun email melalui cPanel.
Masuk ke dashboard utama cPanel dan cari Email, atau ketik kata kunci Email Accounts di fitur pencarian.
Klik tombol Create.
Jika menandai pilihan Send a welcome email with instructions to set up a mail client, Anda akan menerima detail konfigurasi untuk mengaktifkan aplikasi email. Informasi ini nantinya digunakan untuk setup webmail melalui aplikasi seperti Mail, Microsoft Outlook, Mozilla thunderbird, dll.
Site Publisher adalah tool untuk membuat website sederhana yang cukup mudah, bahkan bagi user pemula. Interface ini memiliki banyak koleksi template. Pilih salah satu dan mulailah menambahkan konten untuk website.
Tool Site Publisher dapat diakses melalui Domains.
Penting: Apabila website tidak muncul, hapus file index.php yang ada di folder public_html.
Selain website, Anda perlu membuat akun email resmi untuk terhubung dengan audiens.
Backup adalah hal yang wajib untuk menjamin keamanan data website jikalau terjadi sesuatu yang di luar dugaan, atau Anda berencana mentransfer data.
Meskipun provider hosting menawarkan layanan backup, bukan berarti Anda tidak perlu repot-repot memikirkannya. Lakukan backup jika tidak ingin kehilangan data berharga.
Untuk tutorial ini, penyimpanan file backup akan menggunakan Home Directory.
Klik Generate Backup. Lamanya proses backup file bergantung pada ukuran atau kapasitas akun.
Jika backup berhasil, akan muncul link Backups Available for Download. Unduh dan simpan file di tempat yang aman.
Penggunaan tool ini akan meng-compress tipe file tertentu untuk meningkatkan performa website.
Pertama-tama, masuk ke cPanel. Ketik nama tool di fitur pencarian atau cari tool Optimize Website secara manual:
Klik tool, dan halaman ini akan terbuka:
Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini:
PENTING! Jangan menyertakan tipe format gambar di kolom, msalnya .jpg atau .png. Format ini sudah di-compress secara default.
Fitur Optimize Website di cPanel memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung situs. Konten website akan di-compress terlebih dulu sebelum dikirim ke browser pengunjung. Dengan begini, waktu loading akan berkurang dan performa website jadi lebih cepat.
Halaman error berfungsi untuk menginformasikan kepada pengunjung bahwa halaman web yang mereka akses sedang mengalami gangguan. Biasanya setiap error memiliki kode berupa angka. Misalnya, kalau URL-nya tidak ada, pengunjung akan melihat halaman 404 error. Contoh lain, halaman 401 error muncul jikalau pengunjung mengakses area website yang tidak diperbolehkan.
Biasanya software web server yang akan menangani halaman error dasar. Di tutorial ini, kami akan membahas cara membuat halaman error di cPanel – untuk memperlihatkan kode status HTTP dari 400 ke 510.
Cari dan buka tool Error Pages di bagian Advanced.
Di tool, Anda bisa melakukan dua hal ini:
Di halaman penyuntingan (pengeditan), Anda bisa menggunakan kode HTML dan menyertakan tag.
Gunakan variabel untuk membuat halaman error. Sebagai contoh, kami mengarahkan halaman error ke beranda utama. Dengan demikian, pengunjung tetap bertahan di situs kami.
Klik Save.
Untuk melihat contoh halaman error, ketik sembarang URL yang tidak bisa Anda akses, misalnya https://www.domainanda.com/url-tidak-ada.html, di kolom browser.
Tidak semua pengunjung paham penggunaan status kode. Jadi, sebagai pengelola website, Anda wajib membuat halaman error. Opsi ini juga berfungsi sebagai salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pengunjung karena Anda mengarahkan mereka ke halaman utama.
Tiba-tiba pesan error IP address has changed muncul ketika Anda mencoba mengakses cPanel. Pada umumnya, pesan ini muncul karena Anda membuat sambungan menggunakan jaringan yang punya aturan firewall yang ketat. Penyebab lain, Anda menggunakan virtual private network (VPN) yang sesekali mengubah alamat IP.
Sebagai bentuk pertahanan, cPanel tidak memperbolehkan alamat IP yang dinamis. Untuk mengatasi hal ini, gunakan tool cPanel proxy.
Catatan: Jika Anda mengalami kendala yang sama pada saat mengakses Webmail atau WHM, hapus DNS record terkait.
Catatan: Jika Anda menghapus entri Webmail dan WHM sebelumnya, buat subdomain terpisah untuk keduanya. Namai tiap-tiapnya dengan webmail dan whm.
Protip: Lakukan kembali Langkah 3 jika Anda mengalami kendala di Webmail dan WHM. Ekstrak tool di direktori yang tepat.
Selamat, cPanel proxy sudah berhasil terinstall! Anda juga bisa login ke cPanel dengan mengetikkan cpanel.yourdomain.com di browser.
Cron Job akan mengaktifkan command atau script tertentu secara otomatis di situs Anda. Anda bisa mengatur agar command atau script berjalan pada waktu tertentu setiap harinya atau mengatur hal lain. Misalnya, mengatur Cron Job untuk menghapus file sementara setiap minggunya agar disk space tidak penuh.
Masuk ke akun cPanel dan cari Cron Jobs. Fitur ini ada di bagian Advanced.
Lengkapi informasi di bawah ini untuk menambahkan Cron Job baru:
Sebagai contoh, gunakan command ini untuk menjalankan script PHP yang tersimpan di direktori public_html sesuai dengan waktu yang telah diatur:
php -f /home/YOUR_CPANEL_USERNAME/public_html/file.php
PENTING! Ganti username pada command di atas dengan username Anda.
Klik Add New Cron Job dan pesan singkat cPanel successfully added the cron job akan muncul. Ini menandakan penambahan Cron Job sudah berhasil.
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menghapus Cron Job saat ini:
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mengedit Cron Job saat ini:
Jika menggunakan Hostinger, perlu Anda ketahui bahwa setelah berlangganan VPS hosting, server akan menggunakan CentOS 6 dengan cPanel/WHM yang belum terinstal. Untuk dapat mengoperasikannya, Anda harus memasang cPanel/WHM terlebih dulu.
Catatan: Di Hostinger, Anda bisa menginstall sistem operasi apa saja di server, seperti CentOS, Debian, Fedora, Suse, dan Ubuntu. Install OS ini melalui hPanel.
Dengan memasang WHM, Anda bisa melakukan konfigurasi global VPS, menginstall TLS, membuat akun, dan masih banyak lagi. cPanel, di sisi lain, memberikan Anda akses untuk mengelola backend website.
cPanel dan Web Host Manager (WHM) adalah dua layanan yang berbeda meskipun sama-sama kompatibel. Kedua tool ini memiliki peran penting dalam pengelolaan website atau penjualan paket hosting.
Buka WHM menggunakan alamat IP server di port 2086 (HTTP) atau 2087 (HTTPS/TLS). Misalnya, anggap saja IP VPS Anda adalah 31.220.57.32. Untuk membuka WHM, ketik http://31.220.57.32:2086/ atau https://31.220.57.32:2087/ di browser.
Jangan panik begitu muncul peringatan your connection is not private. WHM menggunakan sertifikat self-signed yang tidak dikenali browser. Apabila Anda menggunakan Chrome, klik Advanced dan pilih Proceed to IP Address (unsafe).
Setelah itu, halaman login WHM akan terbuka. Lengkapi informasi login root.
Jika berhasil login, Anda akan melihat jendela persetujuan (agreement). Baca informasi yang tertera, lalu klik Agree to All.
Nameserver mengarahkan informasi server DNS sehingga pengunjung bisa mengakses website yang dionlinekan di server. Setelah itu, klik Finish.
Selamat, kini Anda berhasil menginstall WHM/cPanel di server! Layanan gratisnya langsung aktif dan Anda bisa menggunakannya selama 15 hari. Setelah itu, Anda harus membeli layanannya untuk memperoleh akses penuh.
Sebagai seorang reseller, Anda pasti berencana menjual berbagai tipe paket hosting yang kaya akan fitur. Nah, untuk menghadirkan beragam keunggulan di masing-masing akun hosting klien, gunakan Feature Manager yang dapat Anda akses melalui akun Web Host Manager (WHM).
Setelah klik Add Feature List, akan muncul layar yang memuat daftar fitur. Pilih fitur yang ingin Anda tambahkan ke paket hosting tertentu. Klik Save.
Pesan konfirmasi akan muncul jika pembuatan daftar berhasil. Kemudian, Anda akan melihat boks manajemen daftar fitur.
Jika berencana mengupgrade paket dari shared hosting ke VPS hosting, backup cPanel penuh bisa Anda transfer ke server baru. Untuk perpindahan yang lebih aman, pindahkan backup menggunakan Secure Copy Protocol (SCP) yang ada di cPanel.
Masuk ke member area VPS dan salin dan letakkan informasi dedicated IP, username dan password SSH, dan angka port di text editor. Bagi yang menggunakan Hostinger, informasi ini tersimpan di Server Management.
Untk menyimpan file, pilih SCP sebagai Backup Destination dan bukannya Home Directory. Berikan informasi yang sesuai:
Klik Generate Backup.
Kemudian, jendela notifikasi akan muncul dan menginformasikan bahwa backup sedang berlangsung. cPanel juga akan memberitahukan status backup di alamat email tertentu.
Pembuatan dan transfer backup membutuhkan waktu yang cukup lama dan tergantung pada ukuran akun hosting. Setelah transfer data berhasil, pulihkan backup di akun VPS.
Akan ada email pemberitahuan jika transfer backup sudah selesai. Untuk mulai mengelola akun di VPS, pulihkan backup terlebih dulu.
Ada dua cara untuk memulihkan file backup, yaitu dengan memulihkan file dari backup yang ada atau memulihkan file backup lokal.
Klik Restore. Sebuah layar akan muncul dan menampilkan progress yang sedang berlangsung.
Hasil unggahan kemudian tersaji dalam bentuk info singkat. Apabila terjadi error atau kesalahan pada layanan yang Anda gunakan, segera hubungi provider hosting terdahulu.
Akun Baru dapat Anda akses melalui List Accounts.
Masuk ke akun WHM dan pilih Restore with File. Cari backup (formatnya dalam bentuk file arsip) di komputer.
Ubah pengaturan dan klik Restore. Sama seperti opsi pertama, hasil di opsi kedua juga tersaji dalam bentuk info singkat.
Ingin mempelajari lebih lanjut mengenai dasar-dasar web hosting dan pembuatan website? Berikut beberapa artikel yang layak Anda baca:
Sampai di sini, apakah Anda sudah mengetahui pengertian cPanel? cPanel adalah salah satu control panel web hosting berbasis Linux. Fungsinya menampilkan key metric performa server dan mempermudah user dalam mengakses berbagai modul, seperti File, Preferences, Database, Aplikasi Web, Domain, Metrics, Keamanan, Software, Tingkat Lanjut, dan Email.
Pada umumnya, cPanel hosting adalah Linux hosting yang menawarkan instalasi cPanel sehingga membuatnya menjadi populer di kalangan webmaster. Di samping itu, ada banyak juga control panel yang bisa Anda pilih selain cPanel. Jadi, jika Anda tidak begitu suka dengan cara kerja cPanel, Anda bisa memilih alternatif control panel yang lain sesuai kebutuhan.
Setelah mengetahui pengertian cPanel serta kegunaan dan kelebihan cPanel, jangan ragu untuk berbagi pengalaman yang Anda dapatkan. Apakah Anda sudah pernah mencoba control panel web hosting lainnya? apa control panel yang Anda sukai? Bagikan pengalaman Anda pada kolom komentar di bawah ini!
November 11 2018
Tutorialnya sangat memotifasi yang akan membuat Website, makasih ya..
September 04 2019
Bagus sekali artikelnya, terima kasih yaaa... :)
October 07 2019
sungguh bermanfaat
August 10 2020
selain pakai Cpanel tidak adakah cara lain install wordpress yang anti ribet ka? saya newbie di web hosting seperti ini terimakasih dan gimana kalau wordpress yg akan diinstal ini terus saat diunduh yang keluar format zip RAR
Ariata C.
Dibalas pada August 11 2020
Selamat malam, Untuk cara lain menginstall WordPress, silakan cek tutorial kami: Cara Install WordPress Terima kasih :)