Perbedaan WordPress.com vs WordPress.org + Perbandingannya

Perbedaan WordPress.com vs WordPress.org + Perbandingannya

Kalau sering menjelajahi internet, Anda pasti pernah mendengar atau bahkan sudah tahu apa itu WordPress. Tapi, apa Anda sudah tahu kalau sebenarnya platform ini memiliki dua versi, yaitu WordPress.com dan WordPress.org?

Kedua versi WordPress ini juga sangat berbeda satu sama lain dari berbagai aspek. Penting untuk mengetahui perbedaan dasarnya lebih dulu, khususnya jika Anda akan membuat website atau bikin blog.

Singkatnya, perbedaan WordPress.com dan WordPress.org terletak pada hosting dan domainnya, di mana WordPress.com menyediakan hosting dan domain gratis (domainAnda.wordpress.com), sedangkan WordPress.org adalah platform yang bisa diatur sesuai keinginan Anda.

Mau tahu lebih lanjut? Tenang, di artikel ini, kami akan membantu Anda memahami perbedaan WordPress.com vs WordPress.org berdasarkan lima kriteria berikut:

  1. Kemudahan penggunaan.
  2. Fleksibilitas dan kustomisasi.
  3. Biaya.
  4. Performa.
  5. Keamanan.

Sebelum menjelaskan hal-hal secara teknis, terlebih dulu kami akan membahas secara umum beda WordPress.com dan WordPress.org

Pengenalan WordPress.com vs WordPress.org

WordPress.org dan WordPress.com adalah dua jenis platform yang berbeda. Tak hanya definisi, tapi banyak juga hal-hal teknis lainnya yang membuat dua software ini tidak sama. Hosting adalah perbedaan utama yang bisa terlihat dengan jelas pada WordPress.com dan WordPress.org.

WordPress.org adalah website yang menjadi rumah bagi Sistem Manajemen Konten (CMS) terpopuler, yaitu ‘WordPress’:

WordPress.com vs WordPress.org: Webstite WordPress.org

CMS merupakan tipe software yang didesain khusus untuk pembuatan website dan pengelolaan sejumlah konten. Awalnya platform ini dikembangkan hanya untuk blogging. Namun, karena popularitasnya yang semakin berkembang, platform ini kemudian digunakan untuk membuat berbagai jenis website, bahkan aplikasi.

Sementara itu, jika berbicara soal WordPress.com, biasanya orang-orang akan mengacu pada WordPress yang merupakan layanan blogging dan dijalankan oleh Automattic. WordPress.com adalah versi custom dari software WordPress yang dapat dengan mudah dioperasikan serta tidak perlu diinstall terlebih dulu di komputer:

Beranda WordPress.com

Beda WordPress.com dan WordPress.org terletak pada layanan hosting yang digunakan oleh kedua platform ini. WordPress.org mengacu pada self-hosted WordPress karena untuk menggunakan platform ini, Anda harus menginstallnya di server.

Kini banyak provider web hosting yang menyediakan one-click installation untuk menginstall WordPress tanpa perlu menunggu waktu lama. Selain itu, dengan adanya layanan tersebut, Anda tidak perlu menguasai berbagai hal teknis untuk menginstall dan menjalankan situs WordPress.

Sebaliknya, WordPress.com menghadirkan layanan untuk software blogging. Anda diwajibkan untuk memilih dari sekian banyak paket yang ditawarkan – termasuk versi gratis – dan setelahnya, Anda bisa fokus dalam membuat blog atau website tanpa harus menginstall dan membeli hosting terlebih dulu.

Kini Anda sudah tahu perbedaan kedua platform ini. Selanjutnya, kami akan membuat perbandingan WordPress.com vs WordPress.org berdasarkan lima kriteria yang telah disebutkan sebelumnya.

WordPress.com vs WordPress.org: Kemudahan Penggunaan

Di bab ini, kami akan membandingkan WordPress.org vs WordPress.com berdasarkan pada kemudahan penggunaannya. Kami juga akan membahas lebih spesifik mengenai proses setup website baru dan publish postingan pertama.

Setelah membuka link WordPress.com, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat akun. Pembuatan akun ini tidak memungut biaya alias gratis. Anda hanya perlu membuat atau menentukan nama blog yang menarik:

Nama blog

Isikan data pribadi untuk membuat dan mendaftarkan akun di WordPress.com. Akun ini bisa diupgrade – untuk detailnya, akan dibahas kemudian.

Anda baru bisa masuk ke dashboard WordPress jika akun sudah berhasil dibuat. Dari dashboard tersebut, Anda dapat mengelola akun dan juga website WordPress.com.

Untuk melihat dan mengecek website Anda yang baru di WordPress.com, buka tab My Sites. Dengan membuka tab tersebut, Anda akan lihat status situs secara keseluruhan. Karena ini pertama kali Anda buat website di WordPress.com, maka statusnya kosong:

Dashboard WordPress.com

Masih di dalam tab tersebut, klik lagi opsi View Site untuk melihat tampilan situs jika dionlinekan:

Blog yang masih baru

Untuk saat ini, karena website masih baru dan belum ditambahkan apa-apa, maka tidak ada yang bisa Anda lihat. Cobalah mempublikasikan konten. Caranya, klik opsi Write yang ada di bagian atas layar. Dengan mengklik opsi tersebut, Anda akan diarahkan ke editor WordPress.com. Halaman editor ini sangat mudah digunakan, bahkan bagi user awam. Tool editor ini menyediakan area untuk menuliskan judul dan isi konten. Di sisi kanannya, terdapat berbagai opsi pengaturan untuk mengelola postingan atau konten:

Editor WordPress.com

Anda punya pilihan preview atau pratinjau untuk mengecek bagaimana tampilan blog atau website jika berhasil dionlinekan. Setelah memastikan tidak adanya error dalam hal apa pun, klik Publish. Blog Anda kini sudah bisa dibaca oleh para pengunjung situs di internet.

Hanya butuh beberapa menit untuk membuat dan menjalankan website di WordPress.com. Menulis postingan blog pertama juga tidak begitu sulit. Namun tentunya, kemudahan tersebut bergantung pada topik serta panjang konten yang dibuat.

Untuk memaksimalkan penggunaan WordPress.org, Anda harus membeli layanan hosting terlebih dulu. Akan ada banyak langkah serta proses yang harus dilakukan sebelum akhirnya menggunakan CMS ini. Untungnya, belakangan ini hadir beragam provider hosting sehingga pilihan Anda tidak terbatas pada satu penyedia saja.

Hostinger, misalnya, menyediakan berbagai macam paket shared hosting dengan harga terbaik. Meskipun hanya membeli paket termurah dari shared hosting, banyak kelebihan yang bisa didapatkan, misalnya Anda dapat menggunakan berbagai versi PHP dan akses SSH.

Setelah memilih provider web hosting dan membeli salah satu layanan hosting yang ditawarkan, maka langkah selanjutnya adalah menginstall WordPess di server. Pemasangan WordPress hanya berlangsung beberapa menit saja, apalagi kalau Anda menggunakan fitur one-click installation. Namun memang, prosesnya sedikit lebih rumit daripada menginstall dan menjalankan WordPress.com.

Jika WordPress telah berhasil diinstall dan diaktifkan, maka Anda sudah bisa masuk ke dashboard. Dashboard WordPress.org berbeda dari dashboard WordPress.com karena punya lebih banyak opsi:

Dashboard WordPress.org

Punya lebih banyak opsi dan tidak terbatas pada satu kelebihan saja memang memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan. Hanya saja, memiliki lebih banyak opsi juga berarti Anda butuh banyak waktu untuk memahami masing-masing tool.

Untuk membuat post atau konten, buka Posts > Add New. Anda akan diarahkan ke editor WordPress.org:

Editor WordPress

Sama seperti editor WordPress.com, Anda juga bisa menambahkan konten serta menetapkan judulnya di editor WordPress.org. Bahkan Anda juga bisa mengedit pengaturan konten dengan menggunakan berbagai opsi yang ada di layar sebelah kanan.

Kesimpulannya, mulai dari penginstallan platform sampai ke pembuatan konten pertama, prosesnya tidak begitu sulit baik di WordPress.com maupun WordPress.org. Meskipun kemudahan setup platform terpampang lebih nyata di WordPress.com, tetap saja kedua platform ini sama-sama unggul.

WordPress.com vs WordPress.org: Fleksibilitas dan Kustomisasi

Banyak orang yang masih mengasumsikan bahwa WordPress.org dan WordPress.com hanya bisa digunakan sebagai platform blogging. Namun sebenarnya, kedua platform ini dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis website.

Di bab ini, kami akan membandingkan fleksibilitas dan opsi kustomisasi WordPress.org vs WordPress.com. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing platform pada bidang ini, maka Anda bisa menentukan mana yang memberikan kebebasan lebih dalam membuat dan mengonlinekan website.

Setelah berhasil membuat akun di WordPress.com, saat itu juga Anda bisa mengatur tampilan situs. Jika saat ini Anda belum punya rencana untuk membeli tema premium, maka WordPress.com punya tema gratis yang dapat dimanfaatkan. Namun, kalau ingin memperoleh fitur canggih, maka Anda harus membeli tema premium:

Tema WordPress.com

Selain tema, WordPress.com juga punya plugin. Dua tool inilah – plugin dan tema – yang menjadi alasan utama mengapa WordPress banyak digunakan. Install plugin dan Anda bisa menambahkan berbagai jenis fitur yang ingin dipasangkan ke website. Tentu saja pemasangan plugin dan pengaktifan fitur ini bisa dilakukan tanpa perlu menyewa developer ataupun berurusan dengan bahasa pemrograman (coding):

Plugin WordPress.com

Plugin yang ada di WordPress.org juga bisa digunakan di WordPress.com. Sayangnya, plugin ini tidak bisa diinstall di paket dasar yang masih gratis. Anda harus mengupgrade paket saat ini ke paket Business.

WordPress self-hosted, di sisi lain, seakan tak punya batasan. Segera setelah website berhasil dibuat, Anda bisa menginstall berbagai plugin yang diperlukan melalui direktori plugin WordPress.org:

Plugin WordPress

Tak hanya plugin, self-hosted WordPress juga menyediakan ribuan tema yang bisa Anda pilih dan terapkan:

Menginstall tema WordPress

Jika dilihat dari banyaknya plugin dan tema yang tersedia, WordPress.org memang lebih unggul dalam hal kustomisasi. Anda bebas menginstall plugin atau tema yang diinginkan untuk membuat website tertentu. Dengan tema dan plugin pulalah, Anda bisa mengatur dan mengelola tampilan serta cara kerja website. Apabila Anda seorang developer atau setidaknya paham soal coding dan bahasa pemrograman, WordPress memberikan kebebasan untuk membuat tema dan plugin sendiri, atau bahkan mengedit WordPress.

Di WordPress.com, opsi kustomisasi yang ditawarkan serba terbatas. Karena itulah, untuk perbandingan WordPress.com vs WordPress.org, WordPress.org lebih unggul.

WordPress.com vs WordPress.org: Biaya

Sebagian besar orang tahu bahwa membuat website itu tidak mudah. Setidaknya, Anda harus mempersiapkan biaya hosting website dan membeli domain. Sisanya dipikirkan setelah website berhasil dionlinekan.

Walaupun WordPress.com punya versi gratis, jika ingin fitur yang lebih canggih, platform ini menawarkan tiga paket premium:

  1. Personal ($4 per bulan): Dengan membeli paket ini, Anda bisa menonaktifkan iklan dan membuat satu nama domain.
  2. Premium ($8 per bulan): Dengan membeli paket ini, user premium bisa membuat iklan untuk mendapatkan penghasilan dari internet dan bahkan menggunakan CSS untuk mengedit web.
  3. Business ($25 per bulan): Dengan membeli paket ini, Anda dapat menambahkan plugin dan tema serta mengintegrasikan situs ke Google Analytics.

Jangan terburu-buru untuk membeli salah satu dari ketiga paket di atas. Sebaiknya, ketahuilah terlebih dulu maksud dan tujuan Anda dari membuat website. Jika sudah, barulah Anda membeli paket platform sesuai kebutuhan website. Hanya saja, kalau dari awal Anda memang berniat memaksimalkan WordPress.com, maka belilah paket Business. Dengan paket ini, Anda dapat memanfaatkan sistem plugin WordPress sepenuhnya. Bahkan di paket Business juga ada keunggulan integrasi Google Analytics yang sebenarnya sangat penting apabila Anda ingin mengetahui serta memahami perilaku para pengunjung situs Anda.

Jadi, apabila Anda ingin memaksimalkan keunggulan serta kelebihan WordPress.com, maka harus mempersiapkan biaya minimal $25 per bulannya untuk satu website. Sebenarnya, Anda bisa menggunakan paket dasar yang gratis. Hanya saja, paket gratis WordPress.com tidak bisa memberi kesempatan lebih banyak apabila Anda ingin mengembangkan website lebih jauh lagi dan mengubahnya menjadi web yang profesional.

WordPress.com juga punya tema premium, dan biayanya mulai dari $30. Namun, Anda tidak perlu membelinya jika belum diperlukan. Akan tetapi, tampilan dan pilihan yang diberikan tema premium lebih menggoda daripada yang ditawarkan tema gratis. Hal seperti ini juga harus dimasukkan ke dalam pertimbangan anggaran.

Sementara itu, karena WordPress.org adalah platfrom self-hosted, maka Anda perlu menyiapkan biaya untuk membeli hosting dan domain. Di bawah ini adalah screenshot contoh biaya shared hosting yang Anda perlu ketahui.

harga paket web hosting 2022

Harga di atas tidak berlaku apabila yang Anda cari adalah layanan hosting yang menawarkan solusi lebih canggih, misalnya Virtual Private Server (VPS). Bagi yang masih pemula di dunia web development, layanan VPS jelas terasa berat. Jadi, jika ini pertama kalinya Anda membuat website, layanan VPS belum terlalu dibutuhkan.

Di sisi lain, harga beli domain bervariasi dan perbedaannya sangat signifikan. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa mendapatkan domain dengan harga murah. Misalnya, jika beli domain di Hostinger, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya Rp147.900/tahun untuk .com.

Kalau berlangganan hosting dan domain sekaligus, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya kira-kira sebesar Rp39900.00/bulan (dengan layanan Hostinger Indonesia). Harga ini sudah termasuk beberapa ekstensi pilihan yang bisa didapat secara gratis.

Untuk membuat website yang profesional, pastinya Anda akan memasangkan plugin dan tema premium. Biayanya berbeda-beda, tergantung pada jenis atau tipe tool yang hendak digunakan. Umumnya plugin premium menerapkan harga mulai dari $10, sedangkan tema berkisar di atas $20-30.

Membeli tema dan plugin premium atau tidak, semuanya tergantung pada Anda. Jika memang dirasa paket gratis WordPress.com masih mampu menunjang kebutuhan website, maka tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Namun apabila Anda berkreasi dengan website, maka sudah sebaiknya membeli akses ke plugin dan tema premium.

Biaya awal pembuatan website sangat beragam, mulai dari nol hingga ratusan ribu rupiah, dan umumnya tergantung pada paket platform, layanan hosting, domain, dan tool yang dipilih. Jika dilihat dari ketersediaan sejumlah opsi gratis dan dengan harga terjangkau, perbandingan WordPress.org vs WordPress.com kali ini menampillkan WordPress.org sebagai ‘juaranya’.

WordPress.com vs WordPress.org: Performa

Salah satu hal terpenting yang wajib diperhatikan ketika memilih platform untuk membuat website adalah performa. Website yang memberikan experience terbaik adalah website yang waktu loadingnya cepat dan user pun tidak perlu mengalami kejadian halaman tidak bisa diakses atau waktu loading yang melambat.

Tidak selamanya platform menjadi penyebab utama menurunnya performa website. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, misalnya mengupload gambar berukuran besar dan berkualitas tinggi tanpa meng-compress-nya terlebih dulu. Meskipun demikian, tetap saja Anda harus memastikan platform yang digunakan memiliki aturan jelas terkait performa.

WordPress.com adalah platform self-hosted, dan oleh karena itu, punya performa yang kuat. Bahkan setiap paket yang ditawarkannya menjamin performa yang sangat baik bagi website Anda. Bisa jadi performa adalah salah satu keunggulan WordPress.com. Anda pun tidak perlu khawatir soal optimasi karena platform ini punya waktu loading yang cepat dan jarang sekali atau bahkan tidak pernah terjadi downtime.

Sayangnya, keunggulan yang ada di WordPress.com tidak dimiliki oleh WordPress.org. WordPress.org memang punya performa yang bisa diacungi jempol, tapi di sisi lain dapat dipengaruhi oleh provider hosting. Jika sampai salah memilih penyedia layanan hosting, maka hal tersebut bisa berdampak pada performa dan kecepatan situs Anda. Maka dari itu, sebelum menjatuhkan pilihan pada satu provider hosting, lakukanlah riset terlebih dulu untuk mencari tahu baik dan buruknya.

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan performa situs, selain memilih provider hosting yang tepat. Sebagai contoh, Anda bisa mengintegrasikan Content Delivery Network (CDN) dengan website atau leverage browser caching. Keduanya memberi dampak positif bagi kecepatan situs. Bagi Anda yang suka mengelola dan mengatur bagaimana sistem dan tampilan website, pasti tidak akan keberatan dengan keleluasaan ini.

Performa dan kecepatan adalah dua hal penting yang tidak boleh Anda lupakan ketika mempertimbangkan WordPress.org vs WordPress.com. Anda memang tidak akan mendapatkan masalah mengenai performa jika menggunakan WordPress.com. Namun, jika menginginkan kebebasan untuk mengoptimasi website, maka WordPress.org adalah pilihan terbaik.

WordPress.com vs WordPress.org: Keamanan

Poin terakhir yang akan kami gunakan untuk membandingkan perbedaan WordPress.com dan WordPress.org adalah keamanan. Apabila menginginkan website yang aman dan juga data-data pribadi terlindungi dengan baik, maka Anda harus pastikan kalau platform yang digunakan aman. Platform yang punya sistem keamanan berkualitas juga akan melindungi website Anda dari serangan hacker yang hendak mendistribusikan malware atau spam.

Sistem keamanan di WordPress.com punya nilai lebih. Seperti yang sudah kita ketahui, WordPress.com adalah platform tertutup dan itu berarti risiko rusaknya keamanan situs tidak begitu tinggi. Tim WordPress.com bertanggung jawab penuh terhadap keamanan situs atau blog Anda. Jadi, Anda tidak perlu khawatir. Fokus saja pada pembuatan konten dan pengelolaan blog atau website.

Berbeda dari WordPress.com, WordPress.org mengharuskan Anda untuk ‘lebih peduli’ lagi soal keamanan. Mengapa? Karena dari awal membeli layanan hosting, Anda wajib mengetahui sistem keamanan yang ditawarkannya. Bahkan Anda juga harus melakukan sejumlah proses dan langkah untuk mengamankan website.

Kebebasan untuk mengatur dan mengoptimalkan sistem keamanan yang digunakan di WordPress.com punya sisi baik dan buruk. Sebagai contoh, Anda hanya menginstall plugin keamanan WordPress, tapi ternyata fitur Two-Factor Authentication juga ikut aktif. Lebih jauh lagi, Anda bisa menentukan alamat IP mana saja yang boleh mengakses dan masuk ke dashboard website dan masih banyak lagi.

Intinya, karena WordPress.org bersifat open-source, maka Anda bebas mengatur sistem keamanan yang dimiliki. Untuk perbandingan WordPress.com vs WordPress.org di bidang keamanan, WordPress.org masih lebih unggul.

Kelebihan WordPress.com

Setelah menyebutkan dan menjelaskan apa saja yang menjadi perbedaan WordPress.com dan WordPress.org, kini saatnya membahas kelebihan dari masing-masing platform. Platform pertama yang akan kami bahas adalah WordPress.com. Berikut beberapa kelebihannya:

  • Membuat website jadi lebih mudah.
  • Dashboard mudah dioperasikan, dan di dalamnya termuat berbagai macam fitur.
  • Tersedia puluhan tema gratis.
  • Performa dan sistem keamanan yang dapat diandalkan.

Kekurangan terbesar WordPress.com adalah Anda tidak bisa menginstall plugin kecuali membeli dan mengaktifkan paket seharga $25. Keberadaan plugin menjadi salah satu faktor utama mengapa WordPress lebih sering dipilih untuk mengonlinekan blog dan website daripada platform lainnya. Karena itulah, kemudahan pemasangan plugin menjadi poin yang sangat signifikan.

Untuk membuat blog atau website sederhana, WordPress.com bisa diandalkan. Bahkan dengan menggunakan platform ini, Anda tidak perlu mengelola hal-hal teknis lainnya – cukup tambahkan berbagai konten yang menarik.

Kelebihan WordPress.org

Siapa pun tahu kalau WordPress.org populer dan banyak digunakan. Berikut beberapa alasan utama mengapa platform ini jadi pilihan terbaik:

  • Platform ini bersifat open-source, dan itu berarti Anda punya kontrol penuh untuk mengelola setiap aspek yang ada di website.
  • Dashboardnya punya banyak opsi dan mudah digunakan.
  • Tersedia ribuan plugin dan tema yang dapat dikembangkan untuk membuat berbagai jenis website.
  • Anda tidak perlu bertahan di satu provider saja karena WordPress dapat dijalankan di web hosting atau server mana pun.

Selain itu, WordPress juga punya komunitas online yang besar. Adanya komunitas ini akan membantu user, baik yang baru maupun yang sudah lama, manakala menemui masalah atau error. Bahkan apa pun pertanyaan atau permasalahan yang dihadapi, di komunitas online ini, Anda bisa menemukan beragam tutorial, panduan, atau bahkan bertanya pada developer.

Mempelajari dan memahami WordPress.org, sayangnya, lebih rumit daripada WordPress.com. Tak hanya itu, Anda juga harus mengetahui berbagai cara untuk mengamankan website serta mengoptimasi performanya. Namun, sesulit-sulitnya memahami WordPress, Anda sebagai seorang user pemula tetap bisa dan mampu mempelajarinya. Banyaknya opsi kustomisasi memudahkan Anda dalam mengelola dan mengembangkan website. Karena itulah, setelah membahas perbedaan WordPress.com dan WordPress.org, kami berpendapat bahwa WordPress.org yang adalah self-hosted WordPress tetap menjadi pilihan terbaik.

Kesimpulan

Sekilas ada banyak sekali persamaan antara WordPress.org dan WordPress.com. Namun, ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk membandingkan WordPress.com vs WordPress.org. Walaupun kedua platform ini ‘saudara’, WordPress.org tetap unggul dari segi fitur karena sifat open source-nya.

Bagi Anda yang tidak ingin repot-repot membeli hosting dan domain dan hanya berencana untuk membuat blog dan website sederhana, maka WordPress.com adalah alternatif yang patut dicoba. Namun, kalau Anda menginginkan kebebasan dalam mengoptimasi berbagai aspek website, maka pilihlah WordPress.org.

Bagaimana pendapat Anda tentang perbandingan dan perbedaan WordPress.com dan WordPress.org? Silakan tulis pendapat Anda pada kolom komentar di bawah ini!

Author
Penulis

Ariata C.

Ariata suka sekali menulis dan menerjemahkan, dan sekarang ini bekerja sebagai translator di Hostinger Indonesia. Lewat artikel dan tutorial yang diterbitkan di blog Hostinger, Ariata ingin membagikan pengetahuan tentang website, WordPress, dan hal terkait hosting lainnya kepada para pembaca.