Belajar Docker: Cara Membuat Docker Container + Command
Mencari panduan untuk belajar Docker? Anda sudah membaca artikel yang tepat! Docker adalah software yang menjadi solusi bagi para programmer untuk menyediakan kode yang bisa dijalankan di lingkungan pengembangan maupun produksi.
Di artikel ini, kami akan membahas cara membuat Docker container di Virtual Private Server serta beberapa tips dan command yang digunakan. Kalau Anda tertarik mempelajarinya, yuk, baca sampai selesai!
Apa Itu Container Docker?
Dalam penggunaan Docker, Container adalah sebuah lingkungan khusus yang dibuat untuk instance Docker image. Menjalankan sebuah Image akan menghasilkan satu Docker container.
Image menyediakan template yang bisa digunakan dalam pembuatan container. Image mungkin berisi informasi yang dibutuhkan untuk membuat container, dan bisa disimpan di komputer atau secara remote.
Cara Membuat Container Docker
Sebelum mulai mengikuti panduan belajar Docker ini, Anda perlu mengakses hosting VPS dengan SSH. Kalau menjumpai masalah, silakan baca tutorial PuTTY kami yang akan membantu Anda.
Untuk menampilkan semua Docker image yang ada di sistem Anda, gunakan command berikut:
sudo docker images
Kalau ingin menampilkan informasi tambahan, masukkan command berikut ke command line:
sudo docker images --help
Pada contoh ini, kami belum memiliki Docker Image satu pun, jadi kami akan melakukan pull image lebih dulu. Buka Docker Hub, yang berisi ratusan Docker Image.
Di sini kami akan mengambil image Ubuntu. Anda bisa mengklik setiap image untuk mengetahui detailnya masing-masing.
Anda bisa melakukan pull image dengan command berikut:
docker pull <image name>
Ganti <image name> dengan ratusan image yang bisa Anda temukan di Docker Hub seperti CentOS, MySQL, mariaDB, Python, dll.
Untuk mencantumkan hanya angka ID Image yang tersedia di dalam sistem, gunakan opsi -q.
sudo docker images -q
Kemudian, -f adalah filter flag. Kalau Anda ingin menampilkan semua image yang tidak berkaitan (dangling), yaitu yang ditag atau dirujuk oleh container lain, gunakan command berikut:
sudo docker images -f “dangling=false”
Setelah tahu cara pull dan menemukan image untuk membuat container Docker, mari mulai cara membuat Docker container.
Berikutnya, kami akan mencoba menjalankan image, yang berarti membuat container dari image tersebut. Kami akan mencoba menjalankan image Ubuntu tadi. Gunakan command berikut untuk membuat container Docker:
docker run <image_name>
Untuk menjalankan image Ubuntu, gunakan command berikut:
docker run ubuntu
Sekarang, container sudah dibuat, tapi belum berjalan.
Untuk mengaktifkan container, jalankan command berikut:
docker run --name MyContainer -it ubuntu bash
Dari kode di atas, -name MyContainer merupakan nama yang kita inginkan untuk proses yang sedang berjalan, sedangkan -it ubuntu bash akan menamai container yang dijalankan.
Buka jendela terminal lainnya, gunakan SSH untuk terhubung ke server, dan jalankan command ini:
sudo docker ps -a
Hasilnya, kita bisa melihat bahwa container yang diberi nama MyContainer sekarang sudah berjalan.
Untuk menghentikan container, jalankan command berikut:
sudo docker stop MyContainer
Kalau ingin melihat proses teratas container, gunakan command berikut:
docker top < container ID or Name>
Dengan nama yang tadi digunakan dalam contoh ini, kodenya akan menjadi seperti berikut:
sudo docker top MyContainer
Untuk melihat statistik container, misalnya penggunaan CPU, penggunaan memori, dan lainnya, ketik command:
docker stats
Terakhir, untuk melakukan kill Docker container, jalankan command berikut:
sudo docker kill MyContainer
Selesai! Anda sudah selesai mempelajari cara membuat Docker Container dan menggunakannya.
Kesimpulan
Docker merupakan tool yang sangat berguna bagi developer. Fungsinya untuk mengetes, meluncurkan (deploy), dan mengembangkan aplikasi tanpa masalah menjadi terobosan yang sangat membantu mempercepat alur kerja (workflow).
Di tutorial ini, Anda telah mempelajari cara membuat container Docker beserta sejumlah command yang diperlukan untuk menjalankan semua operasi terkait Docker container.
Kalau ingin belajar Docker lebih lanjut, silakan baca tutorial kami lainnya, atau Anda juga bisa membaca panduan resmi Docker. Terima kasih sudah membaca!