July 7, 2020
5min Read
Ariata C.
Schema adalah kosakata semantik yang ditambahkan ke HTML situs. Dengan adanya schema, semua mesin pencari populer, seperti Google, Yahoo, dan Bing, bisa mengetahui informasi apa saja yang ada di dalam konten suatu website. Bahkan schema juga mempermudah cara kerja mesin pencari, yaitu ketika melakukan crawl dan mengindeks website.
Mesin pencari memang memiliki kemampuan untuk membaca HTML. Namun, jika informasi yang disediakan sangat kompleks, mesin pencari akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengolahnya.
Di sinilah kegunaan schema – bisa disebut juga sebagai schema markup, schema org, atau structured data. Kosakata ini memudahkan setiap mesin pencari dalam memproses informasi penting yang ada pada konten.
Daftar Isi
Setelah ditambahkan ke website, schema markup menghasilkan deskripsi yang memuat informasi terperinci (biasanya disebut rich snippet). Deskripsi ini nantinya muncul di mesin pencari dan berisikan rating atau peringkat, ulasan, harga, dan informasi lainnya yang ingin ditampilkan.
Meskipun kesannya sepele, jika dikombinasikan dengan SEO (Optimasi Mesin Pencari) – metode untuk mengoptimasi situs agar peringkatnya naik di mesin pencari – schema org bisa memberikan hasil yang memuaskan.
Fokus utama SEO adalah memperbaiki serta memperbarui kuantitas dan kualitas trafik yang datang ke suatu website melalui hasil pencarian organik di mesin pencari. Schema atau structured data akan jadi salah satu tool terbaik untuk menghasilkan pencarian organik dan memperbanyak trafik.
Schema markup akan menampilkan informasi konteks dari suatu konten. Dengan menambahkannya ke bagian tertentu pada website, mesin pencari bisa dengan mudah mengenali dan mengetahui apa yang dibahas atau disampaikan oleh konten yang Anda buat. Popularitas konten pun meroket dan semakin banyak orang yang datang dan mengakses website Anda.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, meskipun mampu mengenali suatu konten, mesin pencari tidak sepenuhnya bisa memahami isi dari konten tersebut.
Mengapa demikian?
Kita jadikan Google sebagai contohnya.
Sebagai mesin pencari, Google menggunakan structured data, yang dalam hal ini juga disebut schema markup, untuk mengolah halaman web. Schema markup berfungsi sebagai logic yang menandai informasi dari suatu halaman dan mengklasifikasikan konten halaman.
Sederhananya, markup menyediakan bahasa dan logic yang spesifik untuk mesin pencari agar dapat melakukan crawl dan mengindeks konten secara menyeluruh. Dengan instruksi yang dikirimkan markup ke algoritma, perlakuan terhadap konten jadi lebih mudah ditentukan. Alhasil, alih-alih hanya berupa deskripsi meta (meta description), halaman yang didukung schema akan memiliki tampilan seperti ini ketika muncul di hasil pencarian search engine (SERP – search engine result page).
Orang-orang pun jadi lebih mudah memperoleh informasi yang mereka inginkan, misalnya dalam hal ini adalah resep seblak.
Contoh lainnya, ketika Anda mengetikkan kata kunci “Film Schindler’s List” di Google, schema-nya akan terlihat seperti ini:
Pada tangkapan layar di atas, Anda bisa lihat informasi singkat mengenai film Schindler’s List. Nah, seperti itulah cara kerja schema markup. Coding ini memperlihatkan elemen-elemen penting yang ada di film tersebut, seperti data insight, sinopsis singkat, serta kritik dan ulasan dari para penonton maupun pengulas film.
Rating atau peringkat yang diberikan untuk film Schindler’s List terpampang dengan jelas di bawah link artikel. Hal ini juga bagian dari schema markup.
Menampilkan peringkat tepat di bawah link artikel akan meningkatkan jumlah trafik. Keberadaan peringkat menandakan seberapa positifnya ulasan yang diberikan oleh audiens terhadap film Schindler’s List, misalnya. Namun, bila Anda memberikan peringkat yang rendah pada suatu film, orang-orang tidak akan bersedia membuang-buang waktu untuk melihat bahkan membaca postingan yang dipublikasikan. Jadi, gunakanlah schema markup sebijak mungkin.
Jika Anda menggunakan WordPress, fungsi structured data markup dapat diaktifkan dengan menginstall plugin khusus, seperti All In One Schema Rich Snippets (gratis) dan Schema Pro (berbayar). Pemasangan plugin juga akan membantu Anda yang sama sekali tak paham soal kode HTML.
Selain contoh yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada banyak tipe schema org lainnya yang mungkin Anda sudah sering lihat tapi tidak atau belum bisa mengidentifikasikannya. Berikut 10 tipe schema markup yang paling sering digunakan:
Sebelum memutuskan untuk berlangganan suatu layanan, atau membeli produk, atau menonton film, pastinya Anda terlebih dulu membaca review atau ulasan singkat yang ditulis oleh orang lain, bukan? Nah, di sinilah fungsi schema rating/review. Tipe schema ini akan menampilkan peringkat atau ulasan langsung di halaman hasil pencarian search engine (SERP).
Schema markup jenis ini akan menampilkan pengenalan singkat dari suatu perusahaan atau organisasi, termasuk logo resmi, informasi kontak, dan lokasi atau alamat. Setidaknya, audiens yang ingin mengetahui seluk-beluk suatu perusahaan bisa membaca informasi singkat ini terlebih dulu.
Person Markup Schema menampilkan informasi dasar tentang figur atau individu, seperti nama, tanggal kelahiran, pendidikan, anggota keluarga, pencapaian, dan informasi penting lainnya.
Dengan adanya Video Schema Markup, mesin pencari seperti Google bisa lebih mudah dalam mengindeks video pada suatu website. Schema ini juga akan menampilkan video di Pencarian Video Google, bersamaan dengan video lainnya yang berasal dari YouTube.
Event Schema Markup akan menampilkan informasi dari suatu acara yang sudah dijadwalkan, seperti tanggal diadakannya acara tersebut, lokasi, dan juga harga tiket. Penggunaan schema tipe ini akan mempermudah orang-orang yang sedang mencari informasi umum dari acara tertentu.
Jika Anda punya website khusus untuk pengolahan makanan dan minuman, menambahkan Recipe Schema Markup akan memberikan manfaat yang menguntungkan. Schema ini akan menampilkan sebagian konten Anda dalam rupa rich snippet. Selain itu, schema org ini juga akan menandai setiap elemen yang ada pada resep sehingga konten Anda akan muncul berdasarkan kata kunci yang dimasukkan audiens, misalnya bahan masakan, waktu memasak, dan lain sebagainya. Audiens pun punya kesempatan untuk melihat-lihat atau menilai konten terlebih dulu sebelum mengklik link yang disediakan.
Schema ini sangat penting bagi bisnis offline/fisik atau cabang organisasi/perusahaan, seperti restoran, rumah sakit, dll. Local Business Schema Markup mempermudah audiens yang hendak mencari suatu perusahaan atau organisasi. Di dalam structured data ini, terdapat informasi umum berupa alamat, jam buka, info kontak, dll.
Product & Offer Markup menyediakan informasi produk, seperti harga dan status ketersediaan. Biasanya markup ini diaktifkan oleh para pelaku usaha yang ingin menjual barang atau menyediakan layanan tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat produk dan layanan jadi lebih menonjol dibanding kompetitor yang tidak menggunakan schema serta mempermudah pembeli melakukan perbandingan.
Meskipun namanya digabungkan, sejatinya markup ini terdiri atas dua tipe. Pertama, Product markup hanya menampilkan nama barang atau layanan. Contohnya seperti di bawah ini:
Kedua, Offer markup menampilkan mata uang dan harga suatu produk:
Breadcrumb Markup adalah skema yang merujuk pada link path atau lokasi halaman tertentu pada website. Skema ini akan membantu user atau audiens yang ingin mengakses halaman tertentu saja. Selain itu, Breadcrumb Markup juga akan mengurangi bounce rate.
Schema Article Markup mempermudah mesin pencari untuk mengolah dan menampilkan konten berdasarkan informasi, seperti headline, waktu publikasi, gambar fitur, dan bahkan video. Jenis Article Schema Markup cukup bervariasi dan tergantung pada tipe artikel, seperti berita, teknologi, postingan blog, dll.
Untuk schema selain sepuluh markup yang disebutkan di atas, bisa Anda cek info selengkapnya di situs schema.org.
Seperti yang sudah dijelaskan, schema markup adalah structured data atau data terstruktur yang ditambahkan ke HTML konten website untuk mengatur bagaimana suatu konten seharusnya ditampilkan, dilihat, dan dikategorikan di SERP.
Markup juga mempermudah cara kerja mesin pencari dalam melakukan crawling dan mengindeks halaman situs, dan menampilkan kontennya di hasil pencarian.
Berikut kelebihan schema markup:
Lihat, kan, betapa pentingnya schema markup untuk website Anda? Jadi, apa pun jenis website yang akan atau sedang dikembangkan saat ini, penggunaan markup sangatlah bermanfaat untuk menjadikan konten Anda lebih unggul dibanding para kompetitor!
Ketik balasan