Cara Menggunakan Tmux + Cheat Sheet

Tmux adalah aplikasi yang memungkinkan Anda untuk membagi jendela terminal. Jadi, Anda dapat membuka beberapa instance terminal di satu jendela saja, sama halnya dengan GNU screen atau Byobu. Selain itu, Tmux sangat ideal untuk meningkatkan kecepatan task terminal, terlebih jika Anda berprofesi sebagai sysadmin yang perlu mengendalikan beberapa terminal dalam satu jendela. Pada tutorial kali ini, kami akan membagi ulasan tentang cara menggunakan Tmux.

Cara Install Tmux pada Ubuntu atau Debian

Karena tersedia di dalam repositori resmi Debian dan Ubuntu, Tmux dapat diinstall dengan mudah. Untuk menginstall tool ini, gunakan APT yang merupakan package manager untuk Debian dan Ubuntu.Dengan package manager ini, Anda dapat menginstal, meng-uninstall, dan mengupdate package tanpa perlu khawatir akan dependency. Pertama-tama, Anda harus masuk ke VPS server terlebih dulu melalui SSH.

Hak akses administrator dibutuhkan untuk menginstall Tmux. Oleh karena itu, kami sarankan untuk menambahkan sudo ke command.

Jalankan command berikut untuk menginstal Tmux:

 sudo apt install tmux 

Setelah itu, Anda bisa mengecek versi Tmux yang diinstall dengan menjalankan command di bawah ini:

 tmux -V 

Tmux telah diinstal dengan benar dan dapat digunakan.

Langkah Awal Menggunakan Tmux

Tmux merupakan aplikasi berbasis sesi. Segera setelah utilitas terbuka, sesi baru akan muncul. Karena Tmux adalah terminal multiplexer, maka pada setiap sesi terdapat sejumlah terminal.

Jadi, untuk menggunakan Tmux, Anda perlu membuka sesi baru dengan menjalankan command berikut:

 tmux new 

Setelah sesi terbuka, Anda akan melihat terminal yang sama, kecuali bar berwarna hijau di bagian bawah. Bar tersebut menunjukkan sesi yang aktif dan menandakan bahwa Anda sedang menggunakan Tmux. Anda bisa menamai sesi yang dijalankan dengan menggunakan command di bawah ini:

 tmux new -s [session_name] 

Utilitas Tmux memungkinkan berbagai instance terminal terbuka di satu jendela, atau dengan kata lain dalam satu sesi yang sama. Terlebih lagi, instance terminal ini dapat diakses dengan mudah dan cepat menggunakan keyboard.

Untuk mengakhiri sesi, ketikkan command berikut:

 exit 

Menggunakan Prefix untuk Mengontrol Tmux

Tmux bekerja berdasarkan command yang menjalankan task tertentu. Namun, Anda memerlukan prefix untuk menjalankan command tersebut. Prefix menginformasikan Tmux bahwa command akan dijalankan. Secara default, prefixnya adalah CTRL+B.

Berikut struktur command-nya:

 <prefix> + Command. 

Struktur perintah di atas mengharuskan Anda untuk menekan CTRL+B pada keyboard, lalu command yang digunakan. Sebagai contoh, command yang digunakan untuk membuat sesi baru adalah C. Maka tekanlah CTRL+B terlebih dulu, kemudian C. Bila diilustrasikan, prosesnya akan seperti ini: CTRL+B, C.

Command Lain yang Bisa Anda Gunakan

Keunggulan lain dari Tmux adalah Anda bisa ‘menyimpan’ sesi tertentu. Sebagai contoh, Anda menjalankan command untuk menghentikan proses (command detach) karena hendak menggunakan htop. Pada saat menjalankan Tmux kembali, Anda akan mendapati kalau proses ini tetap berlangsung meski telah dihentikan dengan command. Fitur penyimpanan sesi ini sangat berguna ketika Anda harus menjalankan command yang membutuhkan waktu lama untuk berproses, seperti backup.  

Buat sesi baru dengan mengetikkan command berikut di command line:

 tmux new 

Setelah sesi baru terbuka, jalankan htop. Htop sendiri merupakan tool untuk memonitor resource sistem.

Selanjutnya jalankan command detach. Pertama-tama, tekan CTRL+B sebagai prefix-nya, kemudian command D. Pesan baru akan muncul di terminal

Kembali ke sesi ‘attach” dengan menjalankan command ini di terminal:

 tmux attach -t [session_name] 

Karena sesi baru ini belum dinamai, maka gunakan value 0. Berikut tampilan command-nya:

 tmux attach -t 0 

Dengan menjalankan command di atas, Anda akan kembali ke sesi sebelumnya.

Anda dapat menjalankan beberapa sesi dengan menggunakan command C. Untuk navigasi antarsesinya, gunakan nomor sebagai pengidentifikasi. Contohnya, beri angka 0 untuk sesi pertama yang dibuat di terminal reguler. Apabila ada sesi baru yang dibuat, maka angka selanjutnya adalah 1.

 CTRL+B, 1 

Untuk sesi yang sedang berjalan saat ini, Anda dapat melihatnya pada bar hijau yang ada di bawah jendela.

Jalankan command berikut ini untuk mengecek berapa banyak sesi Tmux yang dibuka:

 tmux ls 

Mengelola Panel

Di sini kami akan membahas cara memanipulasi panel terminal. Anda dapat membagi jendela secara horizontal dengan command <prefix>, “.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, prefix adalah CTRL+B. Maka tampilan commandnya adalah CTRL+B, “.

Sementara itu, untuk membagi jendela secara vertikal, gunakan command <prefix>, %.

Penerapannya menjadi seperti ini: CTRL+B, %.

Untuk beralih antarpanel, gunakan command CTRL+B, arrow key.

Jika ingin menutup satu panel, tekan CTRL+D.

Tmux Cheat Sheet

Pada bagian ini, kami akan membagikan Tmux cheat sheet yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

Sesi

Memulai sesi baru:

 tmux 

Memulai sesi baru dengan nama:

 tmux new -s [name] 

Memulai sesi attach:

 tmux attach # 

Jika sesi Tmux memiliki nama:

 tmux attach -t [name] 

Menampilkan daftar semua sesi Tmux:

 tmux ls 

Keluar dari utilitas Tmux:

 exit 

Mengelola Jendela (Window)

Jendela baru<prefix>+c
Jendela selanjutnya<prefix>+n
Menampilkan daftar semua jendela<prefix>+w
Mengganti nama jendela<prefix>+,

Mengelola Panel

Membagi panel secara vertikal <prefix>+%
Membagi panel secara horizontal <prefix>+“
Keluar dari panel <prefix>+x
Menampilkan nomer panel <prefix>+q
Beralih antarpanel <prefix>+arrow key

Kesimpulan

Melalui tutorial ini, Anda sudah mengetahui bahwa Tmux adalah tool penting yang membantu user Linux dalam menggunakan terminal secara efisien.

Command dibutuhkan untuk mengelola Tmux, dan di sini Anda juga sudah mempelajari berbagai command dasar yang nantinya sangat berguna dalam mengerjakan task harian. Terlebih, kami elah menyediakan Tmux cheat sheet yang akan membantu Anda dalam memaksimalkan fungsi Tmux.

Untuk informasi yang lebih mendalam tentang tool ini, Anda bisa berkunjung ke web resminya dan membaca panduan yang tersedia.

Author
Penulis

Nadia Agatha

Nadia merupakan penerjemah lepas sejak 2016, kini ia menjadi penerjemah untuk Hostinger. Ia gemar membaca dan melakukan penelitian seputar penerjemahan dan sosiolinguistik. Disamping itu, ia juga suka bermain dengan kucingnya dan bercengkrama bersama teman-temannya di waktu senggang.