Perbedaan IPv4 dan IPv6 serta Fungsi dan Contohnya

Perbedaan IPv4 dan IPv6 serta Fungsi dan Contohnya

Sedang mencari tahu perbedaan IPv4 dan IPv6? Tenang! Kami punya jawabannya di artikel ini. Anda mungkin sudah tahu kalau komputer dan perangkat bisa berkomunikasi melalui internet berkat satu hal yang dinamakan Internet Protocol (IP) address. Bisa dibilang, IP address adalah “nomor rumah” bagi perangkat yang terhubung dalam jaringan.

Nah, IP address ini memiliki dua versi: IPv4 dan IPv6. Keduanya berfungsi sama, yaitu untuk memberikan identitas pada perangkat yang terhubung ke jaringan. Meski begitu, tetap ada beberapa perbedaan antara IPv4 dan IPv6.

Mau tahu selengkapnya? Mari lanjutkan membaca untuk menemukan jawabannya yuk!

Apa yang Dimaksud dengan IP Address?

Bagi Anda yang belum tahu, Internet Protocol atau IP ini menentukan perutean data dalam jaringan agar data bisa dikirimkan ke tujuan yang tepat.

Saat mengirim data melalui jaringan, komputer membagi informasi menjadi beberapa “bit” yang disebut paket data, yang membuat proses transfer data menjadi lebih cepat dan efisien. Setiap paket data berisi alamat IP sumber dan tujuan. Alamat IP ini merupakan identitas khusus yang diberikan pada semua perangkat yang terhubung ke internet atau jaringan komputer.

Alamat IP didistribusikan oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA), sebuah organisasi di Amerika Serikat yang bertugas untuk mengelola kumpulan alamat IP.

Apa Itu IPv4?

Internet Protocol version 4 atau IPv4 adalah versi pertama IP address yang paling banyak digunakan. Versi ini mengutamakan alur pengiriman data yang paling memungkinkan, tapi tidak menjamin kualitas pengiriman data atau layanan.

Artinya, pengguna mungkin menjumpai lagging dan masalah lain yang mungkin terjadi karena naik turunnya beban traffic internet pada saat ini.

IPv4 juga merupakan protokol tanpa koneksi, yang berarti pengiriman paket data akan tetap dilakukan tanpa harus memastikan apakah perangkat yang dituju sudah siap. Keunggulan IPv4 adalah protokol ini bisa mengirimkan paket melalui jalur alternatif apabila koneksi sedang terhambat atau router mengalami masalah.

Versi IP ini menggunakan alamat 32-bit, yaitu format yang paling umum untuk IP address saat ini. Alamat IPv4 terdiri dari empat angka desimal, dipisahkan oleh tiga titik, mulai dari 0 hingga 255.

Berikut contoh IPv4:

192.0.2.146

Ruang alamat 32-bit bisa menyediakan sekitar 4,3 miliar alamat. Tapi, beberapa disimpan untuk jaringan pribadi dan tidak tersedia untuk penggunaan umum.

Apa Itu IPv6?

Internet Protocol versi 6 atau IPv6 adalah versi terbaru IP address, yang juga disebut sebagai Internet Protocol Next Generation (IPng). Fungsinya mirip dengan Internet Protocol versi 4 (IPv4), yang menyediakan alamat khusus bagi semua perangkat yang terhubung ke internet. Namun, tidak seperti IPv4, IPv6 menggunakan alamat 128-bit.

Ruang alamat 128-bit memungkinkan sekitar 340 undecillion alamat atau 1.028 kali lebih banyak daripada IPv4.

Alamat IPv6 memuat angka dan huruf, ditulis dalam delapan kelompok angka heksadesimal empat digit, dipisahkan oleh titik dua.

Berikut contoh IPv6:

2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF

Selain alamat yang lebih banyak, IPv6 juga memiliki header yang lebih sederhana daripada IPv4. IP header adalah informasi meta di awal paket IP.

Header IPv6 memiliki format baru yang dirancang untuk meminimalkan overhead header sehingga pemrosesan paket menjadi lebih efisien.

Kemudian, perbedaan IPv4 dan IPv6 lainnya adalah, Network Address Translation (NAT) tidak dibutuhkan dengan IPv6 sehingga mengembalikan konektivitas end-to-end pada lapisan IP.

Hal ini juga membuat layanan seperti Voice over Internet Protocol (VoIP) dan Quality of Service (QoS) menjadi lebih mudah diimplementasikan dan disebarkan.

Kenapa Harus Ada IPv4 dan IPv6?

Kalau kita lihat-lihat, jumlah kemungkinan alamat IP yang bisa dibuat untuk alamat IPv4 mungkin sudah cukup banyak. Tapi, ternyata 4,3 miliar saja belum cukup untuk mengakomodasi semua perangkat yang terhubung di seluruh dunia, apalagi setelah adanya perangkat Internet of Things (IoT).

Nah, fungsi IPv6 adalah untuk memenuhi kebutuhan yang lebih banyak akan alamat IP di internet. Meski begitu, IPv4 juga masih diperlukan.

Meskipun saat ini beberapa content provider besar seperti Facebook dan Netflix bisa dijangkau melalui IPv6, hanya 19,1% dari sepuluh juta website terbaik Alexa yang bisa dijangkau melalui protokol ini, dan sisanya masih menggunakan IPv4. Untuk saat ini, sepertinya masih butuh waktu yang sangat lama untuk benar-benar beralih ke IPv6 sepenuhnya.

Perbedaan IPv4 dan IPv6

Perbedaannya, IPv4 adalah alamat IP 32-bit yang hanya terdiri dari karakter numerik dan dipisahkan dengan tanda titik, sedangkan IPv6 adalah alamat IP 128-bit yang terdiri dari alfanumerik (huruf dan angka) dan dipisahkan dengan tanda titik dua.

Mari simak tabel di bawah ini untuk membandingkan lebih jelas tentang perbedaan IPv4 dan IPv6.

PerbedaanIPv4IPv6
Ukuran alamat32-bit.128-bit.
Jumlah bidang header12.8.
Panjang bidang header20 byte.40 byte.
Metode addressingIPv4 hanya alamat numerik.IPv6 berupa alamat alfanumerik.
Jenis alamatBroadcast, multicast, dan unicast.Anycast, multicast, dan unicast.
Bidang checksumAda.Tidak ada.
Jumlah kelasLima kelas yang berbeda, dari A sampai E.Jumlah IP address tidak terbatas.
KonfigurasiPengguna harus mengonfigurasi sistem baru agar IPv4 bisa berkomunikasi dengan sistem lain.Konfigurasi opsional, bergantung pada fungsi yang diperlukan.
Dukungan subnet mask panjang virtual (VLSM)Mendukung VLSM.Tidak mendukung VLSM.
Routing information protocol (RIP)IPv4 didukung oleh RIPv1 dan RIPv2.IPv6 didukung oleh RIPng.
Konfigurasi jaringan Jaringan dikonfigurasi secara manual atau melalui DHCP.IPv6 memiliki kemampuan konfigurasi otomatis.
Fitur alamatIPv4 menggunakan Network Address Translation (NAT); satu alamat NAT bisa mewakili ribuan alamat yang tidak bisa dirutekan.IPv6 mendukung direct addressing karena ruang alamatnya yang luas.
Address maskDigunakan untuk jaringan yang ditentukan dari bagian host.IPv6 tidak menggunakan address mask.
Konfigurasi alamatSecara manual atau melalui DHCP.Konfigurasi otomatis alamat stateless menggunakan Internet Control Message Protocol versi 6 (ICMPv6) atau DHCPv6.
Ukuran paketUkuran paket minimum 576 byte. Ukuran paket minimum 1208 byte.
Fragmentasi paketDilakukan oleh pengirim dan router yang meneruskan.Hanya dilakukan oleh router pengirim.
Header paketIPv4 tidak mengidentifikasi aliran paket untuk penanganan QoS, termasuk opsi checksum.Bidang Flow Label menentukan aliran paket untuk penanganan QoS.
SNMPDukungan disertakan.Tidak didukung.
Mobilitas dan interoperabilitas Menggunakan topologi jaringan yang relatif terbatas, membatasi mobilitas dan kemampuan interoperabilitas.IPv6 menyediakan kemampuan mobilitas dan interoperabilitas yang disertakan dalam perangkat jaringan.
DNS RecordIPv4 memiliki A record.IPv6 memiliki AAAA record.
KeamananKeamanan IPv4 bergantung pada aplikasi.IPv6 memiliki Internet Protocol Security (IPSec) bawaan.
Manajemen grup subnet lokalIPv4 menggunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).IPv6 menggunakan Multicast Listener Discovery (MLD).
MappingIPv4 menggunakan Address Resolution Protocol (ARP).IPv6 menggunakan proses Neighbor Discovery (ND) untuk resolusi alamat.
Kompatibilitas perangkat seluler Alamat IPv4 menggunakan notasi titik-desimal, sehingga kurang cocok untuk jaringan seluler.Alamat IPv6 menggunakan notasi heksadesimal dan dipisahkan titik dua. Jadi, IPv6 lebih cocok untuk menangani jaringan seluler.
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)Pengguna harus melibatkan DHCP saat mencoba terhubung ke jaringan.Pengguna tidak perlu menghubungi server mana pun karena diberi alamat permanen.
Bidang opsionalAda.Tidak ada, tapi memiliki header ekstensi.

Wah, ternyata ada banyak sekali perbedaan IPv4 dan IPv6 ya. Misalnya saja, IPv6 mendukung mode anycast perutean paket, model yang banyak digunakan untuk produk jaringan pengiriman konten (CDN) yang menghadirkan konten secara lebih dekat ke pengguna akhir. Sementara itu, IPv4 tidak menyertakan fitur ini secara default.

Di bawah ini, kami akan menguraikan perbandingan IPv4 vs IPv6 berdasarkan dua aspek penting: kecepatan dan keamanan.

IPv4 vs IPv6: Keamanan

Dari segi keamanan, IPv6 lebih unggul dibandingkan dengan IPv4, terutama karena protokol versi baru ini dilengkapi dengan IP Security (IPSec), yaitu rangkaian protokol yang mengamankan komunikasi jaringan pada lapisan IP.

IPSec memiliki tiga komponen yang mengamankan berbagai aspek komunikasi jaringan:

  • Authentication Headers (AH) – membantu jaringan memverifikasi dari mana paket berasal dan apakah transmisi telah diubah. AH juga bisa mencegah hacker membuat paket data palsu untuk menyebarkan malware ke perangkat atau aplikasi.
  • Encapsulating Security Payloads (ESP) – menambahkan enkripsi dan lapisan autentikasi lainnya untuk melindungi transmisi data.
  • Internet Security Association and Key Management Protocol (ISAKMP) – menentukan atribut keamanan yang akan digunakan dua perangkat untuk saling bertukar data.

Meskipun IPSec juga bisa digunakan di IPv4, penggunaannya bergantung pada provider jaringan dan end user. Selain itu, framework ini juga tidak akan berfungsi dalam komunikasi berbasis NAT.

Keunggulan IPv6 lainnya dalam hal keamanan adalah protokol ini bisa menjalankan enkripsi end-to-end dan pemeriksaan integritas, sehingga meminimalkan kemungkinan serangan man-in-the-middle (MitM).

IPv6 juga menggunakan protokol Secure Neighbor Discovery (SEND) , sehingga resolusi nama menjadi lebih aman. Hasilnya, para penjahat cyber pun akan lebih sulit mengarahkan traffic antara dua host yang diotorisasi dan mengamati atau memanipulasi percakapan.

Jadi, dalam hal keamanan, IPv6 mungkin lebih baik daripada IPv4, tapi fitur keamanan tersebut juga bergantung pada desain dan implementasi IPv6 yang tepat. Hal ini juga penting untuk mengaktifkan firewall, sistem kontrol akses, dan software antivirus.

IPv4 vs IPv6: Kecepatan

Penyedia layanan keamanan Sucuri pernah menjalankan serangkaian tes di website yang mendukung IPv4 dan IPv6. Hasilnya, keduanya menghadirkan kecepatan yang sama dalam hal koneksi langsung.

Akan tetapi, ada lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa IPv6 lebih cepat daripada IPv4. Salah satunya adalah studi dari Akamai, yang menunjukkan bahwa performa IPv6 lebih unggul dibanding IPv4 dalam empat jaringan seluler terbaik AS.

Akamai

 

Kemudian, ada satu lagi pengamatan yang dilakukan oleh Facebook’s Engineering, dengan hasil yang menyatakan bahwa mengakses Facebook melalui IPv6 bisa 10-15% lebih cepat daripada menggunakan IPv4.

Perbedaan IPv4 dan IPv6 yang membuat IPv6 sedikit lebih cepat adalah karena koneksi IPv6 bisa mengakses jaringan langsung. Meskipun IPv4 memiliki header paket yang lebih kecil daripada IPv6, IPv4 harus melalui server NAT stateful untuk melakukan perjalanan melalui web.

Bagaimana Kelanjutan IPv4 di Masa Mendatang?

Hanya ada beberapa alamat IPv4 yang tersedia saat ini. Bahkan, RIPE NCC, salah satu Regional Internet Registries (RIRs), telah mengumumkan bahwa mereka sekarang sudah kehabisan alamat IPv4.

Namun, di masa mendatang, IPv4 masih akan digunakan sebelum dinonaktifkan sepenuhnya. Berikut beberapa alasannya:

  • Biaya penggantian peralatan IPv4 mahal. Upgrade software dan hardware yang dirancang untuk berfungsi dengan IPv4 akan memakan biaya yang mahal dan waktu yang lama.
  • Kompatibilitas minim. Banyak perangkat dan sistem lama yang masih tidak kompatibel dengan IPv6. Hal ini mungkin menimbulkan beberapa masalah, termasuk DNS server not responding.
  • Beberapa operator lebih memilih untuk melihat hasilnya dulu. Karena mahalnya biaya untuk menjalankan IPv4 dan IPv6 atau menerapkan dual-stack, beberapa operator jaringan memilih untuk tetap menggunakan IPv4 sembari menunggu sampai ada lebih banyak jaringan yang beralih ke IPv6.
  • Penggunaan NAT. Teknologi ini memperluas alamat IPv4, karena memungkinkan pengguna mendistribusikan satu alamat IP ke ribuan perangkat dengan biaya yang murah.
  • Alamat IPv4 dijual dan digunakan kembali. Bisnis dan organisasi yang membutuhkan alamat IPv4 masih dapat membelinya melalui pialang alamat IPv4.

Kapan Kita Harus Menggunakan IPv6?

Meskipun sepertinya lebih mudah untuk terus menggunakan IPv4, ternyata IP versi 4 ini juga bisa cukup mahal karena harganya ditetapkan berdasarkan penawaran dan permintaan.

Kemudian, menggunakan NAT sebagai alternatif IPv6 juga memiliki beberapa kelemahan; misalnya saja NAT dikembangkan sebagai teknologi sementara sehingga mungkin performanya tidak bisa maksimal bagi beberapa aplikasi dan protokol.

Beberapa masalah ini menunjukkan bahwa menggunakan IPv6 adalah satu-satunya solusi yang memungkinkan untuk pertumbuhan internet di masa depan.

Kabar baiknya adalah, transisi ke IPv6 sekarang sudah dimulai. Menurut Google, penggunaan IPv6 di seluruh dunia saat ini mencapai 37%.

Karena sudah makin banyak penyedia layanan internet (ISP), operator seluler, dan perusahaan besar lainnya yang beralih ke IPv6, jumlah website yang mendukung IPv6 dan pengguna yang upgrade software serta hardware mereka ke IPv6 juga kian meningkat.

Memang, peralihan dari IPv4 ke IPv6 mungkin akan sangat lambat karena alasan tadi, tapi tidak menutup kemungkinan proses ini akan terus bertambah cepat di waktu mendatang.

Apakah Hostinger Sudah Menggunakan IPv6?

Untuk memberikan performa terbaik kepada pengunjung, pelanggan, atau karyawan yang menggunakan perangkat IPv6, user harus mengetahui apakah penyedia hosting mereka sudah mendukung IPv6.

Kalau provider web hosting hanya mendukung IPv4 dan salah satu alamat IP miliknya mengalami blackhole (null) routing, klien yang menggunakan IP yang sama akan turut terpengaruh.

Di Hostinger, pengguna bisa menghindari masalah ini dengan hosting VPS, karena kami menyediakan alamat IPv6 khusus bagi setiap website dan klien yang menggunakan paket VPS.

Kami juga menjalankan infrastruktur internal dan komunikasi antarlayanan menggunakan IPv6 untuk turut mempercepat proses peralihan sepenuhnya ke versi IP baru ini.

Kesimpulan

Dengan IP address, komputer dan perangkat bisa mengirim dan menerima data melalui internet. Kemudian, IP address saat ini dibagi menjadi dua versi, yaitu IPv4 dan IPv6.

Ada banyak perbedaan di antara keduanya, tapi perbedaan IPv4 vs IPv6 yang paling umum adalah:

  • Jumlah alamat – IPv4 bisa menyediakan sekitar 4,3 miliar alamat, sementara IPv6 menawarkan 1.028 kali lebih banyak alamat.
  • Keamanan – IPv6 lebih unggul karena dilengkapi dengan IPSec untuk mengamankan komunikasi jaringan dan enkripsi end-to-end untuk mencegah serangan MitM.
  • Kecepatan – IPv6 bisa mengakses jaringan tanpa melalui NAT sehingga lebih cepat dibanding IPv4.

Karena IPv4 tidak bisa mengakomodasi semua perangkat yang terhubung di seluruh dunia, kita pun memerlukan alamat IPv6. Namun, IPv4 masih akan tetap digunakan karena banyak yang dijual dan digunakan kembali, dan banyak pengguna yang masih mengandalkan NAT. Mungkin, butuh waktu bertahun-tahun sampai seluruh dunia bisa menggunakan IPv6 sepenuhnya.

Nah, untuk memberikan dukungan maksimal bagi perangkat IPv6, pastikan Anda memilih penyedia web hosting yang bisa mengintegrasikan IPv6 ke website Anda tanpa masalah, seperti Hostinger.

Setelah membaca artikel tentang IPv4 vs IPv6 ini, semoga Anda bisa sepenuhnya memahami perbedaan IPv4 dan IPv6. Kalau punya pertanyaan, jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah ini, ya. ?

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.