Perbedaan Blog dan Website, Lengkap dengan Contohnya!

Banyak orang menggunakan istilah blog dan website secara bergantian, yang mengarah pada asumsi bahwa keduanya sama. Meskipun biasanya dibuat menggunakan software yang serupa, blog dan website memiliki konsep yang berbeda.

Secara umum, blog adalah jenis website yang berisi konten dinamis, sedangkan website standar terdiri dari halaman informasi yang bersifat statis.

Blog merupakan platform yang ideal bagi pengguna yang ingin memposting konten dan informasi secara rutin. Di sisi lain, website konvensional paling cocok untuk menampilkan data atau produk yang tidak sering diubah dalam jangka waktu yang lama.

Di artikel ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara website dan blog berdasarkan beberapa kategori, termasuk konten, opsi monetisasi, dan frekuensi pembaruannya. Yuk, langsung saja simak penjelasannya di bawah ini!

Contoh Penggunaan Ideal Blog

Blog, yang merupakan kependekan dari web log, adalah salah satu jenis website yang dikelola oleh individu atau organisasi sebagai jurnal pribadi atau tempat menyajikan informasi. Biasanya, blog digunakan untuk berbagi pendapat tentang topik tertentu, seperti teknologi atau fashion.

Contohnya adalah Love and Lemons yang dibuat oleh Jeanine Donofrio pada tahun 2011, yang sebagian besar kontennya berfokus pada resep vegan dan bebas gluten. Love and Lemons menjadi salah satu blog paling populer di bidangnya dan telah menerima banyak penghargaan, seperti SAVEUR Editor’s Choice pada tahun 2016.

homepage love and lemons

Setiap entri atau postingan blog umumnya memiliki bagian komentar yang memungkinkan komunikasi dua arah antara pembaca dan blogger, membantu pemilik blog membangun interaksi yang lebih dekat dengan audiens.

Saat ini, banyak website yang memiliki bagian blog tempat para pemilik website menerbitkan konten secara teratur untuk menyampaikan informasi dan edukasi kepada pelanggan mereka.

Contohnya, Hostinger memiliki website dan blog. Website kami difungsikan untuk menampilkan informasi tentang produk dan layanan, sedangkan Blog Hostinger menyajikan berita terbaru dan kisah pelanggan kami.

halaman blog hostinger

Memiliki bagian blog khusus di website Anda akan membantu mengembangkan bisnis online Anda, karena blog bisa menarik lebih banyak pengunjung. Dengan memposting konten berkualitas, Anda bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan dan angka penjualan.

Secara umum, blog cocok untuk:

  • Individu. Blog bisa membantu Anda membangun personal branding dan memberikan kesan yang baik kepada calon klien. Dua blog pribadi yang bisa menjadi contoh bagus adalah Neil Patel dan Binging With Babish.
  • Pemilik bisnis. Berikan informasi tambahan tentang produk Anda melalui tutorial online dan tingkatkan brand awareness untuk menarik lebih banyak pelanggan, seperti Wistia Learning Center.
  • Afiliasi. Mulai affiliate marketing dengan blog dan dapatkan komisi dari link yang dipersonalisasi. Beberapa website yang bisa Anda jadikan inspirasi adalah Everyday Carry dan Giftlab.
  • Media dan agensi berita. Bagikan berita, informasi terbaru tentang perubahan industri, dan acara mendatang. Salah satu contoh yang populer adalah Business Insider.

Contoh Penggunaan Ideal Website

Meskipun semua blog adalah website, tidak semua website adalah blog. Website biasanya terdiri dari beberapa halaman web yang menampilkan informasi statis tentang topik, kelompok, atau orang tertentu.

Selain itu, sebagian besar website bisa diakses melalui nama domain khusus. Sementara itu, blog biasanya dionlinekan di subdomain, atau path (jalur) atau halaman yang merupakan bagian di website utama.

Website standar bisa mencakup berbagai macam subjek atau tujuan, tergantung pada jenis website yang akan Anda buat. Jenisnya bisa beragam, mulai dari toko online, landing page bisnis, website forum, hingga portofolio digital, website hiburan, dan blog.

Sebagai contoh, Coursera adalah salah satu website pendidikan paling populer yang menawarkan kursus online yang diajarkan oleh dosen dari universitas dan perusahaan terkemuka di seluruh dunia.

website coursera

Tidak seperti blog, website umumnya tidak memiliki bagian komentar karena sebagian besarnya difokuskan untuk menyajikan informasi satu arah.

Secara garis besar, website bermanfaat untuk semua segmen pengguna dan industri, termasuk:

  • Profesional kreatif. Buat website portofolio untuk memamerkan karya Anda dan mendapatkan lebih banyak klien. Beberapa contoh terbaiknya adalah Yasio dan Steve Mengin.
  • Perusahaan. Perkenalkan dan promosikan tujuan, sejarah, visi, dan misi bisnis Anda. General Motors adalah contoh yang bagus untuk website perusahaan.
  • Bisnis. Jual produk dan layanan bisnis Anda melalui toko online, seperti Nike dan Ivory & Deene.
  • Lembaga pemerintah. Sediakan informasi dan layanan resmi kepada masyarakat, seperti website U.S. General Services Administration.
  • Organisasi. Promosikan tujuan dan nilai-nilai inisiatif Anda serta informasikan kepada pengunjung tentang acara dan donasi yang pernah diadakan. Sebagai inspirasi, Anda bisa melihat website charity: water dan Invisible Children.

Perbedaan Blog dan Website

Perbedaan utama blog dan website terletak pada konten dan frekuensi pembaruannya. Blog menyajikan postingan dalam urutan kronologis terbalik dan kontennya diupdate secara rutin, sedangkan konten website biasanya tetap sama untuk waktu yang lama dan disusun berdasarkan kategori atau topik.

Lihat tabel di bawah ini yang menjelaskan perbedaan blog dan website secara singkat:

KategoriBlogWebsite
KontenPostingan terbaru ditampilkan lebih dulu atau dalam urutan kronologis terbalik.Konten disusun di berbagai halaman web berdasarkan kategori atau topik.
MonetisasiMemungkinkan Anda menghasilkan uang dari blog dengan berbagai metode, seperti affiliate marketing, postingan bersponsor, dan subscriber.Untuk menghasilkan uang dari website, cobalah membuka toko online atau menawarkan layanan profesional seperti konsultasi.
UpdateMenampilkan konten yang dinamis, yaitu postingan diperbarui secara berkala.Menampilkan halaman statis yang tidak berubah dalam waktu lama.

Nah, untuk membantu Anda memahami perbedaannya secara lebih mendetail, mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Perbedaan Blog dan Website dari Segi Konten

Blog dan website standar menampilkan informasi dalam cara yang berbeda. Di bagian ini, kami akan membahas perbedaan keduanya dari segi konten.

Blog

Konten blog sering kali membahas topik atau subtopik tertentu dalam gaya percakapan. Postingan blog bisa berupa teks, foto, video, atau infografis dan disajikan dalam urutan kronologis terbalik.

Misalnya, kalau memiliki blog fashion untuk toko pakaian online, Anda bisa mulai menulis blog tentang Rekomendasi Jaket Olahraga Terbaik 2024. Topik ini masih berhubungan dengan fashion sebagai tema utama, serta membahas subjek tertentu, yaitu jaket olahraga.

Kemudian, Anda perlu mengoptimasi konten tersebut untuk SEO, karena konten yang dioptimasi serta berisi link internal dan eksternal bisa membantu menaikkan peringkat blog terkait kata kunci tertentu. Dari sini, Anda bisa menghasilkan lebih banyak pengunjung dan calon pelanggan.

Contohnya, ketika calon pelanggan mencari ‘jaket olahraga’ secara online lalu menemukan postingan blog Anda di hasil pencarian teratas, kemungkinan besar mereka akan mengklik link tersebut, membaca postingan, dan akhirnya mengakses website toko online Anda untuk melihat item jualan Anda.

Salah satu cara termudah untuk membuat blog dan memposting konten adalah dengan menggunakan Hostinger Website Builder. Dengan editor drag-and-drop yang intuitif, platform ini cocok untuk semua pengguna, dari pemula yang belum memiliki keahlian teknis hingga pemilik website yang sudah berpengalaman.

Platform ini juga menyediakan tool terbaik untuk mengoptimalkan blog, seperti editor visual yang memungkinkan Anda membuat landing page website dengan template buatan desainer. Terdapat juga AI yang memungkinkan Anda membuat blog dalam hitungan menit, cukup dengan menuliskan deskripsi website yang diinginkan.

Selain itu, Hostinger Website Builder memungkinkan Anda menyesuaikan blog sepenuhnya. Misalnya, Anda bisa menjadwalkan postingan blog, mengatur kategori, menggunakan URL kustom, dan menyesuaikan judul dengan gaya, tata letak, dan latar belakang yang berbeda.

Website

Website biasanya memiliki satu atau beberapa landing page yang menampilkan informasi statis tentang subjek tertentu tanpa urutan kronologis. Kebalikan dari blog, website menyusun konten dan menyajikannya melalui halaman-halaman sendiri yang difokuskan untuk tujuan tertentu.

Misalnya, homepage website berisi informasi umum tentang layanan perusahaan. Sementara itu, halaman Produk adalah tempat pengunjung bisa mencari item tertentu dan membelinya.

Selain itu, desain website biasanya menyajikan konten dalam format yang juga berkebalikan dengan blog. Misalnya, bukannya menggunakan gaya percakapan, website akan menampilkan copywriting, gambar, tombol, dan ajakan bertindak (CTA) berdasarkan hierarki informasi.

Dibandingkan dengan blog, Anda bisa melakukan lebih banyak hal melalui website. Misalnya, perusahaan bisa membuat website pribadi atau intranet yang hanya bisa diakses secara internal menggunakan jaringan area lokal, seperti dashboard perusahaan yang hanya bisa dibuka oleh para karyawan.

Namun, ada beberapa kesamaan konten antara website standar dan blog. Biasanya, baik blog maupun website menyertakan halaman Kontak dan Tentang. Kemudian, website juga memerlukan SEO dan strategi digital marketing lainnya agar bisa muncul di halaman hasil mesin pencari.

Nah, sama dengan blog, cara untuk membuat website yang paling mudah adalah menggunakan website builder. Di Hostinger, Anda bisa mendapatkannya seharga Rp24990.00/bulan saja. Anda bisa menggunakan template untuk membuat berbagai jenis website, seperti website bisnis, toko online, dan portofolio.

Selain itu, Anda bisa memanfaatkan AI, analisis traffic, integrasi pihak ketiga, dan tool SEO bawaan untuk mengonlinekan website tanpa perlu repot dalam hitungan menit.

Saran Bacaan

Baca tutorial kami lainnya untuk memilih website builder terbaik untuk website Anda:
Rekomendasi Website Builder untuk Toko Online
AI Website Builder Gratis Terbaik

Perbedaan Blog dan Website dari Segi Monetisasi

Anda bisa mendapatkan uang dari blog dan website. Di bagian ini, kami akan menjelaskan beberapa peluang monetisasi blog maupun website.

Blog

Blogging memang bisa menghasilkan uang, tapi Anda perlu memiliki banyak followers dan menerapkan strategi konten yang optimal lebih dulu. Ada banyak cara untuk menghasilkan uang dari blog, seperti affiliate marketing, menulis postingan bersponsor, dan membangun komunitas keanggotaan.

Untuk memulai, Anda bisa mencoba menjadi affiliate dulu karena cara ini relatif mudah bagi pemula untuk mendapatkan penghasilan pasif. Nantinya, Anda akan mempromosikan produk dan layanan milik pihak lain menggunakan link khusus yang ditambahkan ke postingan blog Anda.

Ketika pengunjung mengklik link tersebut dan membeli produk afiliasi, Anda akan mendapatkan komisi. Dengan bergabung ke program afiliasi, Anda akan menjadi brand ambassador independen. Cukup daftar melalui website mitra afiliasi tersebut atau jaringan affiliate marketing seperti ShareASale atau ClickBank.

Agar berhasil dalam program ini, sebaiknya rekomendasikan produk yang memang Anda gunakan secara pribadi dan menarik bagi pembaca. Misalnya, kalau Anda adalah user Hostinger, Anda bisa mendaftar program afiliasi kami di halaman Afiliasi Hostinger.

Website

Anda juga bisa menjalankan bisnis yang menguntungkan dari website melalui berbagai metode monetisasi, seperti menjual ruang iklan atau menyediakan layanan hiburan berbasis langganan. Namun, kalau masih pemula dan lebih suka menjual produk, Anda bisa mencoba membuat toko online.

Tidak harus menjual barang fisik, Anda bisa berjualan produk digital dulu agar tidak perlu mengelola stok barang. Namun, Anda tetap perlu memaksimalkan fitur dan fungsi tertentu untuk memberikan pengalaman belanja terbaik, seperti halaman checkout dan opsi pembayaran digital.

Sebagai pemilik bisnis, Anda juga bisa menawarkan program afiliasi kepada klien dan menawarkan komisi dalam bentuk manfaat khusus. Selain meningkatkan pendapatan, strategi ini bisa membantu menekan biaya marketing, meningkatkan brand awareness, dan mendapatkan pelanggan setia.

Perbedaan Blog dan Website dari Segi Frekuensi Update

Untuk kategori ini, kami akan membandingkan seberapa sering Anda perlu memperbarui konten antara blog vs website.

Blog

Blog berisi konten dinamis yang perlu diperbarui secara teratur, dan beberapa blogger bahkan menerbitkan lebih dari satu artikel dalam sehari. Dengan begitu, mereka bisa terus up-to-date terhadap topik-topik yang relevan dan sedang tren.

Untuk mengelola produksi konten secara efisien, beberapa perusahaan memiliki tim khusus yang menangani blog, mulai dari menulis dan mengedit konten hingga menerbitkan artikel.

Nah, baik membuat artikel baru maupun mengaudit artikel yang ada, Anda harus memperbarui konten secara teratur agar blog Anda mendapatkan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian organik Google. Dengan begitu, Anda pun bisa memperoleh lebih banyak pengunjung dan meningkatkan traffic blog.

Website

Website biasanya terdiri dari halaman web statis yang tidak sering diperbarui, kecuali kalau ada perubahan penting yang berkaitan dengan bisnis. Contohnya saat menambahkan produk atau layanan baru, mengubah detail kontak, atau memperbarui logo perusahaan.

Oleh sebab itu, menaikkan peringkat website statis di halaman hasil pencarian biasanya lebih sulit dibandingkan dengan blog. Jadi, menambahkan blog ke website merupakan strategi yang sangat baik untuk membantu menaikkan peringkat dan angka penjualan.

Kesimpulan

Meskipun semua blog termasuk dalam salah satu jenis website, tidak semua website adalah blog. Website dan blog memiliki beberapa perbedaan, seperti:

  • Konten. Blog memiliki konten yang dinamis, sedangkan website biasanya memiliki halaman statis.
  • Monetisasi. Dengan blog, Anda bisa menghasilkan uang secara online dengan menjadi afiliasi dan menerbitkan postingan bersponsor. Di sisi lain, cara memonetisasi website yang paling populer adalah dengan membuat toko online.
  • Frekuensi pembaruan. Konten blog sering diperbarui, sementara informasi website umumnya tetap sama untuk jangka waktu yang lebih lama.

Blog adalah platform yang tepat bagi pengguna yang ingin memposting konten secara teratur, sementara website paling baik untuk menampilkan informasi spesifik tentang bisnis atau orang tertentu. Namun, segala jenis website sebaiknya memiliki blog untuk membantu memaksimalkan strategi SEO dan menarik lebih banyak pengunjung.

Bagi pemula yang belum memiliki pengetahuan teknis, cara yang paling mudah untuk membuat blog atau website adalah menggunakan platform all-in-one canggih seperti Website Builder Hostinger.

Semoga artikel ini bisa membantu Anda lebih memahami perbedaan antara website dan blog, ya. Kalau masih memiliki pertanyaan, sampaikan lewat bagian komentar di bawah artikel ini yuk!

Tanya Jawab (FAQ) Perbedaan Blog dan Website

Di bagian ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang perbedaan blog dan website.

Apa Manfaat Memiliki Blog?

Blog bisa menjadi tempat untuk berbagi pendapat dan ide Anda kepada audiens. Banyak blogger yang menggunakannya untuk menunjukkan kredibilitas dan keahlian mereka. Anda bisa memonetisasi konten dengan menampilkan iklan, bergabung ke program afiliasi, atau menulis konten bersponsor. Selain itu, banyak bisnis yang menggunakan postingan blog untuk meningkatkan brand awareness.

Apakah Bisa Membuat Blog untuk Website Bisnis?

Ya, bisnis memerlukan blog untuk meningkatkan visibilitas website di mesin pencari. Semakin tinggi peringkat website, semakin banyak pelanggan yang akan didapat. Selain itu, blog di website bisnis bisa mendorong lebih banyak traffic dan membangun brand awareness. Blogging juga bisa membantu meningkatkan hubungan dengan pelanggan karena memfasilitasi komunikasi dua arah melalui komentar.

Berapa Biaya untuk Membuat Blog vs Website?

Biaya website atau blog biasanya berkisar antara Rp1,5 juta hingga puluhan juta per tahun. Namun, jumlah totalnya bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti web host, fitur, dan tema yang digunakan. Sebaiknya gunakan layanan hosting yang menyertakan domain gratis agar lebih hemat biaya.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.