Apa Itu RESTful API? Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Kalau sedang mendalami hal-hal terkait pengembangan atau programming, Anda mungkin pernah menjumpai istilah RESTful API. Secara terminologi, RESTful API adalah istilah yang berasal dari dua kata, yaitu API dan REST.

Nah, saat API memenuhi standar yang ditentukan oleh gaya arsitektur REST, inilah yang disebut dengan RESTful API. Khususnya bagi para developer, API semacam ini sangat berguna untuk mengembangkan aplikasi berbasis cloud.

Penasaran dan ingin tahu lebih lanjut apa itu RESTful API? Tenang, artikel ini akan memberikan jawabannya untuk Anda. Kami tidak hanya membahas pengertian RESTful API, tapi juga prinsip dan fungsinya. Yuk, baca selengkapnya!

Download Istilah-Istilah Web Development untuk Pemula

Apa yang Dimaksud dengan API?

Sebelum lanjut ke pembahasan tentang apa itu RESTful API, sebaiknya Anda memahami pengertian API terlebih dulu.

Application Programming Interface atau API adalah serangkaian standar dan protokol yang mengintegrasikan user dengan aplikasi sehingga pengguna bisa mengakses dan menggunakan fungsi software aplikasi tersebut. 

Fungsinya yaitu sebagai mediator atau komunikator antara pengguna dan sistem. Oleh karena itu, API sangat penting untuk mempermudah akses dan pengembangan aplikasi di internet. 

Interoperabilitas yang dihadirkan oleh API ini biasanya terjadi pada interaksi aplikasi dan pengguna, dan antara dua aplikasi yang berbeda. Hasilnya, aplikasi atau pengguna yang mengakses sistem ini pun tidak perlu memahami detail pengembangan dan implementasi software yang menyediakan API.

Apa Itu REST dan RESTful API?

REST adalah singkatan dari Representational State Transfer dan merupakan salah satu tipe arsitektur software. REST mewakili serangkaian batasan yang harus diikuti saat Anda mengembangkan aplikasi di internet.

Suatu API akan disebut sebagai RESTful API apabila mampu memenuhi ketentuan dan batasan yang ditetapkan oleh gaya arsitektur REST ini. Kriteria tersebut ditujukan untuk menstandarkan proses komunikasi antar berbagai platform dan menjadikannya lebih fleksibel.

Dengan aturan ini, aplikasi yang dikembangkan bisa memiliki antarmuka yang tersusun rapi serta prosedur yang terstandardisasi dan mudah direpresentasikan. Hal ini pun mempermudah komunikasi antara perangkat dan pengguna.

pengantar wordpress rest api

Beberapa batasan arsitektur yang menunjukkan karakter RESTful API yaitu:

  • Arsitektur client-server – arsitektur yang didasarkan pada klien, server, dan resource, di mana permintaan akan dibuat melalui protokol HTTP. Kondisi ini menunjukkan independensi antara klien dan server, yang berarti perubahan yang dilakukan oleh user pada aplikasi di perangkatnya tidak akan memengaruhi server dan struktur datanya. Demikian pula, perubahan yang dilakukan oleh developer ke database aplikasi seharusnya tidak langsung berdampak pada perangkat pengguna.
  • Komunikasi stateless – komunikasi antara klien dan server tidak boleh menyimpan informasi apa pun di antara setiap permintaan. Pada REST API, permintaan berisi semua data yang harus langsung dipenuhi dan tidak tergantung pada informasi yang sudah disimpan di sesi lain.
  • Cache – REST API harus dirancang agar bisa menyimpan data dalam cache. Saat informasi disimpan di cache, permintaan dan respons antara klien dan server akan dioptimalkan.
  • Antarmuka atau interface yang seragam – Antarmuka yang seragam memungkinkan pengembangan aplikasi dilakukan secara independen di antara pengguna dan server. REST API harus berisi antarmuka yang seragam karena menyediakan komunikasi terstandar antara pengguna dan software yang menyediakan API tersebut. Manipulasi resource melalui representasi (seperti JSON atau XML) adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mengembangkan antarmuka yang seragam.
  • Sistem lapisan – setiap lapisan sistem harus memiliki fungsi tertentu (misalnya untuk keamanan atau loading). Artinya, setiap lapisan ini bertanggung jawab atas berbagai langkah yang ada dalam proses permintaan pengguna dan respons server. Lapisan-lapisan ini diurutkan secara hierarkis dan berinteraksi satu sama lain meskipun terpisah.

Cara Kerja RESTful API

RESTful API bekerja dengan cara memanipulasi resource dan representasi. Representasi ini saling dipertukarkan di antara pengguna dan server melalui antarmuka terstandar dan protokol komunikasi tertentu, biasanya HTTP. 

Jadi, saat pengguna ingin menggunakan fungsi suatu aplikasi, perangkatnya akan mengirimkan permintaan melalui HTTP ke server. Server akan mencari resource dan mengomunikasikan representasi state sebagai respons kepada pengguna melalui protokol yang sama. Representasi ini bisa dibuat dalam berbagai format, seperti JSON atau XML.

ilustrasi cara kerja rest api
(Sumber: Seobility/Reprodução)

Untuk mengirimkan permintaan aplikasi, beberapa fungsi standar dalam database sistem harus dijalankan.

Sebagai contoh, RESTful API mengirimkan permintaan ke server melalui HTTP untuk melakukan fungsi dasar, yaitu menghapus pengguna bernama “Putra” dari daftar pengguna. Permintaan yang dikirim akan seperti ini:

DELETE http://www.websitesaya.co.id/pengguna/putra

Operasi yang digunakan untuk mengakses resource telah mengikuti standar dan didefinisikan dengan baik. Selain command DELETE, ada command lainnya seperti http GET dan POST yang meminta pengambilan dan pembuatan resource atau pengguna.

Contoh Penggunaan REST API

RESTful API menghadirkan kebebasan dan fleksibilitas tingkat tinggi bagi para developer. Jadi, menggunakan API ini dalam aplikasi cloud (cloud server) akan memberikan banyak manfaat.

Berkat prinsip REST, representasi yang dikirim oleh server bisa memiliki berbagai format (seperti JSON, XML, Python, dll.). Oleh karena itu, berbagai API bisa dibuat untuk memenuhi beragam kebutuhan aplikasi dan pengguna.

Di samping fleksibilitas, keunggulan lain RESTful API adalah penggunaan bandwidth yang cenderung lebih sedikit sehingga penggunaan internet menjadi lebih efisien.

Salah satu batasan yang ada dalam arsitektur REST adalah komunikasi stateless, yang turut memberikan manfaat penting bagi aplikasi Cloud. Batasan ini memungkinkan komponen diluncurkan kembali tanpa masalah kalau ada yang gagal, serta lebih mudah beradaptasi saat traffic sedang fluktuatif.

Setiap permintaan memuat semua informasi yang diperlukan oleh server untuk memberikan respons dengan representasi yang diminta. Hal ini membuat RESTful API ideal untuk layanan web, terutama yang berbasis cloud.

API ini merupakan pilihan yang paling sesuai bagi pengguna karena membantu mereka untuk terhubung, mengelola, dan berinteraksi dengan server Cloud dalam cara yang sesuai standar, fleksibel, dan scalable.

Dengan demikian, standar REST menjadi metode pilihan untuk mengintegrasikan aplikasi dan menghubungkan komponen software. Website besar seperti Twitter, Amazon, dan Linkedin pun menggunakan RESTful API.

Pada akhirnya, tren cloud computing ini akan semakin menguatkan bahwa arsitektur REST API adalah standar pengembangan aplikasi pada masa mendatang.

Sejarah Awal Sistem REST

Arsitektur sistem REST diciptakan oleh ilmuwan komputer Roy Fielding pada tahun 2000. Ia sebelumnya bekerja di bidang pembuatan protokol HTTP dan URI atau Uniform Resource Identifier, yaitu serangkaian elemen yang mengidentifikasi resource dalam aplikasi web.

Berangkat dari keinginannya untuk menstandarkan serta mengelola protokol komunikasi dan pengembangan di internet, Fielding pun bergabung dengan tim ahli untuk mengembangkan karakteristik Representational State Transfer (REST) selama 6 tahun.

Penelitian ini kemudian ia jabarkan dalam tesis PhD miliknya dan menjadi awal mula terbentuknya sistem REST. 

Perbedaan REST dan RESTful

Tidak hanya dari segi terminologi, REST dan RESTful sebenarnya memang berbeda.

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, REST adalah serangkaian prinsip dan batasan arsitektur software. Sementara RESTful API adalah API yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Representational State Transfer atau REST itu sendiri.

Jadi, kalau suatu API berjenis RESTful, berarti sistem ini mampu menerapkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Roy Fielding dalam tesis REST miliknya.

Kesimpulan

Nah, sekarang Anda sudah tahu apa itu RESTful API beserta fungsi dan penggunaannya yang paling sesuai.

Saat Anda berinteraksi dengan aplikasi di internet, API bertugas layaknya interpreter yang membantu menjelaskan permintaan Anda pada sistem sehingga server bisa memahami dan memenuhi permintaan Anda. 

Gaya arsitektur REST mewakili serangkaian prinsip tertentu, yang kalau diterapkan pada pengembangan aplikasi web, maka inilah yang membuat sebuah API menjadi RESTful API.

Berikut kriteria yang harus dipenuhi untuk RESTful API:

  • Sistem dalam format client-server
  • Komunikasi stateless
  • Kemampuan untuk menyimpan data dalam cache
  • Antarmuka yang seragam
  • Sistem lapisan

Dengan karakteristik Representational State Transfer, arsitektur REST memungkinkan user mengakses, mengelola, dan terhubung ke layanan aplikasi di internet, terutama yang berbasis cloud (server cloud).

Aturan dan batasan yang ditetapkan REST menghadirkan manfaat tersendiri pada pengembangan aplikasi dan sistem. Hasilnya, fleksibilitas pun menjadi lebih baik, penggunaan bandwidth lebih sedikit, serta protokol menjadi lebih aman dan terstandar.

Teknologi REST dan RESTful ini pun diperkirakan akan tumbuh lebih besar lagi di masa depan dan menjadi standar paling populer untuk fungsi-fungsi tersebut. Ada pertanyaan atau saran? Jangan ragu untuk menyampaikannya lewat komentar di bawah, ya!

Author
Penulis

Fitri W.

Fitri adalah seorang penulis dan penerjemah berbagai topik. Mulai dari konten profesional yang serius, hingga cerita seru yang penuh imajinasi. Ia mengisi waktu luangnya dengan membaca, menggambar, dan membuat daftar rencana.