Apa Itu User Experience (UX)? Definisi Lengkap & Manfaatnya

User Experience adalah istilah yang memiliki arti sangat luas. UX atau Pengalaman Pengguna mencakup berbagai aspek dalam keseharian kita, khususnya untuk hal-hal yang berkaitan dengan fungsi dan penggunaan produk atau layanan.

Namun, UX bukanlah sebatas menciptakan desain yang cantik dan produk yang canggih. Semua tahapan yang perlu dilalui seseorang untuk mencapai tujuannya ketika menggunakan suatu produk harus ikut dipertimbangkan.

Nah, kalau Anda ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu UX, mari lanjutkan di bawah ini karena kami akan menjelaskan semuanya termasuk manfaat dan cara menciptakan UX yang baik. Yuk baca sampai selesai!

Apa Arti User Experience dan Fungsinya?

UX atau User Experience adalah konsep yang berfokus pada cara pengguna berinteraksi dengan produk atau layanan yang mereka gunakan. Proses desainnya bertujuan untuk menemukan cara yang paling mudah dan efisien bagi pengguna dalam memakai produk atau layanan tersebut.

User experience memiliki peran yang cukup krusial dalam kaitannya dengan angka penjualan dan tingkat keberhasilan produk atau layanan. Pada akhirnya, pengalaman pengguna yang baik akan menghasilkan konversi yang baik pula.

Misalnya ketika membuat website toko online, hal-hal yang perlu dioptimalkan dalam User Experience adalah bagaimana pelanggan bisa menemukan produk, membaca deskripsinya, dan melakukan transaksi tanpa masalah.

Siapa sih yang tidak senang mencoba sesuatu lalu langsung berhasil mendapatkan hal yang diinginkannya dalam sekali coba? Tanpa error, tanpa masalah, dan tanpa menunggu lama.

Selain itu, user experience yang mampu memudahkan pelanggan dalam menggunakan produk sejak awal mencobanya juga akan menciptakan kesan pertama yang baik. Hal ini tentu akan berpengaruh pada tingkat kepuasan dan loyalitas mereka.

Jadi seperti inilah dasar pemikiran serta tujuan dan fungsi UX, yaitu untuk menciptakan pengalaman yang intuitif, lancar, dan menyenangkan bagi semua orang yang menggunakan produk, sistem, atau layanan.

Bagaimana Desain Pengalaman Pengguna yang Baik?

Desain pengalaman pengguna yang baik semestinya berfokus pada pengguna lebih dulu, baru setelah itu merancang produk atau layanan yang mampu mengatasi masalah mereka. Proses ini umumnya dikenal sebagai Design thinking.

Design thinking adalah proses untuk memahami perasaan dan kesan pengguna. Apakah mereka mengalami kesulitan saat menggunakannya? Apakah alurnya mudah dipahami tanpa harus membaca instruksi mendetail?

Nah, jawabannya bisa ditemukan melalui 5 tahapan proses design thinking:

  1. Emphatize. Tahap ini berfokus untuk mencari tahu pandangan dan opini dari para pengguna, misalnya lewat wawancara, riset, dan survei.
  2. Define. Setelah mendapatkan data awal, proses berikutnya adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai pengguna atau masalah apa yang ingin mereka atasi.
  3. Ideation. Di tahap ini, Anda sudah tahu opini pengguna dan masalah yang mereka alami. Selanjutnya Anda pun mulai merancang dan merencanakan solusi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
  4. Prototype. Melanjutkan proses design thinking setelah tahap perencanaan solusi, Anda kemudian membuat desain awal atau desain mentah untuk mewujudkan rencana tersebut.
  5. Testing. Kalau produk awalnya sudah siap, di tahap ini Anda perlu melakukan berbagai pengujian untuk mencari tahu apakah produk rancangan Anda benar-benar bisa menjadi solusi dari masalah pengguna.

Bisa dibilang bahwa landasan dari semua hal yang dilakukan pada User Experience adalah perspektif pengguna. Tidak hanya dalam proses pembelian, tapi juga terkait proses pertukaran informasi, atau pengujian.

Oleh karena itu, proses desain pengalaman pengguna terkadang mengharuskan para desainer membuat persona untuk melakukan pengujian dari sudut pandang pengguna. Mereka menempatkan diri pada posisi konsumen yang mencoba produk.

Segala sentimen yang sekiranya akan dirasakan pengguna harus diperhitungkan. Misalnya dalam cara optimasi website, beberapa faktor yang memengaruhi UX mencakup kecepatan loading, layout yang baik, dan halaman yang sepenuhnya berfungsi tanpa error.

Intinya, pengalaman pengguna yang baik harus bisa membuat pelanggan merasa nyaman setiap saat. Hasilnya pun akan sangat berkontribusi pada tingkat keberhasilan Anda.

Pelanggan akan lebih loyal pada brand Anda, memperkenalkannya pada orang lain sehingga Anda bisa menjangkau lebih banyak calon pelanggan, dan pada akhirnya pendapatan Anda pun meningkat.

Kegunaan dan Manfaat User Experience

Secara umum, manfaat utama yang bisa didapat dari user experience adalah lebih banyak audiens yang menyukai produk Anda dan merasa senang menggunakannya.

Namun kalau ingin melihat hasil yang lebih nyata, beberapa manfaat untuk mengoptimalkan UX adalah:

  • Tingkat konversi yang lebih tinggi – Pelanggan yang merasa nyaman dan senang menggunakan layanan Anda tentu akan lebih berpotensi untuk melakukan transaksi dan menyelesaikan pembelian.
  • Pelanggan yang lebih loyal – Kalau pelanggan sudah merasa bahwa produk atau layanan Anda mampu mengatasi masalah mereka tanpa menimbulkan masalah baru, kemungkinan besar mereka akan terus menggunakannya. Bahkan saat membutuhkan produk atau layanan baru, brand Anda akan menjadi yang pertama muncul di benak mereka.
  • Efisiensi sumber daya – Menganalisis user experience memungkinkan proses perencanaan yang lebih baik dan meminimalkan risiko pengerjaan ulang, sehingga akan menghemat biaya dan waktu.
  • Meningkatkan manfaat produk – User experience yang baik tentu saja akan membuat pelanggan terkesan dan merasa bahwa uang yang mereka keluarkan sangat ‘worth it’ untuk mendapatkan produk Anda.

Pada akhirnya, keempat poin di atas akan terus berulang dan meningkatkan pendapatan serta keberhasilan brand Anda.

Contoh UX yang Efektif di Website dan Aplikasi

Meskipun sebenarnya berlaku untuk segala produk yang kita gunakan baik fisik maupun digital, pengalaman pengguna kini lebih populer digunakan untuk hal-hal terkait teknologi seperti aplikasi dan website.

Nah, pada aplikasi dan website, salah satu bagian penting yang tidak terpisahkan dari User Experience adalah UI atau User Interface yang berfokus pada visual dan cara kerja produk. Kalau user experience berfokus pada pnegguna, maka user interface berfokus pada produk.

Keduanya tidak bisa dipisahkan untuk merancang produk yang berfungsi optimal namun tetap mudah dan nyaman digunakan.

Misalnya dalam mendesain website, Anda bisa menambahkan menu dan tombol-tombol untuk berbagai fungsi dan navigasi. Akan tetapi itu semua masih belum bisa membantu pengunjung menjelajahi website Anda dengan mudah, apalagi melakukan suatu tindakan.

Di sinilah Anda perlu melakukan design thinking untuk mencari tahu bagaimana menu dan tombol tersebut bisa digunakan dengan mudah.

Contohnya Anda bisa membedakan warna setiap tombol tergantung fungsinya, menambahkan elemen navigasi agar pengunjung tahu mereka sedang melihat halaman apa, dan lain sebagainya.

Kami ambil contohnya dari homepage Hostinger Indonesia di bawah ini.

Sebagai perusahaan web hosting yang menjual layanan, Hostinger menampilkan fitur-fitur dan keuntungan apa saja yang akan didapat pelanggan setelah membeli paket hosting.

Harga juga ditampilkan dengan jelas dalam ukuran yang lebih besar untuk menekankan bahwa layanan yang dijual tetap terjangkau dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan.

Selain itu, warna tombol dibedakan dengan jelas agar pengguna bisa langsung tahu bagian mana yang harus mereka klik apabila ingin membeli paket hosting.

Pertimbangan Lain dalam Menciptakan UX yang Optimal

Proses merancang pengalaman pengguna memang bisa dilakukan cukup dengan lima tahapan design thinking yang tadi dibahas. Namun, ada beberapa hal lagi yang perlu Anda pertimbangkan untuk menciptakan UX yang baik.

Poin-poin ini biasanya bergantung pada kondisi dan situasi khusus yang harus turut dipertimbangkan dalam proses Anda. Salah satunya adalah target audiens, negara tempat Anda memasarkan produk, dan hal-hal seputar kebiasaan pelanggan.

Ingat, User Experience adalah konsep yang berfokus pada interaksi, emosi, dan perasaan pengguna yang kemungkinan besar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal. Jadi, semua itu tidak boleh luput dari pandangan Anda.

Berikut pertimbangan tambahan saat akan mulai merancang UX bagi proyek Anda:

  1. Cari tahu nilai brand atau perusahaan Anda dan kesan yang ingin Anda sampaikan pada pelanggan. Selaraskan kedua hal ini pada seluruh proses perancangan user experience Anda.
  2. Kumpulkan insight dan lakukan riset terkait bidang industri Anda untuk menentukan strategi penetapan harga, posisi pasar, metode penjualan dan CTA, serta kemungkinan partnership.
  3. Pahami demografi dan kebiasaan pengguna di lokasi yang Anda targetkan untuk memperoleh audiens. Anda harus sepenuhnya mendalami persona yang akan digunakan untuk lebih memahami gagasan dan profil pelanggan.
  4. Dari poin-poin sebelumnya, prioritaskan proses Anda berdasarkan sudut pandang pelanggan. Hal ini penting untuk merumuskan ide dan ekspektasi terhadap hasil, pengujian, penghitungan, dan peningkatan.
  5. Untuk menghitung hasil, gunakan metrik seperti CTR, bounce rate, waktu akses, konversi penjualan, rasio update, dan survei kepuasan. Lakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan hasil ini.

Jadi, User Experience Adalah…

User Experience atau UX adalah sebuah gagasan yang mengutamakan perasaan dan kenyamanan seseorang saat menggunakan sebuah produk atau layanan.

Bagi pemilik bisnis yang berhubungan langsung dengan pelanggan, user experience merupakan pertimbangan penting karena akan sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan bisnis serta pendapatan yang diperoleh.

Fokus utama User Experience adalah untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan, intuitif, dan mudah dijalani. Dalam mewujudkannya, ada proses yang disebut design thinking, meliputi 5 tahapan yang perlu dilakukan demi menciptakan UX yang baik.

Pada akhirnya, user experience yang baik akan menghasilkan angka penjualan dan tingkat keberhasilan yang baik. Masih punya pertanyaan seputar apa itu UX? Beri tahu kami lewat kolom komentar di bawah ini ya!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.