Penyebab website lemot dan cara mengatasinya (10 solusi praktis)

Website yang lemot tidak hanya mengganggu pengalaman pengunjung, tapi juga bisa berdampak buruk pada reputasi dan kredibilitas Anda. Kecepatan loading website memang tidak boleh diabaikan, apalagi kalau ditujukan untuk bisnis.

Sayangnya, ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab website lambat, baik dari sisi eksternal maupun internal. Tapi jangan khawatir, masalah ini tidak sulit diatasi asalkan Anda tahu apa penyebabnya.

Di artikel ini, kami akan menjelaskan beberapa penyebab website lemot beserta solusi yang bisa langsung Anda coba. Dengan langkah-langkah ini, website Anda pun akan lebih cepat, responsive, dan tentu saja membuat pengunjung senang mengaksesnya.

Akibat dan kerugian memiliki website lambat

Sebelum membahas penyebab dan solusi masalahnya, mari pahami dulu berbagai akibat yang mungkin Anda alami kalau website Anda lambat. Sebab, masalah ini bisa menimbulkan dampak yang lebih luas selain mengganggu pengalaman pengunjung, loh.

Berikut beberapa kerugian yang mungkin timbul dari website yang tidak dioptimalkan dengan baik:

  • Peringkat SEO website turun. Google mempertimbangkan kecepatan loading sebagai salah satu faktor penentu peringkat website. Kalau website Anda lambat, peringkatnya juga bisa turun sehingga sulit ditemukan di mesin pencari.
  • Reputasi brand terganggu. Pengalaman pengguna yang buruk di website Anda bisa memberikan kesan tidak profesional, yang pada akhirnya merusak image brand atau bahkan personal branding Anda di mata pengunjung.
  • Tingkat konversi menurun. Website yang lemot bisa mengurungkan niat pelanggan untuk menyelesaikan proses pembelian atau mengisi formulir pendaftaran, yang berujung pada menurunnya angka transaksi.
  • Kerugian dari sisi keuangan. Untuk website toko online atau e-Commerce, setiap detik waktu loading yang terbuang bisa mengakibatkan hilangnya potensi penjualan.

Jadi, dampak negatif yang disebabkan oleh website yang lemot memang tidak main-main. Oleh karena itu, Anda harus segera melakukan langkah perbaikan yang diperlukan apabila saat ini performa website Anda sedang bermasalah.

Dalam hal ini, Anda bisa mencoba mencari tahu penyebabnya dulu agar bisa menerapkan solusi yang tepat. Lanjutkan ke bagian berikutnya di bawah ini yuk!

Penyebab website lambat dan solusinya

Kecepatan website bergantung pada berbagai faktor teknis yang saling berkaitan satu sama lain. Berikut adalah beberapa penyebab utama website lemot dan solusi praktis yang bisa Anda terapkan untuk mengatasinya:

1. Performa server yang buruk

Server adalah salah satu komponen utama yang menentukan kecepatan website. Apabila server memiliki spesifikasi rendah atau berada terlalu jauh dari lokasi audiens, loading website yang dihostingnya akan bertambah lama.

Hal ini sering terjadi pada layanan hosting murah yang tidak mampu menangani traffic tinggi atau yang menyediakan lokasi server terbatas.

Misalnya, kalau pengunjung Anda kebanyakan dari Indonesia tapi server Anda berada di Amerika Serikat, website akan menjadi lemot karena latensi meningkat. Masalah ini bisa membuat pengunjung sebal dan menutup website Anda sebelum halamannya terbuka.

Untuk mengatasi masalah ini, pastikan Anda memilih layanan hosting yang sesuai dengan kebutuhan website Anda.

Gunakan hosting dengan spesifikasi tinggi seperti VPS atau Cloud Hosting untuk website dengan traffic tinggi besar. Selain itu, pilih lokasi server yang berada dekat dengan target audiens Anda untuk mengurangi latensi.

Apabila bingung mencari hosting yang cepat dan andal, Hostinger bisa menjadi pilihan Anda. Kami menyediakan berbagai paket hosting dengan performa tinggi dan server yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Dengan teknologi LiteSpeed dan optimasi bawaan, kami siap membantu meningkatkan performa website Anda menjadi lebih cepat, dan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung.

2. Ukuran file media yang terlalu besar

Video atau gambar beresolusi tinggi adalah salah satu penyebab umum website menjadi lemot. Web browser memerlukan waktu lebih lama untuk mendownload file media yang tidak dioptimalkan, terutama bagi pengguna yang koneksi internetnya lambat.

Sebagai contoh, gambar berukuran 5 MB yang ditambahkan pada artikel blog Anda tentu saja akan menambah waktu loading hingga beberapa detik. Pengunjung pun harus menunggu lama untuk sekadar membaca artikel Anda.

Solusinya, Anda bisa mengoptimasi gambar website seperti berikut ini:

  • Ubah gambar ke format modern seperti WebP untuk mengurangi ukuran file tanpa menurunkan kualitasnya.
  • Gunakan tool online seperti TinyPNG untuk mengompres gambar sebelum menguploadnya ke website.
  • Untuk video, Anda bisa untuk menghostingnya di platform seperti YouTube atau Vimeo agar tidak membebani server sendiri.

3. Tidak menerapkan sistem cache

Sistem cache berfungsi untuk menyimpan salinan data sementara di perangkat pengguna atau server agar bisa diakses lebih cepat pada kunjungan berikutnya. Dengan sistem ini, konten website tidak perlu didownload ulang dari server setiap kali pengunjung membuka halaman yang sama.

Tanpa sistem ini, setiap permintaan pengunjung akan diproses ulang oleh server, bahkan untuk konten website statis. Hal ini membuat beban server menjadi lebih berat, dan akhirnya meningkatkan waktu loading.

Anda bisa mengatasi masalah ini dengan mengaktifkan sistem cache di website Anda. Apabila menggunakan WordPress, aktifkan plugin caching seperti WP Super Cache atau LiteSpeed Cache untuk menyimpan salinan halaman website Anda.

Kalau sudah menjadi klien Hostinger, Anda bisa menikmati fitur caching bawaan untuk mengoptimalkan performa website secara otomatis. Cukup akses hPanel untuk mengaktifkan fitur ini dengan mudah.

Dengan sistem cache yang selalu aktif, website Anda akan lebih cepat dan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung.

4. Terlalu banyak plugin atau script

Plugin dan script memang berguna untuk meningkatkan fungsi dan fitur website. Misalnya, Anda bisa menambahkan formulir kontak, memaksimalkan strategi SEO, atau mengelola keamanan website dengan plugin.

Begitu pula dengan script, yang bisa Anda sisipkan ke website untuk menambahkan elemen interaktif seperti animasi atau tombol media sosial.

Namun, terlalu banyak plugin atau script justru bisa membuat website Anda menjadi lambat. Setiap plugin atau script yang terinstal membutuhkan resource server seperti memori dan CPU agar bisa berjalan.

Bahkan, plugin yang tidak aktif pun tetap bisa memengaruhi performa website karena memuat kode tambahan di backend. Masalah ini akan bertambah parah kalau kodenya kurang efisien atau bertentangan dengan elemen lain di website Anda.

Nah, untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut:

  • Hapus plugin yang tidak aktif atau jarang digunakan untuk mengurangi beban server.
  • Pilih satu plugin yang menyediakan banyak fungsi agar tidak perlu menginstal plugin terpisah.
  • Lakukan langkah-langkah minify CSS dan JavaScript agar kode website menjadi lebih efisien.
  • Pastikan semua plugin dan script yang Anda gunakan selalu diupdate agar tetap kompatibel dan memberikan performa yang optimal.

Dengan pengelolaan plugin yang tepat, Anda bisa menambahkan berbagai fungsi pada website Anda tanpa harus mengorbankan kecepatan dan performanya.

5. Tidak menggunakan CDN

CDN (Content Delivery Network) adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi untuk mendistribusikan konten website dengan lebih cepat.

Tanpa CDN, semua permintaan pengunjung harus diproses langsung oleh server utama. Akibatnya, beban server dan waktu loading website pun akan meningkat, terutama bagi pengunjung yang lokasinya jauh dari server Anda.

Oleh karena itu, gunakan layanan CDN untuk menyimpan salinan file website Anda di server yang lebih dekat dengan lokasi pengunjung. Langkah ini akan membantu mempercepat website karena server utama tidak perlu lagi memproses semua permintaan secara langsung.

Apabila provider hosting Anda mendukung integrasi CDN, aktifkan fitur ini melalui dashboard control panel hosting untuk setup yang lebih mudah.

Di Hostinger, kami memiliki CDN bawaan yang tersedia dengan paket hosting Business dan yang lebih tinggi. Anda bisa mempercepat loading website, mengurangi latensi, dan meningkatkan pengalaman pengguna tanpa perlu menggunakan layanan eksternal.

Aktifkan CDN dari hPanel sehingga Anda tidak perlu repot dengan konfigurasi manual.

Dari opsi Kelola, Anda juga bisa mengaktifkan fitur tambahan, termasuk kompresi gambar ke WebP dan optimasi gambar otomatis. Semua fitur ini tersedia melalui satu dashboard praktis tanpa harus mengaktifkan plugin atau script.

6. Kode yang tidak efisien

Kode HTML, CSS, atau JavaScript yang berantakan bisa membebani server untuk memproses permintaan.

Hal ini sering terjadi pada website yang dibuat tanpa memperhatikan standar coding atau yang menggunakan kode dari plugin atau tema tanpa dioptimasi. Akibatnya, waktu respons website akan bertambah lama, dan pengalaman pengguna menjadi kurang optimal.

Berikut beberapa solusi yang bisa Anda lakukan untuk menangani masalah ini:

  • Gunakan tool optimasi seperti Autoptimize atau WP Rocket untuk menggabungkan dan meminimalkan file JavaScript dan CSS, serta menghapus elemen yang tidak diperlukan, seperti spasi, komentar, atau kode duplikat.
  • Terapkan framework modern seperti Bootstrap atau Tailwind CSS, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi kode.
  • Lakukan audit website secara rutin untuk menemukan kode yang tidak relevan atau terlalu berat, terutama kalau Anda sering mengupdate website.

Optimasi kode merupakan langkah penting untuk meningkatkan kecepatan website. Dengan struktur kode yang bersih dan efisien, website Anda tidak hanya lebih cepat, tapi juga lebih mudah dikelola ke depannya.

7. Database tidak dioptimasi

Database berfungsi untuk menyimpan data website, seperti postingan, komentar, atau informasi pelanggan. Apabila database tidak dioptimalkan, data lama atau query yang lemot bisa memperlambat waktu respons server.

Misalnya dalam kasus website toko online, data revisi produk atau komentar spam yang jarang dibersihkan akan membuat database penuh dengan informasi tidak relevan. Akibatnya, server membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari dan mengolah data yang diperlukan.

Salah satu solusi yang bisa dicoba adalah mengaktifkan plugin seperti WP-Optimize untuk membersihkan data yang tidak diperlukan, seperti revisi postingan lama, komentar spam, atau data sementara.

Selain itu, Anda bisa menghapus tabel database yang tertinggal dari plugin yang sudah tidak digunakan.

Dengan database yang efisien, server akan memproses permintaan dengan lebih cepat sehingga meningkatkan performa keseluruhan website.

8. Terlalu banyak iklan atau pop-up

Iklan memang merupakan salah satu cara paling umum untuk menghasilkan pendapatan dari website. Sayangnya, memasang terlalu banyak iklan atau pop-up bisa menurunkan kecepatan website Anda.

Iklan dengan script berat membutuhkan waktu lebih lama untuk dimuat oleh browser, sedangkan pop-up yang terlalu sering muncul bisa mengganggu pengunjung.

Selain itu, website dengan banyak iklan banner atau video autoplay sering kali memakan banyak bandwidth dan membuat halaman lama terbuka. Akhirnya, pengunjung pun tidak betah membuka website Anda.

Jadi, kalau Anda memasang banyak iklan dan pop-up, pertimbangkan untuk menguranginya dan gunakan format yang lebih ringan, seperti native ads yang terintegrasi dengan konten. Pastikan iklan tidak menghalangi elemen utama seperti navigasi website atau tombol penting.

Apabila Anda tetap ingin menggunakan pop-up, batasi frekuensinya dan hanya tampilkan di waktu yang benar-benar relevan, misalnya untuk menawarkan diskon atau memperoleh email pelanggan.

Dengan begitu, Anda tetap bisa menghasilkan pendapatan dari iklan, sekaligus meningkatkan potensinya karena pengunjung tidak terganggu oleh website yang lemot.

9. Redirect chain terlalu panjang

Redirect berfungsi untuk mengarahkan pengunjung ke halaman yang benar. Namun, menambahkan redirect yang tidak perlu atau yang membentuk rangkaian panjang (redirect chain) akan meningkatkan waktu muat halaman.

Jadi, kalau digunakan secara berlebihan atau tidak efisien, redirect justru bisa memperlambat waktu respons server. Untuk mengoptimalkan redirect, Anda bisa menerapkan tips berikut ini:

  • Gunakan tool seperti Screaming Frog untuk memeriksa redirect yang ada di website Anda.
  • Perbaiki atau hapus redirect yang tidak diperlukan, seperti redirect ganda yang bisa diringkas menjadi satu langkah.
  • Pastikan struktur URL Anda tetap efektif dan tidak membutuhkan banyak pengalihan.

Dengan mengelola redirect secara efisien, Anda bisa meningkatkan waktu respons server sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengunjung.

10. Masalah keamanan website lebih lanjut

Website yang tidak aman berisiko terkena serangan cyber seperti DDoS atau malware. Serangan ini tidak hanya membahayakan data, tapi juga membebani server Anda sehingga akhirnya loading halaman website pun melambat.

Misalnya, serangan DDoS yang mengirimkan permintaan palsu dalam jumlah besar bisa membuat server kewalahan dan mengakibatkan website menjadi lemot atau bahkan tidak bisa diakses.

Untuk melindungi website dan mengurangi risiko serangan cyber maupun malware, Anda bisa menerapkan langkah-langkah berikut:

  • Aktifkan firewall aplikasi web (WAF) seperti Sucuri atau Wordfence untuk menghalau serangan cyber sebelum mencapai server.
  • Gunakan plugin keamanan untuk mendeteksi malware dan membersihkan file yang terinfeksi.
  • Selalu perbarui CMS, tema, dan plugin Anda ke versi terbaru untuk menutup celah keamanan.

Keamanan yang baik tidak hanya melindungi data Anda, tapi juga memastikan website tetap berfungsi optimal tanpa gangguan dari serangan eksternal.

Apabila Anda menggunakan Hostinger, kami menyediakan perlindungan keamanan tingkat lanjut seperti pendeteksi malware dan firewall bawaan untuk menjaga website Anda tetap aman.

Untuk menggunakan pendeteksi malware, buka hPanelWebsiteDashboard di samping website Anda. Kemudian, temukan opsi KeamananPendeteksi Malware di sidebar dashboard website.

tampilan fitur deteksi malware di hpanel menunjukkan bahwa website aman

Sementara itu, firewall tersedia di paket VPS di Hostinger. Aktifkan fitur ini melalui menu KeamananFirewall, lalu tambahkan aturan firewall untuk mengamankan server Anda.

Kesimpulan

Kecepatan website adalah faktor penting yang memengaruhi pengalaman pengguna, peringkat SEO, dan konversi. Website yang lambat bisa mengurangi kepuasan pengunjung dan merugikan reputasi Anda.

Untuk mengatasi website yang lemot, Anda bisa memilih hosting dengan performa tinggi, mengoptimalkan ukuran file media, dan mengaktifkan caching. Selain itu, Anda juga perlu meningkatkan keamanan website untuk mencegah serangan yang bisa memperlambat server.

Nah, dengan menggunakan layanan hosting dari Hostinger, Anda akan mendapatkan teknologi LiteSpeed yang mempercepat loading halaman, CDN bawaan untuk distribusi konten yang efisien, dan tool optimasi performa yang memudahkan pengelolaan website.

Hostinger juga menyediakan fitur keamanan canggih dan dukungan pelanggan 24/7 untuk membantu memastikan website Anda selalu dalam kondisi optimal. Selain itu, Anda bisa menikmati fitur tambahan seperti optimasi caching otomatis dan pendeteksi malware.

Dengan langkah yang tepat, website Anda tidak hanya akan bebas lemot, tapi juga membantu pertumbuhan bisnis Anda dengan pengalaman pengguna yang optimal. Semoga sukses selalu!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.