Apa itu IPv6? Mari pahami pengertian, contoh, dan penerapan IPv6 saat ini

Anda mungkin sudah tahu tentang IP address, yaitu deretan angka yang menjadi identitas perangkat seperti laptop, ponsel, atau server. Selama ini, jenis alamat IP yang umum digunakan adalah IPv4.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, IPv4 mulai digantikan oleh IPv6 yang lebih canggih. Salah satu keunggulan IPv6 adalah kemampuannya menyediakan lebih banyak alamat IP untuk kebutuhan jaringan yang terus berkembang.

Kalau Anda penasaran apa itu IPv6, lanjutkan membaca artikel ini yuk! Kami akan membahas pengertian IPv6, kelebihannya dibandingkan IPv4, serta contohnya dalam penggunaan sehari-hari.

Apa itu IPv6?

IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan sistem 128 bit dengan kombinasi angka dan huruf, seperti 2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652. Rangkaian ini juga bisa ditulis menjadi lebih singkat menjadi 2001:cdba::3257:9652.

Jenis alamat IP ini dirancang untuk menggantikan IPv4, dan memiliki jumlah kombinasi yang sangat banyak, yaitu hingga 340 triliun triliun triliun. Yap, Anda tidak salah baca, ada tiga kata triliun untuk menjelaskan kapasitas IPv6!

Sementara itu, IPv4 hanya mampu menyediakan 4,29 miliar IP address. Dengan adanya IPv6, kebutuhan IP address di masa depan bisa terpenuhi tanpa khawatir kehabisan kombinasi angka.

Selain menyediakan kombinasi alamat IP yang hampir tak terbatas, IPv6 juga dirancang dengan fitur-fitur canggih seperti efisiensi routing, keamanan yang lebih baik, dan dukungan untuk teknologi modern seperti IoT dan 5G.

Meski begitu, penggunaan IPv6 masih terhitung lambat. Saat ini, baru sekitar 43% pengguna di dunia yang beralih ke IPv6, sementara sisanya masih menggunakan IPv4. 

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang masih dirasa menjadi kekurangan IPv6 di samping berbagai kelebihannya.

Kelebihan dan kekurangan IPv6

IPv6 memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya lebih canggih daripada IPv4. Meski begitu, ada juga beberapa kekurangannya yang menyebabkan jenis alamat IP ini masih jarang digunakan.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan IPv6 dibandingkan dengan IPv4:

Kelebihan IPv6

  • Lebih cepat. IPv6 tidak bergantung pada NAT (Network Address Translation) sehingga proses transfer data bisa lebih cepat.
  • Lebih efektif. Routing table pada IPv6 lebih kecil dibandingkan dengan IPv4, membuat proses routing menjadi lebih efisien dan terstruktur.
  • Lebih aman. Alamat IP ini dilengkapi fitur enkripsi bawaan dan perlindungan terhadap serangan ke ARP (Address Resolution Protocol) yang meningkatkan keamanan saat bertukar data.
  • Hemat bandwidth. IPv6 mendukung multicast, memfasilitasi pengiriman data ke banyak tujuan sekaligus tanpa boros bandwidth.
  • Mudah dikonfigurasi. Proses konfigurasi dilakukan secara otomatis sehingga lebih praktis dibandingkan dengan IPv4.
  • Cocok untuk perangkat seluler. Koneksi ke perangkat seluler lebih cepat karena tidak perlu melewati NAT, yang biasanya memperlambat waktu respons.

Kekurangan IPv6

  • Kompatibilitas belum optimal. Banyak perangkat dan jaringan yang masih menggunakan IPv4 sehingga dukungan untuk IPv6 belum sepenuhnya merata.
  • Peralihan yang lambat. Meski sudah diperkenalkan sejak 1995, penggunaan IPv6 belum mencapai separuh dari keseluruhan perangkat dan jaringan global.

Jadi, IPv6 memang memiliki banyak keunggulan yang membuatnya lebih baik untuk kebutuhan internet modern. Namun, IPv4 saat ini masih mendominasi karena belum banyak infrastruktur global yang mendukung IPv6.

Apabila Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang perbedaan keduanya, kunjungi artikel kami yang membahas perbedaan IPv4 dan IPv6.

IPv6 pada website

Sekarang ini, sudah banyak website populer yang mulai menggunakan IPv6. Contohnya, Facebook memiliki alamat IPv6 2a03:2880:f12c:83:face:b00c:0:25de dan Wikipedia dengan alamat 2620:0000:0861:ed1a:0000:0000:0000:0001.

Namun, Anda tidak bisa langsung mengakses dua website tersebut menggunakan alamat IPv6 miliknya kalau koneksi Anda belum mendukung IPv6. Pastikan dulu apakah layanan internet dari penyedia layanan internet (ISP) Anda sudah kompatibel dengan IPv6.

Anda bisa menanyakannya langsung ke pihak ISP atau mengeceknya sendiri melalui beberapa layanan online, seperti Test Your IPv6.

Kemudian kalau Anda adalah pemilik website, pastikan layanan hosting Anda mendukung IPv6. Sebab, website yang hanya mendukung IPv4 mungkin tidak bisa diakses oleh pengunjung yang sudah menggunakan jaringan IPv6.

Hostinger, misalnya, sudah menyediakan dukungan IPv6 penuh dengan paket VPS hosting.

Dengan menggunakan hosting yang mendukung IPv6, website Anda bisa menjangkau lebih banyak pengguna dan memberikan pengalaman yang lebih cepat dan efisien.

Implementasi IPv6 di kehidupan sehari-hari

IPv6 dirancang untuk mendukung teknologi modern yang terus berkembang. Berikut beberapa contoh penerapan IPv6 di kehidupan sehari-hari:

  • Internet of Things (IoT). Perangkat IoT seperti smart home, kamera keamanan, dan perangkat wearable memerlukan banyak alamat IP unik. IPv6 memastikan semua perangkat bisa terhubung dengan mudah tanpa kehabisan alamat.
  • Streaming dan gaming. IPv6 membantu meningkatkan kecepatan dan stabilitas koneksi untuk aktivitas yang membutuhkan bandwidth tinggi, seperti streaming video 4K atau bermain game online.
  • Jaringan seluler dan 5G. IPv6 dirancang untuk mendukung jaringan seluler modern dengan koneksi yang lebih cepat dan efisien, terutama dalam mendukung teknologi 5G.

Sudah siap menggunakan IPv6?

IPv6 adalah versi IP address yang dipersiapkan untuk masa depan. Alamat ini memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan IPv4, serta keamanan dan efisiensi jaringan yang lebih baik.

Apabila Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan IP address ini di website, jawabannya tergantung pada kebutuhan Anda. Namun, menggunakan layanan hosting yang sudah mendukung IPv6 akan membantu website Anda beradaptasi lebih baik dengan perkembangan teknologi.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami IPv6 dengan lebih baik. Kalau masih ada pertanyaan, tuliskan di kolom komentar, ya!

Tanya Jawab (FAQ) apa itu IPv6

IPv6 digunakan untuk apa?

IPv6 digunakan untuk memberikan alamat IP unik kepada perangkat dalam jaringan agar bisa saling terhubung dan berkomunikasi. Protokol ini dirancang untuk menggantikan IPv4 dengan kapasitas alamat yang jauh lebih besar, serta mendukung teknologi modern jaringan 5G.

Mengapa kita perlu beralih ke IPv6?

Dengan beralih ke IPv6, Anda bisa terus mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Mengingat kebutuhan alamat IP terus meningkat, IPv4 dengan kapasitas terbatasnya tidak lagi mencukupi. IPv6 hadir dengan kombinasi alamat yang hampir tak terbatas, fitur keamanan yang lebih baik, efisiensi routing, dan dukungan untuk teknologi masa depan.

Apakah di Indonesia sudah menerapkan IPv6?

Di Indonesia, IPv6 masih dalam tahap pengembangan. Beberapa penyedia layanan internet sudah mendukung IPv6, tapi penggunaannya masih belum merata. Untuk memastikan apakah koneksi Anda mendukung IPv6, hubungi penyedia layanan internet Anda atau cek menggunakan tool Test Your IPv6.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.