Git GUI Client Terbaik untuk Semua Platform 2024

Git GUI Client Terbaik untuk Semua Platform 2024

Saat ini, Git digunakan untuk kontrol versi di hampir semua proyek pengembangan dan software, baik komersial maupun personal. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara singkat apa itu Git dan merekomendasikan Git GUI client terbaik untuk berbagai platform.

Apa Itu Git?

Git adalah sistem kontrol versi open-source yang cukup populer di kalangan developer. Awalnya, sistem ini dirancang untuk proyek kolaborasi para developer. Biasanya, Git digunakan untuk menyimpan konten dan kode di repositori.

Sistem ini juga menyediakan environment yang kodenya bisa diubah, dan revisinya bisa disimpan untuk digunakan lagi kemudian. Repositori disimpan di server remote, tapi juga tersimpan secara lokal di komputer setiap anggota tim.

Git bisa diakses dan dikelola menggunakan tool command line. Tapi, jika belum begitu memahami Git, Anda mungkin bisa memulai dengan opsi lain yang lebih mudah dikelola.

Graphical User Interface (GUI) client adalah tool yang menyediakan visualisasi alternatif untuk Git.

Baca penjelasan tentang Git dari kami yang cukup mendetail jika perlu informasi lebih lanjut. Guna mencari tahu Git GUI client terbaik untuk semua platform, seperti LinuxWindows, dan Mac, silakan lanjutkan membaca.

Git Client untuk Linux

Mungkin akan cukup sulit untuk mencari Git GUI client yang bisa berjalan di Linux dan kompatibel untuk Anda. Namun, kami sudah merangkum opsi yang tersedia agar Anda tidak perlu repot:

1. QGit

QGit adalah Git GUI gratis untuk Linux yang bisa menampilkan branch secara grafis serta memungkinkan Anda melihat konten patch dan perubahan dalam file. Dengan alat ini, Anda bisa melihat struktur arsip, history file, revisi, dan perbedaan.

Anda juga bisa membandingkan file dan secara visual mengubah konten yang sudah dimodifikasi. Bahkan, Anda bisa menerapkan atau memformat seri patch dari commit yang dipilih, serta memindahkan commit ke instance QGit lainnya.

Untuk membuat patch baru dan menerapkan command StGit umum, Anda bisa menggunakan semantik commit Git yang sama. Urutan command dan script bisa dihubungkan ke custom action.

2. Gitg

UI Gitg cukup simpel dan mudah digunakan. Client ini bisa membuka repositori Git yang tersimpan di komputer Anda. Software ini bisa didownload gratis dan memiliki lisensi GPLv2. Repositori remote juga bisa dilihat menggunakan tool ini.

Dengan Gitg, Anda bisa melakukan operasi Git umum, menelusuri commit, dan melihat preview file. Anda bisa menampilkan pesan commit, serta untracked dan unstaged commit melalui tampilan commit.

Kekurangan tool ini terletak pada lamanya proses loading file yang berukuran besar, serta tidak menampilkan history proyek.

3. Git Force

Git Force adalah tool front-end visual yang bisa digunakan di Linux dan Windows, juga bisa didownload gratis. Software ini akan cukup membantu bagi pemula karena antarmukanya yang intuitif dengan fitur drag and drop, juga bisa digunakan sendiri tanpa harus memanggil tool Git command line.

Anda bisa membuat beberapa repositori dan branch Git, kemudian mengelola semuanya menggunakan Git Force. Tool ini mampu mendukung satu atau lebih repositori remote, dan bisa men-scan repositori lokal dengan cepat.

Tugas yang perlu dilakukan dalam repositori git akan dijalankan oleh Git Force pada refresh pertama. Akan tetapi, ini hanya berfungsi pada Command Git yang paling umum digunakan, dan karenanya, tool ini tidak menyimpan detail informasi status apa pun.

Git Client untuk Windows

Ada juga Git GUI client yang berfungsi dengan baik di platform Windows. Kami sudah meringkas beberapa yang terbaik untuk Anda:

1. Sourcetree

Sourcetree adalah Git GUI client yang tersedia gratis dan bisa digunakan di Windows maupun Mac. Tool ini mudah digunakan tapi tetap efektif, sehingga cocok digunakan oleh pemula maupun ahli. Interface yang rapi dan elegan mempermudah navigasinya.

Fitur GUI miliknya yang lengkap akan membuat proyek Git Anda lebih efisien dan lebih mudah. Tool ini juga bisa mendukung file Git berukuran besar dan memvisualkannya dengan diagram branch mendetail, membantu Anda dan anggota tim melihat progres dengan mudah.

Pencarian commit lokalnya memungkinkan Anda menemukan perubahan file, commit, dan branch, sementara pengelola repo remotenya memberikan kemampuan pencarian dan kloning repositori remote di Sourcetree. Anda juga bisa mendapatkan commit yang jelas dan rapi dengan tool rebase yang interaktif ini.

2. GitHub

Jika menggunakan repositori remote di GitHub, alat ini adalah yang paling sesuai untuk Anda. Software ini pada dasarnya adalah ekstensi workflow Anda di GitHub. Cukup dengan login menggunakan akun GitHub, Anda bisa langsung menangani repositori.

GitHub Desktop tersedia gratis dan merupakan Git GUI client open source. Tool ini memiliki interface intuitif yang memungkinkan Anda mengelola kode tanpa harus menulis command. Anda bisa membuat repositori baru atau menambahkan repositori lokal serta menjalankan operasi Git dengan mudah.

Membuat branch dan beralih ke yang sudah ada juga bisa dilakukan tanpa masalah, begitu pula menggabungkan kode dengan branch master. Selain itu, dengan GitHub Desktop, Anda bisa memantau perubahan yang telah dilakukan.

3. Tortoise Git

Tortoise Git

Software gratis dan open-source ini merupakan Windows shell interface untuk Git. Tool ini bisa digunakan untuk keperluan komersial dan dikembangkan sesuai versi Anda sendiri. Tortoise Git bisa digunakan dengan tool pengembangan lainnya dan tipe file apa pun.

Beberapa tugas umum yang didukungnya adalah commit, pembuatan branch dan tag, menampilkan log, dst. Untuk penggunaannya, tool ini cukup simpel dan mudah sebagai command, dan bisa diakses langsung dari Windows Explorer. Dialog-dialognya juga cukup jelas, dan Anda bisa memindahkan file dengan men-drag-nya.

Tersedia tool seperti TortoiseGitMerge yang membantu mengatasi konflik dan memungkinkan Anda melihat perubahan yang dilakukan pada file. Tool ini juga memiliki spell checker untuk mencatat pesan ke log dan mengisi keyword serta path secara otomatis. Bahasa yang didukungnya juga cukup banyak, yaitu 30 bahasa.

Git Client untuk Mac

Anda pengguna Mac? Jangan khawatir, banyak juga developer yang membuat Git GUI client untuk Mac. Beberapa yang kami rekomendasikan di antaranya:

1. GitUp

GitUp adalah Git GUI client khusus bagi pengguna Mac. Alat ini bisa didownload gratis, open source, dan dilengkapi GitUpKit, yaitu toolkit yang memungkinkan Anda membuat aplikasi Git. Tool ini mudah digunakan, dan Anda bisa melihat branch serta hasil merge dalam tampilan yang jelas.

Jika baru mengenal Git, GitUp menyediakan environment yang aman agar Anda bisa bebas belajar dan bereksperimen. Antarmukanya rapi, dan tool ini juga memiliki fitur Live Map untuk menampilkan progres proyek tanpa harus me-refresh. Plus, dengan fitur Undo dan Snapshot yang disediakan, Anda bisa mengubah dan merekam langkah-langkah yang dilakukan.

Salah satu keunggulan GitUp adalah kecepatannya. Tool ini tidak hanya mampu memuat 40.000 commit selama kurang dari satu detik, tetapi juga memungkinkan Anda mencari commit, branch, dan tag langsung di repositori. Tool ini adalah opsi yang tepat jika Anda menginginkan kecepatan dalam hal pengoperasian Git.

2. GitBox

Dengan GIt GUI client ini, konon katanya Anda bisa menangani command dan pengoperasian Git semudah memeriksa email. Dan memang benar, tool ini memungkinkan Anda meng-commit, menarik, dan memasukkan perubahan kode dengan sekali klik saja.

Dengan GitBox, Anda bisa mengambil commit baru dari server secara otomatis, yang akan mencegah konflik dan commit merge. Anda juga bisa mencari commit di history repositori menurut author atau deskripsi.

Menambahkan dan membatalkan command seperti branch reset, cherry picking, dan rebase juga cukup mudah menggunakan GitBox.

Anda bisa mendownloadnya gratis, atau melalui Mac App Store dengan lisensi seharga $14,99. Jika Anda adalah pelajar, tersedia diskon 50% dengan men-scan kartu pelajar.

3. GitX-dev

GitX-dev adalah Git client gratis untuk Mac, dirancang dan dibuat sebagai tool premium yang mudah dikelola bagi developer aktif. Tool ini dikhususkan untuk software developer, dan memiliki fitur lengkap untuk sebagian besar workflow Git.

Anda bisa menelusuri history repositori dan melihat perbedaan setiap revisi dalam susunan yang rapi. Plus, Anda juga bisa melihat struktur revisi secara lengkap.

Dengan alat ini, Anda bisa menyalin file dengan men-drag-nya dari struktur lalu men-drop-nya ke sistem, atau melihat previewnya dengan QuickLook.

Perubahan bisa dicari berdasarkan author atau subjeknya. GitX-dev mendukung repositori berukuran besar dan semua parameter git-rev-list.

Git Client Cross-Platform

Jika mencari Git client yang bisa berjalan di semua platform seperti Linux, Windows, atau Mac, cobalah rekomendasi kami:

1. GitKraken

Gitkraken

GitKraken tidak hanya andal, efisien, dan bagus secara tampilan, tetapi juga memudahkan kita memahami pengoperasian git dan bahkan menikmatinya. Antarmukanya yang intuitif memungkinkan pengguna melakukan tindakan dasar dengan cepat, serta memiliki fitur drag and drop.

Ada lagi, Anda bisa memperbaiki kesalahan dengan satu klik saja.

Tool ini memiliki editor kode built-in untuk memulai proyek baru dan mengedit file secara langsung. Anda bisa memantau tugas berkat sinkronisasi real time dengan GitHub, mengatur tugas dalam tampilan kalender, dan menyebut anggota tim untuk menyampaikan update.

Software ini tersedia gratis untuk penggunaan nonkomersial. Untuk pemilik bisnis, tersedia GitKraken Pro dan Enterprise, dengan harga masing-masing sebesar $4,08/bulan dan $8,25/bulan.

2. SmartGit

Smartgit

Sama seperti namanya, Git GUI client canggih ini memiliki interface cerdas yang tampilan dan penggunaannya tetap sama di platform apa pun.

Tool ini memiliki fitur single-view untuk menampilkan indeks, struktur kerja, dan command di jendela Log miliknya.

Anda bisa membandingkan atau menggabungkan file serta mengeditnya secara side-by-side dengan tool ini. Terjadi konflik merging? Tenang, tersedia fitur Conflict Solver yang bisa mengatasinya. SmartGit juga menyediakan SSH client, yaitu rebase performance dan Git-Flow yang memungkinkan Anda mengonfigurasi branch tanpa alat tambahan.

Tool ini terintegrasi dengan platform Git populer seperti GitHub dan BitBucket, memudahkan proses pull request dan review code kolaboratif.

Software ini tersedia gratis. Untuk penggunaan komersial, Anda bisa membeli SmartGit license dengan pembayaran satu kali mulai dari $129 untuk satu tahun hingga $319 untuk selamanya, atau dengan langganan bulanan seharga $8,99.

3. Git Cola

Git Cola adalah Git client gratis yang simpel namun canggih, dan dikembangkan menggunakan Python. Interface tool ini terdiri dari beberapa tool yang bisa disembunyikan dan diubah susunannya sesuai kebutuhan Anda. Empat panel di antarmukanya memungkinkan Anda menampilkan beberapa aspek proyek.

Tool ini juga memiliki Git-Dag, visualizer Dag untuk commit dan branch, serta daftar shortcut keyboard yang berguna untuk mengefisienkan dan mempercepat workflow.

Selain itu, Git Cola bisa mengingat layout pekerjaan. Ketika Anda membuka tool ini lagi setelah menutupnya, tampilan sebelumnya akan dilanjutkan.

Selain mendukung pengaturan GUI kustom, tool ini juga memiliki pengaturan bahasa. Karena sifatnya yang open source, alat ini pun mudah di-maintain dan diupdate.

4. Aurees

Aurees

Aurees adalah Git client multiplatform yang simpel dan cepat, serta bisa didownload gratis. Antarmukanya intuitif dan rapi. Tool ini memang ingin menyediakan environment yang lancar bagi pengguna untuk melihat, mengedit, dan memublikasikan file Git.

Anda harus login ke akun GitHub untuk menggunakan tool ini.

Aurees menampilkan perubahan merging dan commit secara side by side, sehingga Anda tidak perlu repot jika perlu kembali dan mengatasi konflik dengan cepat. Tag diberi kode warna agar Anda bisa menelusuri repo dengan mudah.

Kemudian, Anda bisa melihat pengeditan yang dilakukan oleh anggota tim karena Aurees memungkinkan Anda menelusuri semua dokumen. Anda juga bisa menambahkan indentasi merge commit untuk melihat nomor baris atau perbedaan saat membandingkan dokumen.

Kesimpulan

Git saat ini menjadi alat yang tidak bisa diabaikan saat mengelola proyek pengembangan kolaboratif. Sayangnya, proses untuk mempelajarinya juga cukup sulit. Untuk membantu orang-orang yang baru memulai, developer pun membuat Git Graphical User Interface client untuk berbagai platform.

Mari kita lihat opsi-opsinya sekali lagi.

Git Client Linux:

  • QGit ‒ Git GUI mudah untuk Linux yang tersedia gratis.
  • Gitg ‒ Anda bisa melihat repositori dan melakukan pengoperasian Git umum.
  • Git Force ‒ pengguna pemula Git bisa menggunakan tool ini karena gratis dan memiliki antarmuka yang intuitif.

Git Client Windows:

  • Sourcetree ‒ cocok untuk pemula maupun pengguna Git ahli. Tool yang canggih, namun gratis dan simpel.
  • GitHub for Windows ‒ Git GUI untuk menangani proyek, serta memvisualkan dan memantau workflow repositori GitHub Anda.
  • Tortoise Git ‒ Git GUI open source dan gratis untuk Windows, mudah digunakan, dan berfungsi dengan tool pengembangan lainnya.

Git Client Mac:

  • GitUp ‒ environment yang aman untuk mempelajari dan bereksperimen dengan Git. Gratis, cepat, dan mudah digunakan.
  • GitBox ‒ gratis untuk penggunaan nonprofit dan sangat memudahkan pekerjaan dengan Git, semudah mengecek email.
  • Git-Xdev ‒ didesain sebagai Git GUI premium dan mudah di-maintain. Gratis dan memiliki fitur lengkap untuk hampir semua workflow.

Git Client Multiplatform:

  • Git Kraken ‒ memiliki versi gratis, andal, memudahkan pengguna memahami Git, dan visualnya menarik.
  • SmartGit ‒ interface yang cerdas dan mudah digunakan, bisa didownload gratis untuk penggunaan nonkomersial.
  • Git Cola ‒ Git client gratis, simpel, namun canggih yang mengefisienkan dan mempercepat workflow.
  • Aurees ‒ Git GUI client gratis yang mudah, memungkinkan pengguna menangani pengoperasian Git tanpa masalah.

Selamat mempelajari opsi yang telah kami rekomendasikan di sini dan semoga Anda bisa menemukan Git GUI client yang cocok untuk proyek Anda!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.