Cara Menggunakan Command SSH

Cara Menggunakan Command SSH

Dalam tutorial ini kita akan membahas apa itu SSH dan 14 command (perintah) yang paling sering digunakan dalam SSH.

Dengan memahami syntax ini, Anda akan lebih mudah dalam menggunakan terminal Linux dan bisa mengetahui cara menggunakan SSH di PC.

Daftar Command SSH

SSH CommandExplanation
lsShow directory contents (list the names of files).
cdChange Directory.
mkdirCreate a new folder (directory).
touchCreate a new file.
rmRemove a file.
catShow contents of a file.
pwdShow current directory (full path to where you are right now).
cpCopy file/folder.
mvMove file/folder.
grepSearch for a specific phrase in file/lines.
findSearch files and directories.
vi/nanoText editors.
historyShow last 50 used commands.
clearClear the terminal screen.

Langkah 1 – Mengakses remote server

Sebelum memulai, Anda disarankan agar sudah memiliki server virtual dengan keadaan yang baru terlebih dahulu, agar jika Anda tidak sengaja melakukan kesalahan dan menghapus sesuatu tanpa sengaja, Anda bisa langsung mengembalikannya ke kondisi awal dengan mudah.

SSH adalah singkatan dari Secure Shell, sebuah protokol yang digunakan untuk terhubung ke sistem secara jarak jauh.

Perintah dasar yang Anda bisa Anda gunakan adalah:

ssh user@serverip

Perintah ini menghubungkan Anda ke server yang memiliki alamat IP serverip dan username user. Cara lain yang bisa Anda gunakan adalah menggunakan ssh serverip, dengan cara tersebut shell akan memahami bahwa Anda sedang mencoba menghubungi dengan user yang sama dengan yang Anda gunakan saat login sekarang.

Setelah Anda memasukkan perintah ini, Anda akan diminta mengisi password (jika ini pertama kalinya Anda terhubung, Anda akan diperlihatkan pesan bahwa server yang Anda hubungi belum dikenali, ketik yes di command line).

Ya, hanya itu saja caranya, sekarang Anda sudah terhubung dan bisa melanjutkan membaca panduan ini tentang bagaimana cara mengatur file Anda melalui Terminal! Jika Anda ingin keluar dari remote server dan kembali ke local komputer lokal (local machine) Anda, cukup ketik exit di baris perintah.

Panduan yang lebih detail mengenai cara connect ke VPS menggunakan Putty SSH bisa Anda temukan disini.

Langkah 2 – Mempelajari command

Pada langkah ini, kita akan mencoba langsung seluruh command yang akan Anda pelajari!

PENTING Ini bisa diterapkan pada seluruh perintah dalam shell. Saat menulis argumen untuk command (syntax/perintah), misalnya, cd ‘Folder One’ (dimana nama folder mengandung 2 kata yang terpisah), Anda harus memasukkan nama folder tersebut di dalam tanda petik. Perintah cd Folder One (tanpa tanda petik) tidak akan bekerja dengan baik karena shell akan mengira perintah tersebut sebagai 2 argumen (“Folder” dan “One”).

  1. ls – Command ini digunakan untuk menampilkan seluruh file dan direktori. Kami merekomendasikan agar Anda menggunakan perintah ini dengan opsi -l, sehinga akan mejadi ls -l, agar seluruh file yang ditampilkan dengan rapi dan disertai dengan informasi detail tentang masing-masing file tersebut. Opsi lain yang bisa digunakan adalah -a, yang juga akan menampilkan seluruh file, disertai dengan file/direktori yang tersembunyi (dot files dengan sebuah tanda titik di depannya, misalnya: direktori .ssh).
  2. cd – Perintah ini digunakan untuk “berjalan” diantara direktori (cd merupakan singakatan dari “change directory”). Setelah menampilkan semua file dan direktori dengan ls, Anda bisa memilih direktori yang ingin Anda jalani. Misalnya, ada direktori home yang ingin Anda masuki. Masukkan perintah cd home dan Anda akan berpindah dari lokasi Anda saat ini ke direktori “home“. Anda bisa menggunakan ls lagi untuk menampilkan file & direktori di dalam direktori yang baru tersebut. Anda juga bisa mengetikkan alamat lengkap ke sebuah direktori jika, misalnya, Anda mau masuk ke direktori yang level nya lebih dalam. Anda bisa menggunakan (sebagai contoh) perintah cd home/TestDirectory/AnotherDirectory. Dengan cara ini, Anda akan langsung masuk ke direktori yang bernama “AnotherDirectory”. Gunakan perintah cd.. (ada spasi dan 2 titik setelah cd) untuk berpindah naik 1 level (pada contoh, kita akan berpindah kembali ke direktori “TestDirectory” dari direktori “AnotherDirectory”).
  3. mkdir – Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah direktori baru (merupakan singkatan dari “make directory”). Perintah ini akan membuat sebuah direktori baru dengan nama yang Anda tentukan, misalnya mkdir FolderBaru akan membuat sebuah direktori baru dengan nama FolderBaru di dalam direktori Anda berada saat ini.
  4. touch – Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah file baru dengan ekstensi tertentu. Sebagai contoh, touch FileBaru.txt akan membuat sebuah file “txt” bernama FileBarudi dalam direktori Anda saat ini (ekstensinya bisa dengan tipe apa saja sesuai yang Anda inginkan, bahkan Anda bisa membuat sebuah file tanpa ekstensi sama sekali), misalnya touch FileBaru.
  5. rm – Perintah ini digunakan untuk menghapus file/direktori tertentu. Misalnya, rm FileBaru akan menghapus file FileBaru yang sudah kita buat sebelumnya. Jika Anda ingin menghapus sebuah direktori dan seluruh direktori di dalamnya, gunakan rm -r FolderBaru, ini akan menghapus folder “FolderBaru” dan seluruh folder di dalamnya.
  6. cat – Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi dari file. Misalnya, cat info.txt akan memunculkan isi dari file tersebut ke layar Anda. Contoh lain, cat info.txt info2.txt > mergedinfo.txt akan menggabungkan 2 file menjadi satu (“info.txt” dan “info2.txt”) dan menulis isi file yang digabungkan ke dalam file “mergedinfo.txt”.
  7. pwd – Perintah ini akan menampilkan lokasi Anda saat ini dalam sistem. Misalnya, ketikkan pwd, maka hasilnya adalah: “home/user/public_html”.
  8. cp – Perintah ini digunakan untuk meng-copy file dan folder. Perintahnya adalah: cp [opsi] sumber tujuan. Pada dasarnya, Anda bisa mengetikkan langsung file yang ingin Anda copy di bagian source. Sedangkan bagian tujuan bisa Anda ganti dengan alamat/folder/file tujuan. Sekarang, jika Anda menuliskan tujuan yang belum ada, misalnya, Anda memiliki file asal filelama.txt dan membuat filebaru.txt sebagai tujuan, maka bash akan langsung meng-copy file dan menyalinnya dengan nama yang baru. Sebagai tambahan, inilah beberapa opsi yang bisa Anda gunakan bersama perintah cp:
    • cp -f sumber tujuan – Memaksa proses copy (penyalinan) dengan cara menghapus file tujuan jika memang dibutuhkan.
    • cp -i sumber tujuan – Akan memberikan Anda pesan peringatan sebelum menimpa file.
    • cp -u sumber tujuan – Opsi update. Hanya akan meng-copy jika file sumber lebih baru daripada file tujuan.
    • cp -n sumber tujuan – Tidak akan meng-copy jika file sudah ada (tidak menimpa).
    • cp -a sumber tujuan – Opsi ini akan mengarsip file.
  9. mv – Perintah ini bekerja dengan cara yang sama seperti cp, namun bedanya mv akan memindahkan file Anda, bukan meng-copy-nya. Perintah ini juga bisa digunakan untuk mengubah nama file (rename). Jika kita mengambil contoh yang sama dari perintah cp, (dalam direktori kita saat ini, ada 1 file oldfile.txt) dan kita ketikkan perintah ini: mv oldfile.txt newfile.txt kemudian bash akan langsung me-rename nama file oldfile.txt menjadi newfile.txt.
  10. grep – Perintah ini mencari nilai di dalam file/folder. Sebagai contoh: grep ‘tas’ file akan mencari kata ‘tas’ di dalam file yang bernama “file”. grep akan memunculkan seluruh baris yang mengandung kata tersebut. Misalnya, jika ada baris yang mengandung kalimat ‘Ada burung di atas kepala Budi’, maka baris tersebut akan ditampilkan karena ada frase tas di dalam kalimat.
  11. find – Perintah ini digunakan untuk mencari folder untuk file yang termasuk pada kriteria yang ditentukan (nama, ukuran, tipe file). Misalnya: find . -name “*.html”. Perinta ini akan menampilkan seluruh file dalam direktori Anda berada saat ini yang memiliki ekstensi / akhiran “.html” (perhatikan penggunaan tanda bintang/asteriks “*” dalam perintah yang kita masukkan, itu disebut wildcard yang fungsinya menyampaikan pada bash bahwa tidak peduli apapun nama file sebelum ekstensi “.html”, yang penting file tersebut memiliki akhiran ekstensi “.html”.
  12. vi/nano – Perintah ini digunakan untuk masuk ke dalam text editor. Misalnya, nano newfile akan membuat file baru bernama “newfile” dan langsung masuk ke nano editor atau meng-edit file “newfile” (bila sudah ada) dengan nano editor. Hal yang sama juga berlaku untuk perintah vi, yang akan mengaktifkan editor lain bernama vi.

    PENTING text editor nano buka merupakan editor bawaan (default) seperti vi, Anda harus meng-install-nya terlebih dahulu sebelum Anda menggunakannya.. Anda bisa menemukan panduan cara meng-install nano editor disini.

  13. history – Perintah ini digunakan untuk menampilkan perintah yang sebelumnya telah digunakan. Sebagai contoh: history 20 akan menampilkan sebanyak 20 perintah yang pernah dimasukkan sebelumnya di Terminal.
  14. clear – Perintah ini digunakan untuk menghapus semua text dari layar Terminal Anda.

Kesimpulan

Semoga tutorial ini cukup jelas bagi Anda dan bisa membuat Anda benar-benar memahami dasar perintah SSH dan bagaimana cara menggunakannya. Kami merekomendasikan Anda untuk melihat halaman ini untuk informasi yang lebih jelas mengenai perintah-perintah yang telah dijelaskan dalam tutorial ini dan lainnya!

Author
Penulis

Ariata C.

Ariata suka sekali menulis dan menerjemahkan, dan sekarang ini bekerja sebagai translator di Hostinger Indonesia. Lewat artikel dan tutorial yang diterbitkan di blog Hostinger, Ariata ingin membagikan pengetahuan tentang website, WordPress, dan hal terkait hosting lainnya kepada para pembaca.