5 jenis SSL error yang paling sering terjadi dan solusi untuk mengatasinya

Keamanan adalah salah satu aspek terpenting dalam pengelolaan website. Sebagus apa pun desainnya, website tetap berisiko terkena serangan cyber tanpa perlindungan yang memadai. Nah, salah satu solusi mudah untuk mengamankan website adalah dengan menggunakan SSL.

Menginstal SSL di hosting atau website juga tidak sulit, kok. Namun, tidak jarang terjadi error SSL setelah sistem keamanan ini terpasang di website. Akhirnya, website pun ikut error, bahkan tidak bisa diakses.

Tidak perlu cemas kalau saat ini Anda sedang mengalami masalah SSL. Di artikel ini, kami akan membantu Anda dengan menjelaskan berbagai jenis error SSL beserta solusinya. Setelah itu, website Anda pun siap kembali online!

Kenapa harus menggunakan SSL untuk website?

Bisa dibilang, SSL atau Secure Socket Layer merupakan salah satu sistem keamanan website yang paling dasar untuk melindungi website dari serangan cyber.

Teknologi enkripsi SSL melindungi koneksi antara browser pengguna dan server website untuk mengamankan semua data yang dikirimkan atau diterima. Website yang menggunakan SSL juga memverifikasi setiap koneksi sehingga sulit bagi hacker untuk membaca data yang sedang diproses.

SSL bekerja menggunakan sertifikat khusus untuk identifikasi dan verifikasi. Sertifikat ini saling berpasangan, satu untuk website dan satu lagi untuk server. Agar koneksi aman, kedua sertifikat ini harus cocok.

Namun, kalau sertifikat di server dan website tidak cocok, browser akan menampilkan peringatan dengan pesan “tidak aman” kepada pengunjung.

Di Google Chrome, misalnya, peringatan tersebut tidak hanya muncul akibat ketidakcocokan sertifikat SSL. Semua website tanpa SSL akan ditandai sebagai “Not Secure,” yang bisa menurunkan kepercayaan pengunjung terhadap website Anda.

Pesan ini bahkan bisa memberikan kesan buruk pada brand Anda, apalagi kalau website Anda digunakan untuk bisnis.

Nah, apabila Anda sudah menginstal SSL tapi masih menghadapi kendala, lanjutkan membaca ke bagian berikutnya yuk! Kami akan membahas berbagai error SSL yang umum terjadi dan cara mengatasinya.

5 jenis SSL error yang paling umum dan solusinya

Saat mengelola website, pasti akan ada saja masalah yang muncul dan perlu Anda atasi, termasuk yang berkaitan dengan SSL.

Selain error di atas, ada beberapa SSL error yang terkadang muncul. Di bawah ini beberapa cara mengatasi SSL error yang terkadang muncul di website.

1. Error NET::ERR_CERT_INVALID

tampilan ssl error err_cert_invalid di chrome

Error NET::ERR_CERT_INVALID biasanya muncul di Google Chrome sebagai peringatan bahwa koneksi ke website tidak aman. Pesan ini mungkin berbeda di browser lain, tapi penyebab utamanya sama, yaitu browser tidak bisa memverifikasi sertifikat SSL yang digunakan oleh website.

Ada beberapa penyebab umum yang dapat memicu error ini:

  • Sertifikat SSL kedaluwarsa. Semua sertifikat SSL memiliki masa berlaku yang ditetapkan. Sertifikat berbayar biasanya berlaku selama satu tahun, sedangkan SSL gratis seperti Let’s Encrypt biasanya berlaku selama 90 hari dan perlu diperpanjang secara rutin.
  • Nama domain tidak sesuai. Sertifikat SSL ditujukan bagi domain atau subdomain tertentu. Kalau digunakan di domain yang berbeda, browser akan menolak koneksi.
  • Otoritas sertifikat tidak tepercaya. Browser tidak bisa memverifikasi sertifikat yang diterbitkan oleh CA (certificate authority) yang tidak diakui.

Untuk mengatasi error ini, berikut langkah-langkah yang bisa Anda coba:

  1. Cek dan perpanjang sertifikat SSL. Pastikan sertifikat yang digunakan masih aktif dan belum kedaluwarsa. Kalau sudah kedaluwarsa, segera perpanjang melalui penyedia layanan Anda.
  2. Periksa kecocokan nama domain dan sertifikat SSL. Periksa kesesuaian sertifikat SSL dengan domain atau subdomain dan pastikan Anda menggunakan sertifikat yang benar.
  3. Lihat waktu dan tanggal perangkat. Pengaturan waktu perangkat yang salah juga bisa menyebabkan browser gagal memverifikasi sertifikat SSL. Sesuaikan pengaturan ini untuk mengatasi error SSL yang terjadi.
  4. Cek antivirus atau ekstensi browser. Beberapa aplikasi antivirus atau ekstensi browser bisa mengganggu koneksi SSL. Coba nonaktifkan sementara untuk melihat apakah masalah berhasil diatasi.
  5. Hubungi provider hosting. Kalau Anda ragu, hubungi provider hosting Anda. Mereka biasanya bisa membantu mengecek error dan menginstal ulang sertifikat SSL untuk Anda.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda bisa mengatasi error SSL NET::ERR_CERT_INVALID dan memastikan koneksi website Anda kembali aman. Jangan lupa untuk selalu memantau masa berlaku sertifikat SSL agar masalah ini tidak terjadi lagi.

Apabila berlangganan paket Web Hosting dan Cloud Hosting, Anda akan mendapatkan SSL gratis yang aktif selamanya sehingga Anda tidak perlu khawatir akan lupa melakukan perpanjangan.

2. Error mixed content setelah mengaktifkan HTTPS

Website yang menggunakan SSL akan menampilkan ikon gembok dengan tulisan Connection is secure saat dilihat keterangannya di browser.

tampilan ikon gembok di chrome menandakan website aman

Namun, kalau ikon ini tidak muncul bahkan setelah Anda menginstal SSL, kemungkinan besar penyebabnya adalah error mixed content atau konten campuran.

Mixed content terjadi ketika website Anda memuat resource seperti gambar, skrip, atau stylesheet menggunakan protokol HTTP, bukan HTTPS. Error ini biasanya disebabkan oleh elemen-elemen lama di website yang masih merujuk ke HTTP.

Solusinya, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba:

  1. Menggunakan plugin. Apabila menggunakan WordPress, Anda bisa menginstal plugin seperti Really Simple SSL untuk menemukan dan memperbaiki resource yang masih menggunakan HTTP.
  2. Mengedit URL secara manual. Untuk melakukan perbaikan manual, Anda perlu mengganti semua referensi HTTP dalam kode website Anda menjadi HTTPS. Periksa file HTML, CSS, dan JavaScript untuk memastikan semua elemen merujuk ke URL HTTPS yang aman.

Apabila membutuhkan panduan yang lebih mendetail, Anda bisa membaca tutorial kami tentang cara mengatasi mixed content di WordPress.

Setelah berhasil mengatasi error ini, website Anda akan kembali terlindung dan menampilkan ikon gembok yang menandakan koneksi aman kepada pengunjung website.

3. Error “Too Many Redirects” setelah mengaktifkan SSL

tampilan error err_too_many_redirects di browser

Error Too Many Redirects biasanya terjadi karena website terjebak dalam pengahilan berulang atau redirect loop. Akibatnya, browser jadi tidak bisa mengakses website dan menampilkan pesan error ini.

Masalah ini sering kali disebabkan oleh pengaturan yang salah pada URL website, konflik plugin, atau sertifikat SSL yang belum terkonfigurasi dengan benar. Misalnya, URL website Anda sudah diatur untuk menggunakan HTTPS, tapi ada pengaturan atau plugin yang masih menggunakan HTTP.

Perbaiki masalah ini dengan mengecek pengaturan URL website Anda di WordPress. Pastikan alamat WordPress dan website sudah menggunakan protokol HTTPS semua, dan tidak ada perbedaan di antara keduanya.

Selain itu, Anda bisa mencoba menonaktifkan sementara semua plugin yang terinstal di website. Apabila website kembali normal, aktifkan kembali plugin satu per satu untuk menemukan penyebab masalahnya.

Apabila langkah-langkah di atas belum berhasil, Anda bisa membaca panduan selengkapnya di artikel kami tentang cara mengatasi error Too Many Redirects.

4. Error “Private Key Missing”

Private key atau kunci pribadi adalah bagian penting dalam proses penginstalan SSL. Kunci ini harus dihasilkan bersama dengan CSR (Certificate Signing Request) di server yang sama agar penginstalan sertifikat bisa berjalan dengan lancar.

Apabila private key hilang atau tidak tersimpan di server, Anda akan menghadapi kendala selama proses menginstal SSL. Beberapa tanda umum yang menunjukkan error ini adalah:

  • Website tidak bisa dimuat dengan HTTPS, dan browser menampilkan pesan error terkait keamanan.
  • Sertifikat SSL yang telah diimpor ke web server tiba-tiba hilang setelah Anda refresh halaman.
  • Pesan error seperti Private Key Missing atau Bad tag value muncul selama proses penginstalan.

Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu membuat ulang sertifikat SSL. Proses ini melibatkan pembuatan CSR baru dan private key baru di server. Setelah itu, Anda bisa mengajukan ulang permintaan sertifikat SSL kepada penyedia sertifikat.

Kalau sudah menjadi klien Hostinger, Anda tidak perlu repot menangani proses ini. SSL gratis unlimited yang disertakan dengan paket hosting kami tidak membutuhkan konfigurasi manual sehingga error seperti ini bisa diminimalkan.

Cukup uninstal lalu instal ulang SSL dengan mudah dari hPanel untuk mengatasi masalah serupa.

5. Error ERR_SSL_PROTOCOL_ERROR

tampilan err ssl protocol error di browser

ERR_SSL_PROTOCOL_ERROR terjadi ketika ada kesalahan pada protokol SSL yang membuat browser gagal memverifikasi koneksi yang aman ke website. Akibatnya, website jadi tidak bisa diakses, dan pesan error ini akan muncul di layar.

Penyebab umum error ini mirip dengan masalah SSL lainnya, seperti sertifikat SSL yang sudah kedaluwarsa, pengaturan waktu dan tanggal perangkat yang salah, antivirus atau firewall yang memblokir koneksi SSL, hingg cache dan cookies yang corrupt.

Untuk mengatasi error ini, Anda bisa melakukan langkah perbaikan yang sama seperti saat mengalami error NET::ERR_CERT_INVALID. Sebagai langkah tambahan, Anda bisa mencoba mengupdate browser ke aplikasi terbaru agar kompatibel dengan protokol SSL yang digunakan.

Selain itu, Anda juga bisa membersihkan cache dan cookies di browser untuk menghapus data yang corrupt, yang mungkin memengaruhi koneksi SSL dan menyebabkan error.

Untuk membaca langkah-langkah selengkapnya, silakan simak artikel kami tentang cara mengatasi ERR_SSL_PROTOCOL_ERROR.

Kesimpulan

Masalah SSL memang bisa terjadi kapan saja, bahkan setelah proses penginstalan yang berjalan lancar. Tapi Anda tidak perlu cemas, karena sebagian besar masalah ini bisa diatasi dengan solusi yang praktis dan mudah.

Misalnya, Anda bisa membersihkan cache dan cookies di browser, mengatur waktu dan tanggal perangkat, serta mengupdate browser. Kalau belum berhasil, lanjutkan dengan mengecek URL website atau menonaktifkan sementara plugin yang mungkin memicu masalah.

Untuk error yang lebih kompleks, seperti sertifikat SSL yang kedaluwarsa atau private key yang hilang, Anda bisa mencoba membuat ulang sertifikat SSL atau menghubungi provider hosting untuk mendapatkan bantuan.

Nah, kalau menggunakan Hostinger, Anda tidak perlu repot mengatasi masalah terkait SSL karena layanan hosting kami sudah menyertakan SSL gratis unlimited yang diperpanjang secara otomatis. Dengan layanan ini, website Anda akan selalu terlindungi dengan enkripsi yang kuat dan aman.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba Hostinger untuk mengonlinekan website Anda dengan cepat, aman, dan mudah!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.