Cara Install Docker di Ubuntu + Cara Set Up & Menggunakannya

Docker adalah teknologi open-source yang berfungsi untuk meluncurkan (deploy) aplikasi melalui container. Meskipun relatif masih baru, plaform ini terus diperbarui dan sudah memiliki komunitas pengguna yang cukup banyak.

Adanya Docker menjadi jembatan antara para developer dan administrator sistem, di mana developer terkadang merasa sebuah aplikasi bisa berfungsi normal di perangkatnya, tapi administrator sistem khawatir akan mengubah library dan persyaratannya. Nah, Docker membuat komunikasi tersebut menjadi lebih transparan sehingga meminimalkan masalah.

Pada dasarnya, Docker merupakan virtual machine (VM) yang memungkinkan user menjalankan image. User tidak perlu khawatir dengan persyaratan image saat menggunakan Docker sehingga tool ini cocok untuk proyek yang dibuat di VPS.

Tool ini sudah sangat populer di kalangan developer dan bisa diinstall tanpa masalah di distribusi Linux pilihan Anda. Yuk lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui cara install Docker di Ubuntu!

Apa Manfaat Menginstal Docker di Ubuntu?

Kami akan menjelaskan manfaat utama yang bisa Anda dapatkan apabila menggunakan Docker.

Docker mudah disesuaikan dan memungkinkan pengguna melakukan pengujian secara berkelanjutan, meluncurkan, dan mengecek hasil berapa kali pun, dengan sebanyak mungkin implikasi. Tool ini seperti laboratorium terisolasi tempat user bisa bereksperimen dengan command baru untuk ditambahkan pada container dan menjalankannya dalam berbagai tugas.

Utilitas ini juga mendukung komputasi multi-cloud, yang berarti bisa beradaptasi dengan aplikasi yang menggunakan komputasi cloud untuk menyimpan data di server, seperti Microsoft Azure, Puppet, Ansible, OpenStack, dan lainnya.

Pemisahan dalam lingkungan yang terisolasi adalah aspek lain Docker yang menjadi daya tarik utama bagi para developer. Selain itu, Docker bisa digunakan dengan mount point yang terkait dengan OS, seperti /sys dan /proc yang merupakan mount read-only.

Cara Install Docker secara Otomatis

Anda bisa menginstal Docker dengan mudah, cukup dengan memilih salah satu template sistem operasi kami. Pertama, pilih VPS Anda lalu klik Kelola:

memilih kelola di paket vps hpanel

Setelah itu, buka bagian OS & Panel di sidebar kiri, lalu klik Sistem Operasi. Setelah halaman terbuka, klik menu Aplikasi, kemudian pilih template Ubuntu with Docker:

memilih sistem operasi ubuntu with docker di hpanel

Selesai! Docker sekarang sudah terinstal. Anda hanya perlu terhubung ke server menggunakan SSH lalu menyelesaikan setup.

Cara Install Docker Secara Manual

Selanjutnya, kami akan memandu Anda dalam cara instal Docker secara manual.

1. Akses VPS

Pertama, Anda perlu terhubung ke server menggunakan SSH. Apabila belum tahu caranya, lihat tutorial PuTTY kami. Atau, Anda bisa menggunakan terminal browser Hostinger yang terintegrasi:

Halaman ikhtisar VPS pada hPanel. Tombol terminal Browser disorot

Tips Berguna

Lihat paket VPS KVM kami apabila Anda ingin menjalankan aplikasi menggunakan Docker. Dengan virtualisasi KVM, platform software tersebut bisa mendukung lebih banyak aplikasi daripada yang berbasis OpenVZ.

2. Update Sistem Anda

Kemudian, sistem harus diperbarui agar penginstalan Docker lebih aman. Jalankan dua command berikut ini:

sudo apt update
sudo apt upgrade

3. Install Package yang Dibutuhkan

Setelah sistem diperbarui, Anda perlu menginstal package yang dibutuhkan sebelum mulai menginstal skrip Docker. Lakukan dengan menjalankan command berikut:

sudo apt-get install curl apt-transport-https ca-certificates software-properties-common

Berikut deskripsi singkat masing-masing string di atas:

  • apt-transport-https – memungkinkan package manager mentransfer file dan data melalui https.
  • ca-certificates – web browser dan sistem akan mengecek sertifikat keamanan.
  • curl – mentransfer data.
  • software-properties-common – menambahkan skrip untuk mengelola software.

4. Tambahkan Repositori Docker

Sekarang, Anda perlu menambahkan repositori Docker yang akan mempermudah proses penginstalan. Dengan repositori ini, Anda bisa mengaktifkan metode penginstalan resmi yang didukung.

Pertama, masukkan GPG key dengan memasukkan command berikut ke command line:

curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo apt-key add -

Kemudian, tambahkan repositori:

sudo add-apt-repository "deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu $(lsb_release -cs) stable"

Setelah itu, update informasi repositori:

sudo apt update

Pastikan Anda melakukan penginstalan dari Docker repo dan bukan repo Ubuntu default dengan menjalankan command berikut:

apt-cache policy docker-ce

Respons akan menghasilkan output berikut ini, dengan angka versi yang berbeda:

docker-ce:
   Installed: (none)
   Candidate: 16.04.1~ce~4-0~ubuntu
   Version table:
       16.04.1~ce~4-0~ubuntu 500
            500 https://download.docker.com/linux/ubuntubionic/stableamd64packages

Sampai di langkah ini, docker-ce belum diinstall. Mari lanjutkan ke langkah berikutnya.

5. Mulai Instal Docker di Ubuntu

Gunakan command apt untuk menginstal Docker:

sudo apt install docker-ce

6. Cek Status Docker

Setelah penginstalan selesai, Anda sebaiknya mengecek status layanan:

sudo systemctl status docker

Anda juga bisa melihat versi Docker yang baru saja diinstal dengan menjalankan command berikut:

docker-version

Selesai! Anda sudah berhasil menyelesaikan cara install Docker di Ubuntu. Sekarang, kami akan menjelaskan cara menggunakan Docker untuk tugas-tugas dasar.

Cara Menggunakan Docker di Ubuntu

Setelah Docker terinstal, Anda bisa menggunakan image uji coba untuk mengecek apakah semuanya berfungsi sebagaimana mestinya. Lakukan dengan command berikut:

sudo docker run hello-world

Kemudian, kalau ingin mencari image yang tersedia, cukup gunakan command berikut:

sudo docker search [search_query]

Jangan lupa untuk mengganti query dalam kurung siku dengan query Anda sendiri.

Misalnya, untuk mencari image yang terkait dengan Debian, berikut command yang bisa Anda gunakan beserta hasilnya:

sudo docker search debian
Install Docker Ubuntu 18.04 - Docker Hello World

Untuk mendownload image ke komputer, gunakan command di bawah ini dengan menggunakan nama image:

sudo docker pull [image_name]

Contohnya seperti berikut:

sudo docker pull debian

User biasanya memiliki lebih dari satu image di sistemnya. Untuk menampilkan daftar image, gunakan perintah di bawah ini:

sudo docker images

Tampilan responsnya mirip seperti saat Anda memasukkan query pencarian.

Setelah itu, Anda bisa menjalankan image menggunakan command pull dan ID image.

sudo docker run -i -t [image]

Ada beberapa opsi yang bisa Anda tambahkan untuk mendapatkan respons yang lebih spesifik. Misalnya, tambahkan opsi -i untuk eksekusi image yang lebih interaktif, atau opsi -d yang akan menjalankan image di latar belakang.

Untuk mengakhiri image yang sedang dijalankan, tekan kombinasi tombol CTRL+D.

Terakhir, apabila ingin menggunakan Docker tanpa hak akses istimewa root, jalankan command berikut:

sudo usermod -aG docker $(whoami)

Setelah itu, restart sistem untuk menerapkan perubahan.

Cara Menggunakan Perintah Docker

Command Docker terdiri dari opsi passing (penerusan), command, dan argumen. Format sintaksisnya akan seperti ini:

docker [option] (command) [arguments]

Untuk melihat semua subcommand yang tersedia, gunakan command berikut:

docker

Untuk melihat opsi yang tersedia bagi suatu command, masukkan:

docker docker-subcommand --help

Berikut adalah 18 subcommand Docker yang tersedia:

docker attach – Menambahkan input, output, dan error stream standar lokal ke container yang berjalan
docker build – Membangun image dari Dockerfile
docker builder – Mengelola build
docker checkpoint – Mengelola checkpoint
docker commit – Membuat image baru dari perubahan container
docker config – Mengelola konfigurasi Docker
docker container – Mengelola container
docker context – Mengelola konteks
docker cp – Menyalin file/folder di antara container dan sistem file lokal
docker create – Membuat container baru
docker diff – Memeriksa perubahan pada file atau direktori di sistem file container
docker events – Mendapatkan event real-time dari server
docker exec – Menjalankan command di kontainer yang sedang berjalan
docker export – Mengekspor sistem file container sebagai arsip tar
docker history – Menampilkan riwayat image
docker image – Mengelola image
docker images – Mencantumkan daftar image
docker import – Mengimpor konten dari tarball untuk membuat image sistem file
docker info – Menampilkan informasi seluruh sistem
docker inspect – Menampilkan informasi tingkat rendah tentang objek Docker
docker kill – Mematikan (kill) satu atau lebih container yang berjalan
docker load – Memuat image dari arsip tar atau STDIN
docker login – Masuk ke registri Docker
docker logout – Keluar dari registri Docker
docker logs – Mengambil log container
docker manifest – Mengelola manifes image Docker dan daftar manifes
docker network – Mengelola jaringan
docker node – Mengelola node Swarm
docker pause – Menjeda semua proses dalam satu atau lebih container
docker plugin – Mengelola plugin
docker port – Mencantumkan pemetaan port atau pemetaan spesifik untuk container
docker ps – Mencantumkan container
docker pull – Mengambil (pull) image atau repositori dari suatu registri
docker push – Menambahkan (push) image atau repositori ke suatu registri
docker rename – Mengganti nama container
docker restart – Memulai ulang satu atau lebih container
docker rm – Menghapus satu atau lebih container
docker rmi – Menghapus satu atau lebih image
docker run – Menjalankan command di container baru
docker save – Menyimpan satu atau lebih image ke arsip tar (stream ke STDOUT secara default)
docker search – Mencari image di Docker Hub
docker secret – Mengelola rahasia Docker
docker service – Mengelola layanan
docker stack – Mengelola stack
docker start – Memulai satu atau lebih container yang dihentikan
docker stats – Menampilkan live stream statistik penggunaan resource container
docker stop – Menghentikan satu atau lebih container yang berjalan
docker swarm – Mengelola Swarm
docker system – Mengelola Docker
docker tag – Membuat tag TARGET_IMAGE yang merujuk pada SOURCE_IMAGE
docker top – Menampilkan proses yang berjalan di container
docker trust – Mengelola trust pada image Docker
docker unpause – Melanjutkan semua proses dalam satu atau lebih container
docker update – Memperbarui konfigurasi satu atau lebih container
docker version – Menampilkan informasi versi Docker
docker volume – Mengelola volume
docker wait – Menerapkan blokir sampai satu atau lebih container berhenti, lalu menampilkan code exit

Mengenal Docker

Dengan Docker, Anda bisa membuat ‘package’ bagi aplikasi atau rangkaian layanan tertentu di dalam container.

Container Docker adalah instance aplikasi yang memuat semua library dan komponen yang dibutuhkan oleh suatu aplikasi agar bisa berfungsi. Mudahnya, container adalah VM yang diminimalkan dan berjalan secara terpisah dari sistem operasi tempat aplikasi atau layanan tertentu dijalankan.

Container Docker dihasilkan dari image yang merupakan output dari aplikasi atau layanan yang dijadikan ‘package’. Container ini bisa memuat sistem operasi lengkap atau aplikasi bawaan. Bisa dibilang, container akan mulai berjalan dari image.

Ada banyak image Docker yang bisa digunakan dalam pekerjaaan sehari-hari. User juga bisa membuat image sendiri lalu menambahkan fungsi lain lebih lanjut.

Namun, perlu diketahui bahwa image ini bisa terkumpul dan menghabiskan ruang penyimpanan secara signifikan. Jadi, selalu periksa dan hapus image Docker yang tidak digunakan agar lingkungan Anda lebih efisien dan rapi.

Kesimpulan

Docker mempermudah proses deploy software menjadi lebih efisien. Berkat platform ini, developer tidak perlu cemas lagi dengan masalah yang mungkin timbul saat aplikasi berjalan di luar lingkungan pengujian.

Di sisi lain, administrator sistem tidak perlu berkutat dengan perubahan sistem atau mencari library yang dibutuhkan.

Di tutorial ini, kami sudah membahas cara install Docker di Ubuntu dan cara menggunakannya. Untuk memaksimalkan fungsinya, Anda bisa cek dokumentasi resmi Docker. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.