Apa Itu CDN (Content Delivery Network)? Ini Penjelasannya!

Apa Itu CDN (Content Delivery Network)? Ini Penjelasannya!

Content Delivery Network atau CDN adalah rangkaian server yang tersebar di berbagai lokasi geografis di seluruh dunia, yang berfungsi untuk mempercepat pengiriman konten website. CDN juga mengurangi penggunaan bandwidth berkat sistem caching yang menyimpan file sementara di server yang paling dekat dengan user.

Saat Anda mengakses website, jarak fisik antara Anda dan lokasi server web hosting akan memengaruhi lamanya waktu loading. Nah, dalam hal ini, CDN bisa menjadi solusi yang tepat karena akan mempercepat loading konten website tanpa terhalang jauhnya jarak antara user dan server utama.

Masih belum paham tentang apa itu CDN dan cara kerjanya? Tenang, di artikel ini kami akan menjelaskan semuanya. Selain itu kami juga akan membahas manfaat CDN, serta cara memilih CDN terbaik sesuai kebutuhan Anda. Langsung mulai saja yuk!

Download Istilah-Istilah Web Development untuk Pemula

Bagaimana Cara Kerja CDN?

Agar bisa lebih memahami cara kerja CDN, mari pahami dulu apa itu origin web server dan edge web server.

Origin server atau server asal adalah komputer yang menghosting versi asli file website Anda. Di sisi lain, edge atau server CDN adalah komputer yang bisa menyimpan file cache konten web yang diambil dari origin server. Letaknya ada di pusat data fisik yang tersebar di seluruh dunia, membentuk jaringan yang terdistribusi secara geografis.

Manfaat yang bisa Anda peroleh dari CDN bergantung pada ukuran website Anda, lokasi server terkait sumber traffic utama, dan jumlah traffic yang dihasilkan. Misalnya, website UMKM yang hanya beroperasi di satu area geografis kecil tidak terlalu membutuhkan jaringan distribusi konten.

Namun, bagi bisnis eCommerce yang membutuhkan jangkauan yang lebih luas atau kalau website Anda menghasilkan traffic yang sangat padat dari berbagai lokasi global, menggunakan CDN adalah pilihan yang cepat dan efisien agar loading website tetap lancar.

Untuk membantu Anda memahami manfaat CDN lebih lanjut, kami akan membandingkan proses pengiriman konten di antara dua website: satu tanpa CDN dan yang satu lagi menggunakan CDN.

Saat pengunjung mengakses website yang tidak menggunakan CDN, browser akan langsung terhubung ke origin server dan mengirimkan permintaan konten website padanya. Selain mengirimkan data yang diminta, origin server juga merespons setiap permintaan pengguna berikutnya. File statis disimpan dalam cache lokal di komputer pengguna.

Proses ini dilakukan dari pengunjung yang mengirimkan permintaan ke origin server, lalu origin server merespons permintaan dengan mengirimkan konten website. Semua prosedurnya sama terlepas dari lokasi geografis pengunjung.

Hal ini akan menimbulkan masalah apabila pengunjung ternyata berada jauh dari origin server. Semakin jauh jarak di antara keduanya, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk loading halaman website.

Selain itu, karena origin server harus menangani semua permintaan pengguna yang diarahkan padanya, performa website Anda mungkin menurun ketika beban kerja server meningkat karena lonjakan traffic.

Nah, saat pengunjung mengakses website menggunakan CDN, browser akan konek dan meminta konten dari salah satu server edge. Server yang dipilih biasanya adalah yang paling dekat dengan pengunjung agar loading lebih cepat.

Adanya lebih dari satu server caching ini akan mendistribusikan traffic secara merata dan mencegah kelebihan beban server.

Edge server kemudian meneruskan permintaan konten tersebut ke origin server. Setelah mendapatkan data dari origin server, edge server akan mengirimkannya kembali ke pengunjung dan menyimpan file secara lokal.

Hal ini berarti edge server akan melayani semua permintaan berikutnya menggunakan file yang tadi disimpan dalam cache tanpa harus mengambil data dari origin server asal lagi. Konten yang disimpan di edge server juga bisa dikirimkan ke pengunjung meskipun origin server sedang gangguan.

Dengan begitu, CDN bisa bermanfaat untuk menghadirkan performa web dan user experience yang lebih baik apabila digunakan dengan tepat.

Contoh Cara Kerja Layanan CDN

Kalau masih bingung, di bawah ini kami akan menggunakan contoh yang lebih jelas untuk membantu Anda memahami cara kerja layanan CDN.

Jadi katakanlah Anda punya toko online yang berbasis di Indonesia. Website toko online Anda dihosting di server asal yang berlokasi di Jakarta. Web server ini menyimpan semua file website Anda.

Tanpa CDN, pelanggan yang mengakses website Anda dari Tokyo kemungkinan besar akan mengalami loading yang super lemot. Hal ini disebabkan oleh jarak yang cukup jauh antara lokasi geografis pengunjung dan origin server website.

Apabila menggunakan CDN, loading halaman website bisa lebih cepat. Ketika pengunjung yang berada di Tokyo tersebut meminta konten dari website Anda, browser akan mengambil data dari salah satu edge server CDN yang tersebar di seluruh dunia, dan biasanya yang paling dekat dengan lokasi pengguna.

Terhubung ke server CDN terdekat akan mengurangi jarak antara pengunjung dan server sehingga meningkatkan kecepatan pengiriman konten.

Oleh karena itulah, pengunjung pun bisa mengakses website dan melihat kontennya dengan cepat di mana pun ia berada.

Apa Kegunaan dan Fungsi CDN?

Untuk menjelaskan pentingnya jaringan pengiriman konten bagi website, di bagian ini kami akan membahas kegunaan dan fungsi CDN secara lebih mendetail.

1. Mengurangi Penggunaan Bandwidth

Salah satu biaya hosting website yang paling mahal adalah bandwidth. Hemat biaya hosting Anda dengan mengurangi bandwidth yang diperlukan untuk menangani traffic menggunakan CDN.

Jaringan ini menggunakan metode caching yang menyimpan salinan file statis ke penyimpanan sementara di banyak komputer untuk kemudahan akses. Metode ini membantu mengurangi beban kerja server dan penggunaan bandwidth.

Konten statis adalah data yang dikirim ke pengunjung tanpa perubahan apa pun. File ini tetap sama bagi semua pengunjung. Contohnya termasuk file media, seperti gambar dan video, serta file HTML, CSS, dan JavaScript.

Di sisi lain, konten dinamis adalah data yang tidak bisa disimpan dalam cache di edge server. Sebab, konten ini mungkin berbeda-beda tergantung pada variabel seperti kredensial atau lokasi geografis pengguna. Akan tetapi infrastruktur jaringan CDN yang canggih dan algoritme perutean permintaan bisa membantu menyederhanakan proses pengiriman konten dinamis.

Pada dasarnya semua teknologi yang digunakan oleh CDN sama-sama berguna untuk menyediakan fitur load balancing dan menghemat biaya bandwidth.

2. Meningkatkan Kecepatan dan Performa

Salah satu penyumbang terbesar untuk bounce rate yang tinggi adalah latensi. Latensi adalah lamanya penundaan waktu yang terjadi saat pengunjung mengakses website hingga konten ditampilkan di layar.

Latensi biasanya disebabkan oleh:

  • Keterlambatan dalam membaca file karena penyimpanan yang diblokir.
  • Keterlambatan dalam memproses data dari server.
  • Mode transmisi data, misalnya jaringan fiber optic vs kabel coaxial.
  • Propagasi, atau kecepatan perjalanan data dari satu node ke node lainnya.

Sebagian besar masalah ini bisa diatasi atau diminimalkan menggunakan CDN yang efektif. Ditambah lagi Anda bisa menerapkan beberapa cara optimasi website untuk meningkatkan kecepatan dan performanya.

Dengan menggabungkan keduanya, Anda juga akan membantu mesin pencari untuk lebih memahami website Anda. Hasilnya, ranking website di halaman hasil mesin pencari (SERP) pun akan turut meningkat, sehingga traffic juga meningkat.

[protip-title=”Tips Berguna”]Kalau menggunakan WordPress untuk membuat website, silakan baca panduan kami tentang cara mempercepat website WordPress.

3. Meningkatkan Keamanan Website

Apabila proses transfer data dilakukan dari satu web server, website Anda kemungkinan akan cukup berisiko mengalami serangan online berbahaya, seperti DDoS (denial-of-service) atau ancaman online lainnya.

DDoS adalah serangan terkoordinasi untuk meminta informasi yang dilakukan dari beberapa lokasi geografis dan oleh lebih dari satu pengguna di waktu yang ditentukan. Serangan ini juga bisa dijalankan otomatis melalui bot.

Serangan ini dimaksudkan untuk menimbulkan kemacetan pada origin server akibat traffic web yang berlebihan. Motif di balik serangan tersebut biasanya bervariasi, mulai dari sekadar iseng hingga pemerasan dan pengancaman.

DDoS bisa berlanjut hingga berjam-jam atau bahkan berhari-hari, membuat website yang dihack menjadi tidak bisa diakses. Solusinya, Anda bisa mneggunakan filter DDoS dan mendistribusikan permintaan ke beberapa lokasi untuk mengurangi lonjakan traffic.

CDN juga bisa mencegah hacker dan melindungi data sensitif dari serangan keamanan cyber. Sebab, CDN akan mengalihkan traffic web dari server asli ke proxy, sehingga sumber utamanya menjadi tidak terlihat.

Selain itu, CDN terus merefresh sertifikat SSL/TLS untuk mengamankan proses transfer informasi menggunakan autentikasi dan enkripsi data. Sertifikat ini memastikan bahwa protokol keamanan data sudah diterapkan, dengan hanya mengizinkan akses informasi oleh penerima yang dituju. Apabila website memiliki sertifikat SSL atau TLS, URL-nya akan diawali dengan https://, bukan http://.

4. Mengoptimalkan Distribusi dan Ketersediaan Konten

Selain kecepatan pengiriman konten, ketersediaan atau redundansi konten juga merupakan faktor penting lainnya untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik. Hal ini berarti Anda harus memastikan konten tetap bisa diakses meskipun traffic melonjak atau ada kerusakan hardware.

Beban traffic yang berat dan kerusakan hardware bisa mengakibatkan down-time yang tentunya berakibat fatal pada sebagian besar website. Nah, berkat kapasitas traffic yang lebih besar daripada origin server, Anda bisa menggunakan CDN untuk meminimalkan risiko gangguan sehingga website bisa tetap online dan menyajikan kontennya.

Dengan mendistribusikan traffic melalui beberapa server CDN, beban pada infrastruktur jaringan inti Anda akan menjadi lebih ringan. Sistem ini juga memastikan bahwa kalau beberapa server mengalami gangguan, pengunjung masih bisa membuka website karena server lain yang masih berjalan akan menggantikannya.

Pada dasarnya, jaringan pengiriman konten ini memang memiliki banyak manfaat. Beberapa sistem yang akan sangat terbantu oleh CDN adalah:

  • Toko online. Website jenis ini biasanya mengalami beban traffic yang padat dan perlu menangani permintaan dari berbagai lokasi. Apabila gagal menyediakan konten, tentu saja pendapatan bisnis akan jadi taruhannya. CDN bisa membantu mencegah masalah pada server dan mempercepat loading halaman.
  • Periklanan. Iklan berbasis multimedia bisa menjangkau lebih banyak audiens daripada iklan tradisional. Namun, iklan multimedia juga butuh banyak resource yang bisa memperlambat loading website. Agensi periklanan bisa menggunakan CDN untuk mengatasi masalah ini dan menyimpan data di cache yang lebih dekat dengan pengguna akhir sehingga konten bisa dimuat lebih cepat.
  • Game online. Salah satu masalah utama industri game online adalah bagaimana caranya untuk terus memberikan pengalaman bermain game yang optimal di seluruh dunia. Nah, teknologi CDN adalah jawabannya, karena memungkinkan para developer game online untuk menyimpan data dalam jumlah besar di edge server.
  • Hiburan. Konten adalah sumber kehidupan industri media dan hiburan. Bisnis seperti Netflix dan Spotify setiap harinya bergantung pada pengiriman konten yang cepat dan efisien ke jutaan orang di seluruh dunia. Layanan ini menggunakan CDN untuk memastikan pengiriman konten web yang cepat di mana pun pengunjung berada.

Bagaimana Cara Memilih Penyedia CDN yang Tepat?

Penyedia layanan CDN yang berbeda pasti menyediakan fitur dan manfaat yang juga berbeda.

Ada beberapa penyedia CDN yang menawarkan layanan gratis, ada pula yang menyediakan DNS gratis dan premium. Cloudflare adalah salah satu penyedia layanan CDN terbaik, yang menyediakan DNS gratis dan premium.

Beberapa pertimbangan utama saat memilih layanan CDN adalah budget dan fitur yang Anda butuhkan, termasuk keperluan yang perlu diestimasikan kalau-kalau Anda memutuskan untuk scale up.

Tips Berguna

Anda juga bisa mencoba solusi CDN internal Hostinger, yaitu Hostinger CDN. Solusi ini menawarkan semua fitur penting CDN dan tersedia pada paket Hosting Bisnis dan yang lebih tinggi.

Ini daftar fitur penting yang wajib dimiliki oleh layanan CDN yang baik:

  • Fungsi push atau pull. User harus bisa memilih metode caching mana yang paling sesuai dengan jenis website mereka.
  • Origin shield. Fitur ini berfungsi sebagai lapisan caching tambahan antara origin server dan edge server CDN, mengurangi beban kerja keseluruhan pada pusatnya.
  • Fitur logging. Fitur ini memungkinkan user untuk mencari, menyimpan, menganalisis, dan memantau data logging dan peristiwa dari penyedia CDN.
  • Kontrol cache. Header cache HTTP ini memungkinkan user menentukan bagaimana atau kapan resource website harus disimpan dalam cache beserta waktu kedaluwarsanya.
  • Kemampuan penyesuaian. Pilih layanan yang memungkinkan Anda menyesuaikan CDN dengan kebutuhan. Misalnya, beberapa penyedia CDN mengizinkan usernya menyesuaikan pengiriman aset, strategi SEO, langkah keamanan, dan mobile experience.
  • Perlindungan DDoS. Meskipun CDN bisa menyembunyikan alamat IP asli, Anda masih perlu lapisan keamanan tambahan untuk mengalihkan serangan lapisan jaringan, mencegah hacker membobol website Anda.
  • Dukungan HTTP/2. Pastikan CDN mendukung HTTPS, yang jauh lebih aman dan mampu menghadirkan performa lebih cepat daripada protokol HTTP biasa.
  • Diagnostik, analitik, dan pelaporan. Tool ini diperlukan untuk memantau kesehatan keseluruhan origin server dan mengoptimalkan konfigurasi CDN.
  • Geo-filtering. Tentukan jalur pada endpoint CDN Anda dan terapkan aturan untuk membatasi konten web tertentu berdasarkan lokasi.

Jadi, Apa Itu CDN?

Content Delivery Network atau CDN adalah investasi yang layak dicoba untuk menghadirkan performa website dan UX yang baik. Apalagi kalau website Anda memiliki jangkauan audiens yang luas dari seluruh dunia.

Nah, di artikel ini kami sudah membahas apa itu CDN, cara kerjanya, manfaat dan kegunaannya, serta fitur-fitur utama yang harus jadi pertimbangan Anda kalau sedang mencari penyedia CDN.

Menggunakan rangkaian server CDN yang saling terhubung di seluruh dunia akan mengurangi konsumsi bandwidth, memaksimalkan load-balancing, meningkatkan kecepatan dan performa website, mengamankannya, dan mempercepat loading konten bagi pengunjung di seluruh dunia.

Semoga artikel ini membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang pengertian CDN dan cara kerjanya untuk mempercepat website, ya. Kalau masih punya pertanyaan atau pendapat, yuk langsung saja kirim komentar di bawah ini!

Tanya Jawab (FAQ) Apa Itu CDN

Di bagian ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan umum terkait CDN atau jaringan pengiriman konten.

Apakah CDN Sama dengan Layanan Hosting?

CDN membantu meningkatkan performa website, mempercepat pengiriman konten dari server dengan caching dan metode lainnya untuk menghemat bandwidth. Jadi, web hosting adalah layanan yang menghosting website, sedangkan CDN menyediakan proxy untuk mendistribusikan kontennya dengan lebih efisien.

Seberapa Pentingkah CDN untuk Website?

Manfaat CDN akan lebih maksimal kalau website Anda punya jangkauan audiens yang luas. CDN adalah tool yang sangat berguna bagi pemilik website yang ingin melindungi websitenya dari serangan cyber dan menghadirkan performa optimal bagi pengunjung terlepas dari lokasi geografisnya.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.